API untuk aplikasi lifecycle, user inteface, dan penyimpanan secara kontinu. Java ME configuration mendefinisikan lingkungan kerja Java ME runtime. Oleh karena
masing-masing piranti ponsel memiliki fitur-fitur yang berbeda-beda, Java ME configuration
dirancang untuk menyediakan library standar yang
mengimplementasikan fitur standar dari ponsel. Bila Java ME configuration menyediakan library Java untuk implementasi
fitur-fitur standar dari sebuah piranti ponsel maka Java ME profile menyediakan implementasi tambahan yang sangat spesifik untuk sebuah piranti ponsel [29]. MIDP
Mobile Information Device Profile menyediakan library-library Java untuk implementasi dasar Graphical User Interface GUI, implementasi networking,
database, dan timer. MIDP dirancang khusus untuk wireless phone dan pager. Beberapa perusahaan mengembangkan sendiri Java ME profile, misalnya NTT
Docomo, yang mengembangkan J2ME profile yang spesifik untuk perangkat keras yang dimiliki NTT Docomo. Keuntungan yang paling menonjol dari Java ME
dibandingkan dengan teknologi wireless sebelumnya adalah security dan disconnected access dan synchronization [23].
2.4.1. MIDlet
MIDlet adalah sebutan untuk aplikasi-aplikasi ponsel dengan menggunakan profil MIDP [30]. MIDP digunakan pada piranti ponsel yang umum dengan
kemampuan CPU, memori, keyboard, dan layar yang terbatas [29]. Arsitektur tingkat
Universitas Sumatera Utara
tinggi dari sebuah aplikasi MIDP ditunjukkan oleh Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Arsitektur sebuah aplikasi MIDP
Secara umum, terdapat beberapa hal penting dalam membuat sebuah aplikasi MIDlet, yaitu menyangkut lifecycle, user interface, command handling, deployment
dan Application Management. Paket javax.microedition.midlet memiliki kelas MIDlet yang mendefinisikan MIDP.
2.4.2. Record Management Store RMS
Pada pemrograman MIDP tidak dikenal adanya penyimpanan data ke dalam file. Hal ini disebabkan karena pada umumnya piranti ponsel tidak memiliki sistem
file. Untuk mengantisipasi hal tersebut, MIDP telah menyediakan sebuah mekanisme penyimpanan data secara persisten tetap di memori ponsel [30]. Mekanisme ini
Aplikasi MIDP
Aplikasi Spesifik OEM
Native Application
Class Khusus
OEM
MIDP C L D C
MID Native Software MID
Universitas Sumatera Utara
disebut dengan Record Management System RMS. Record yang telah ditempatkan di dalam ruang penyimpanan selanjutnya dapat di ambil kembali untuk kemudian
digunakan kembali sesuai kebutuhan. Ruang penyimpanan yang tetap adalah sebuah tempat non-volatil untuk menyimpan data dalam sebuah aplikasi. Di sinilah record
akan disimpan [30]. Tiap record memiliki nama yang unik untuk membedakannya denganr record yang lain. Jumlah penyimpanan data pada tiap ponsel tidak sama dan
bervariasi. Setiap MIDlet yang menggunakan RMS harus menspesifikasikan jumlah minimum dari penyimpanan yang diperlukan pada JAR Java Archive manifest dan
application descriptor.
2.5. Penelitian Terkait
Ada beberapa riset yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu berkaitan dengan permasalahan sosial yang terjadi di negara berkembang khususnya yang
berkaitan dengan penelitian ini. Seperti yang akan dijelaskan di bawah ini. I. Medhi, G. Menon Hamza, dan K. Toyama [9] dalam risetnya menjelaskan tantangan yang
dihadapi untuk penerapan sistem pencari kerja berbasis komputer yang membantu mencocokkan pekerja berpenghasilan rendah dari daerah kumuh perkotaan dengan
majikan kelas menengah di Bangalore, India. Pada riset ini dijelaskan walaupun para peneliti menyadari penerapan teknologi dapat membantu menyelesaikan
permasalahan yang banyak dihadapi oleh para pekerja informal di negara berkembang, namun penerapannya sering membutuhkan pekerjaan di luar suatu
Universitas Sumatera Utara
implementasi teknologi, dimana peran penting dipegang oleh manusia yang dapat dipercaya sebagai perantaranya. Kendala yang dihadapi yaitu para pekerja ini tidak
tahu cara mempergunakan komputer karena mereka tidak terbiasa mempergunakan komputer.
Selanjutnya riset yang dilakukan oleh David L Van Rooy, A. Alonso, Z. Fairchild [12] dalam risetnya target yang dituju adalah penduduk umum dan bukan
pekerja informal secara khusus. Pada riset ini para peneliti membahas tentang perbandingan banyaknya jumlah pekerjaan yang didapat antara dua metode. Metode
tersebut yaitu metode pencarian kerja dengan memanfaatkan teknologi internet dibandingkan dengan metode pencarian kerja tradisional. Hasil yang didapat pada
penelitian ini bahwa metode pencarian dengan memanfaatkan teknologi terbukti dapat mencari kesempatan kerja lebih banyak dibandingkan dengan metode
tradisional, namun hasil terbaik didapatkan oleh para pekerja yang mengkombinasikan kedua metode ini. B. Banerjee dan G.A Bucci [7] membuat riset
tentang sistem pencarian kerja bagi tenaga migran di negara berkembang dengan studi analisa di Negara India. Pada riset ini diketahui tenaga migran walaupun sudah
bekerja namun sering mencari kerja lain yang lebih menjanjikan. Dari hasil penelitian didapatkan jika pekerja di sektor informal walaupun sudah bekerja lebih sering
mencari pekerjaan lainnya yang lebih baik dibandingkan dengan pekerja di sektor formal yang lebih jarang mencari pekerjaan lain jika telah bekerja.
Selanjutnya penelitian yang memanfaatkan teknologi ponsel seperti yang dilakukan oleh J. Donner, K. Verclas dan K. Toyama [13] membahas tentang
Universitas Sumatera Utara
keanekaragaman proyek berbasis ponsel yang dipresentasikan pada MobileActive 2008 di Johanesburg untuk mengatasi permasalahan sosial budaya yang dihadapi oleh
negara-negara berkembang. Pada riset ini, masing-masing proyek dibahas dalam beberapa kategori untuk dilihat kelebihan dan kekurangannya. Selain dari penelitian
dan riset terdahulu, ada beberapa sistem berbasis ponsel yang dibangun oleh perusahaan komersial yang dipakai sebagai bahan perbandingan pada penelitian ini.
sistem tersebut diantaranya mobile JobHunt yaitu sistem pencari kerja yang dibangun oleh perusahaan ponsel raksasa Nokia, yang diluncurkan pada tahun 2009. Aplikasi
yang kini telah mulai dijalankan di Cina, ini adalah software yang dikembangkan oleh perusahaan software LEG khusus untuk ponsel Nokia tipe 40 [19] [20]. Selain
itu perusahaan Cogilent Solution dari Pakistan juga sudah membangun sistem pencarian kerja yang bernama m-Employment dimana aplikasi ini memungkinkan
para pekerja dapat mengakses portal pencarian kerja dengan koneksi SMS [19]. Aplikasi lainnya adalah aplikasi sistem pencarian kerja Souktel yang telah
diaplikasikan di Palestina. Aplikasi ini adalah aplikasi yang “menjodohkan” antara si pencari kerja dengan si pemberi kerja. Aplikasi ini dikhususkan bagi penduduk di
daerah Palestina yang ingin mencari kerja melalui ponsel. Sistem ini memungkinkan pengaksesan database pekerjaan yang dikelola oleh Souktel [13,21].
2.5.1. Persamaan dengan penelitian lain