Balance Sungai Belumai tersebut dan melakukan studi jalur suplesi dari Sungai Ular ke Sungai Belumai. Pemilihan Sungai Ular disebabkan karena ada nya kelebihan
debit Sungai Ular sebesar 5000 ldet. Dimana Sungai Ular berada didalam satu wilayah sungai strategis nasional yaitu Wilayah Sungai Belawan
– Ular dan Padang Hasil Studi Konsultan Nippon Koei.
Kebutuhan penggunaan air minum dari Sungai Belumai saat ini yaitu sebesar 2 x 500 ldetik dan direncanakan akan ditambah sebesar 1000 ldetik yang akan
dimanfaatkan dari suplesi sungai Ular.
1.2. Pembatasan Masalah
Pemanfaatan air Sungai Belumai masih kurang untuk memenuhi kebutuhan air di PDAM Tirtanadi sehingga perlu diadakan suplesi dari Sungai Ular ke Sungai
Belumai. Suplesi yang dibicarakan disini adalah dengan pembuatan jalur suplesi dari Sungai Ular ke Sungai Belumai.
Bangunan yang direncanakan adalah: a. Perencanaan Saluran Terbuka.
b. Perencanaan Pipa. c. Reservoar.
d. Perencanaan Pompa.
1.3. Tujuan Penelitian. Diperolehnya perencanaan suplesi Sungai Ular ke Sungai Belumai
Universitas Sumatera Utara
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan memberikan perencanan suplesi dari Sungai Ular ke Sungai Blumai sehingga dapat menambah pemenuhan kebutuhan air di Kota Medan sebesar
1000 ltrdtk.
1.5. Sistematika Penulisan.
Bab I : Pendahuluan. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian, identifikasi
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II : Landasan Teori .
Bab ini memuat tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam pembahasan masalah. Teori-teori yang dimuat adalah teori suplesi.
Bab III : Metodologi Penelitian dan Depkripsi Lokasi Studi Bab ini menguraikan tentang metode yang akan digunakan dan rencana kerja
dari penelitian ini dan mendeskripsikan lokasi penelitian. Bab IV: Perencanaan.
Bab ini membahas perencaan bangunan yang sesuai. Bab V : Kesimpulan dan Saran.
Merupakan kumpulan dari butir-butir kesimpulan hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan. Kesimpulan juga disertai dengan
rekomendasi yang ditujukan untuk penelitian selanjutnya atau untuk penerapan hasil penelitian di lapangan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Aliran Saluran Terbuka
2.1.1.Rumus Aliran dan Kriteria Hidrolis a.Rumus Aliran
Untuk perencanaan ruas, aliran saluran dianggap sebagai aliran tetap, dan untuk itu diterapkan rumus Strickler.
V = K R 23 I ½ ………………………………………2.1
R = A …………………………………………….........2.2 P
A = b + m h h …………………………………2.3
P = b + 2 h 1 + m
2
………………………2.4
Q = v x A …………………………………………….2.5
b = n x h ………………………………………………….2.6
Dimana : Q = debit saluran m
3
dtk, v = kecepatan aliran mdtk, A= potongan melintang aliran m
2
, r = jari – jari hidrolis m, p = keliling basah m, b = lebar dasar m, h =
tinggi air m, I = kemiringan energi kemiringan saluran, K= koefisien kekasaran Stickler m
13
dtk, m = kemiringan talut 1 vertikal : m horizontal
Parameter potongan melintang saluran dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Parameter potongan melintang
Rumus aliran di atas juga dikenal sebagai rumus Manning. Koefisien kekasaran Manning “n” mempunyai harga bilangan 1 dibagi dengan k.
b. Koefisien Kekasaran Strickler