Potongan Melintang saluran a. Geometri

Tabel 2.1. Harga – harga kekasaran koefisien Strickler k untuk saluran – saluran irigasi tanah Debit rencana m3dt K m13dt Q 10 5 Q 10 1 Q 5 Q 1 dan saluran tersier 45 42,5 40 35 Sumber: Standar Perencanaan Irigasi, 1986

2.1.2. Potongan Melintang saluran a. Geometri

Untuk mengalirkan air dengan penampang basah sekecil mungkin, potongan melintang yang berbentuk setengah lingkaran adalah yang terbaik. Usaha untuk mendapatkan bentuk yang ideal dari segi hidrolis dengan saluran tanah berbentuk trapesium, akan cenderung menghasilkan potongan melintang yang terlalu dalam atau sempit. Hanya pada saluran dengan debit rencana sampai dengan 0,5 m 3 dt saja yang potongan melintangnya dapat mendekati bentuk setengah lingkaran. Saluran dengan debit rencana yang tinggi pada umumnya lebar dan dangkal dengan perbandingan bh n sampai 10 atau lebih. Harga n yang tinggi untuk debit-debit yang lebih besar adalah perlu, sebab jika tidak, kecepatan rencana akan melebihi batas kecepatan maksimum yang diizinkan. Lebih-lebih lagi, saluran yang lebih lebar mempunyai variasi muka air sedikit saja dengan debit yang berubah-ubah, dan ini mempermudah pembagian air. Pada saluran yang lebar, efek erosi atau pengikisan talut saluran tidak terlalu berakibat serius terhadap kapasitas debit. Dan karena ketinggian air yang terbatas, kestabilan talut dapat diperoleh tanpa memerlukan bahu berm tambahan. Universitas Sumatera Utara Kerugian utama dari saluran yang lebar dan dangkal adalah persyaratan pembebasan tanah dan penggaliannya lebih tinggi, dan dengan demikian biaya pelaksanaannya secara umum lebih mahal. Karakteristik saluran yang dipakai disajikan dalam Tabel 2.2. Tabel 2.2. Karakteristik saluran yang dipakai Debit Kemiringan talut Perbandingan bh Faktor kekasaran k m3dt 1:m n 0.15-0.30 1.0 1.0 35 0.30-0.50 1.0 1.0-1.2 35 0.50-0.75 1.0 1.2-1.3 35 0.75-1.00 1.0 1.3-1.5 35 1.00-1.50 1.0 1.5-1.8 40 1.50-3.00 1.5 1.8-2.3 40 3.00-4.50 1.5 2.3-2.7 40 4.50-5.00 1.5 2.7-2.9 40 5.00-6.00 1.5 2.9-3.1 42.5 6.00-7.50 1.5 3.1-3.5 42.5 7.50-9.00 1.5 3.5-3.7 42.5 9.00-10.00 1.5 3.7-3.9 42.5 10.00-11.00 2.0 3.9-4.2 45 11.00-15.00 2.0 4.2-4.9 45 15.00-25.00 2.0 4.9-6.5 45 25.00-40.00 2.0 6.5-9.0 45 Universitas Sumatera Utara Sumber:Standar Perencanaan Irigasi, 1986

b.Kemiringan Saluran