Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Pertimbangan Etik Instrumen Penelitian Validitas dan Realibilitas Pengumpulan Data

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi kerusakan penglihatan akibat kelainan refraksi pada anak usia sekolah di SD Negeri 10 Langsa. 4.2. Populasi dan Sampel 4.2.1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti Notoatmodjo, 2005. Populasi penelitian ini adalah anak sekolah di SD Negeri 10 Langsa yang berjumlah 294 siswa.

4.2.2. Sampel

Sampel adalah sebagian objek penelitian yang diambil dari populasi yang akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Notoatmodjo, 2005. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling yaitu penetapan sampel berdasarkan kriteria tertentu Notoatmodjo, 2005. Untuk menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus dalam Sugiyono 2010 yaitu: S = Q P N d Q P N . . 1 . . . 2 2 2 λ λ + − Keterangan: λ 2 dengan dk=1, taraf kesalahan 5 P=Q= 0,5 d= 0,05 S= jumlah sampel Universitas Sumatera Utara Berdasarkan rumus tersebut maka didapatkan jumlah sampel sebanyak 158 siswa. Sampel yang diambil mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sesuai kriteria inklusi yang ditetapkan yaitu: a. Bisa membaca b. Bersedia menjadi responden c. Responden yang bersekolah di SD Negeri 10 Langsa

4.3. Lokasi dan Waktu

Penelitian dilakukan di SD Negeri 10 Langsa pada bulan Juli 2011. Adapun pertimbangan pemilihan lokasi penelitian karena merupakan sekolah milik pemerintah dengan jumlah siswa yang cukup banyak dan belum pernah dilakukan pemeriksaan kelainan refraksi sebelumnya.

4.4. Pertimbangan Etik

Dalam penelitian ini dilakukan pertimbangan etik, yaitu memberi penjelasan kepada calon responden tentang tujuan penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian. Calon responden yang bersedia, maka dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri selama proses berlangsung. Penelitian ini tidak menimbulkan risiko bagi individu yang menjadi responden. Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti tidak akan disebarluaskan dan data-data yang diperoleh dari responden hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Universitas Sumatera Utara

4.5. Instrumen Penelitian

Dalam pengumpulan informasi dari responden, peneliti menggunakan instrumen penelitian yaitu kartu Snellen dan pinhole untuk melihat ketajaman penglihatan atau visus. Hal yang diperiksa yaitu apakah mata anak mengalami kerusakan penglihatan atau tidak.

4.6. Validitas dan Realibilitas

Dalam penelitian ini uji validitas dan realibilitas tidak dilakukan oleh peneliti karena instrumen penelitian ini sudah valid dan reliabel.

4.7. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan pemeriksaan visus langsung kepada responden. Prosedur pengumpulan data dilakukan pertama-tama dengan mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan Fakultas Keperawatan USU kemudian mengirim surat permohonan izin dari institusi pendidikan ketempat penelitian SD Negeri 10 Langsa. Peneliti mendatangi SD Negeri 10 Langsa untuk bertemu responden, memberikan lembar persetujuan menjadi responden dan melakukan pemeriksaan visus. Kemudian peneliti menjelaskan kepada calon responden atau orang tuaguru tentang prosedur yang akan dilakukan dan manfaat penelitian. Peneliti meminta kesediaan gurupihak sekolah untuk menandatangani lembar persetujuan menjadi responden dan mengikuti prosedur penelitian. Setelah mendapat persetujuan dari responden, pengumpulan data dimulai. Responden dipilih sesuai dengan kriteria yang telah Universitas Sumatera Utara ditetapkan. Dalam pengumpulan data, peneliti dibantu oleh 2 orang asisten untuk melakukan pemeriksaan mata. Adapun tahapannya yaitu dengan melakukan uji refraksi dan uji pinhole.

4.8. Analisa Data