Uji refraksi Pengujian untuk Kelainan Refraksi .1 Uji Pinhole

20100 630 5.00 50 50 20125 638 6.30 40 60 20160 648 8.00 30 70 20200 660 10.00 20 80 20300 690 15.00 15 85 20400 6120 20.00 10 90 20800 6240 40.00 5 95 Sumber: Ilyas, 2008. 2.2.4 Pengujian untuk Kelainan Refraksi 2.2.4.1 Uji Pinhole Uji lubang kecil ini dilakukan untuk mengetahui apakah berkurangnya tajam penglihatan diakibatkan oleh kelainan refraksi atau kelainan pada media penglihatan, atau kelainan retina lainnya. Pada mata pasien yang telah dilakukan pemeriksaan tajam penglihatan, dengan koreksi kaca mata yang terbaik diminta untuk terus menatap baris huruf paling bawah pada kartu Snellen yang masih terlihat. Pada mata tersebut dipasang lempeng pinhole. Melalui lubang kecil yang terdapat ditengahnya pasien kemudian disuruh membaca. Pinhole akan memasukkan sinar ke dalam mata yang terletak dekat sumbu cahaya yang masuk sehingga mengurangkan efek kelainan pembiasan sinar pada mata. Bila ketajaman penglihatan bertambah berarti pada pasien tersebut terdapat kelainan refraksi yang belum dikoreksi baik. Bila ketajaman penglihatan berkurang berarti pada pasien terdapat kekeruhan media penglihatan ataupun retina yang mengganggu penglihatan.

2.2.4.2 Uji refraksi

Pemeriksaan refraksi dilakukan dengan memeriksa tajam penglihatan mata satu persatu. Pasien duduk pada 5 atau 6 meter jaraknya dari kartu Snellen. Satu mata kemudian ditutup. Pasien disuruh membaca huruf pada kartu Snellen dari Universitas Sumatera Utara atas ke bawah. Bila kemampuan baca berada pada huruf terkecil pada baris yang menunjukkan angka 20, maka dinyatakan tajam penglihatan tanpa kaca mata adalah 620. Selanjutnya ditambah lensa sferis +0.5 dioptri untuk menghilangkan akomodasi pasien. Bila akibat penambahan ini terjadi hal berikut: penglihatan bertambah jelas, maka mungkin pada mata ini terdapat kelainan refraksi hipermetropia. Pada mata ini kemudian perlahan-lahan ditambah kekuatan lensa positif dan dinyatakan apakah tajam penglihatan bertambah baik atau terlihat huruf yang berada di garis lebih bawah. Lensa positif ditambah kekuatannya sehingga tajam penglihatan menjadi maksimal atau 66. Lensa positif ditambah lagi sampai pada satu saat pasien mengatakan penglihatannya berkurang. pada keadaan pasien dengan hipermetropia berikanlah lensa positif terkuat yang masih memberikan tajam penglihatan 66. Bila penglihatan bertambah kabur, maka mungkin pasien menderita miopia. pada saat tersebut ditambahkan lensa negatif yang makin dikurangi secara perlahan-lahan terlihat huruf pada kartu Snellen pada baris yang menunjukkan tajam penglihatan 66. Pada pasien dengan miopia berikanlah lensa negatif terkecil yang memberikan tajam penglihatan 66 tanpa akomodasi Ilyas, 2008.

2.2.4.3 Uji Fogging Techique Cara Pengabur