1.6 Manfaat Pengembangan
Pengembangan model pembelajaran bola basket dengan tiga ring bagi siswa SMP ini sangat penting untuk dilakukan oleh guru dalam pembelajaran
penjasorkes. Proses pembelajaran permainan bola basket masih bersifat tradisional, karena masih menggunakan peraturan permainan yang baku, sarana
dan prasarana dengan ukuran standar. Padahal siswa memiliki ketahanan fisik yang belum memadai dan merasa kesulitan karena sarana dan prasarananya tidak
proporsional terhadap tingkat perkembangan dan pertumbuhannya. Dengan penerapan model pengembangan ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain :
1.6.1 Bagi guru penjasorkes
1 Hasil model pengembangan ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan para guru penjasorkes dalam rangka meningkatkan mutu pengajaran
penjasorkes di masing–masing sekolah. 2
Membuka paradigma baru dalam pembelajaran penjas dimana tujuan
pembelajaran bukan untuk mempunyai skill yang mumpuni tapi membuat siswa bergerak, senang dan enjoy.
1.6.2 Bagi siswa
1 Menciptakansuasana pembelajaran yang menyenangkan dan meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas, serta meningkatkan
hasil belajar bola basket. 2 Meningkatkan minat dan kemampuan siswa dalam menguasai teknik dasar
dan bermain bola basket.
1.6.3 Manfaat bagi sekolah
1 Sebagaimasukandalam proses pembelajaranpendidikan jasmani untuk selalu mengadakan inovasi terhadap proses belajar mengajar pendidikan jasmani dan
kesehatan. 2 Memberikan masukan untuk selalu berinovasi untuk membuat sarana dan
prasarana yang tepat dan proporsional bagi siswa dalam pembelajaran.
1.6.4 Manfaat bagi peneliti
1 Dapat memperoleh pengalaman dalam melakukan penelitian, sehingga dapat menjadi pertimbangan peneliti dalam pengembangan modifikasi
pembelajaran pada masa yang akan datang. 2 Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi sarjana S1 di Fakultas
Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.
1.6.5 Bagi peneliti lain
1 Sebagai referensi penelitian tentang model pengembangan bola basket lebih lanjut.
2 Sebagaipertimbangan untuk penelitian pengembangan model permainan dalam pembelajaran penjasorkes pada siswa sekolah menengah pertama.
1.6.6 Bagi Lembaga PJKR FIK UNNES
1 Sebagai bahan informasi kepada mahasiswa tentang variasi model pengembangan pembelajaran permainan bola basket.
2 Sebagai bahan dokumentasi penelitian di Universitas Negeri Semarang.
11
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan. Tujuan umum pendidikan jasmani juga selaras dengan tujuan umum
pendidikan.Tujuan belajar adalah menghasilkan perubahan perilaku yang pekat. Proses belajar dalam penjas juga bertujuan untuk menimbulkan perubahan
perilaku. Guru mengajar dengan maksud agar terjadi proses belajar secara sederhana, pendidikan jasmani tak lain adalah proses belajar untuk bergerak, dan
belajar untuk gerak. Selain belajar dan dididik melalui gerak untuk mencapai tujuan pengajaran, dalam penjas anak diajarkan untuk bergerak. Melalui
pengalaman itu anak akan terbentuk perubahan dalam aspek jasmani dan rohaninya Rusli Luthan, 2000 : 15.
Pendidikan jasmani menurut Adang Suherman 2000 : 17-22 dapat dibedakan berdasarkan sudut pandang, yaitu :
1 Pandangan tradisional, yang menganggap bahwa manusia itu terdiri dari 2 komponen utama yang dapat dipilah-pilah, yaitu jasmani dan rohani.
Pandangan ini menganggap bahwa penjas semata-mata hanya mendidik jasmani atau sebagai pelangkap, penyeimbang atau penyelaras pendidikan
rohani manusia. Dengan kata lain penjas hanya sebagai pelangkap saja. 2 Pandangan modern yang sering disebut pandangan holistik, menganggap
bahwa manusia bukan suatu yang terdiri dari bagian-bagian yang terpilah- pilah. Manusia adalah satu kesatuan dari bagian-bagian yang terpadu.