b. Menurut Ridwan 2005,
Masalah tarif merupakan salah satu kendala dalam investasi jalan tol di Indonesia. Saat ini, penetapan tarif jalan tol oleh Pemerintah belum terdapat
pedoman yang jelas berapa persen terhadap Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan BKBOK. Maka dari sisi pihak swasta membutuhkan suatu penetapan
model penentuan tarif tol optimum yang dapat memaksimumkan pendapatan. Penentuan tarif tol optimum dimaksud berupa suatu model matematis yang
berdasarkan prinsip teori elastisitas permintaan price elasticity demand, yaitu apabila harga dinaikkan, permintaan akan mengalami penurunan.
2.2. Tinjauan Teoritis Menurut Sadono 2009, Agung-Nuryadi-Tupi 2012,
Permintaan Konsumen terhadap suatu barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan merupakan
faktor yang utama yang menentukan pendapatan perusahaan tersebut. Oleh karena itu permintaan menjadi perhatian utama setiap perusahaan. Seperti permasalahan
yang dihadapi Gerbang Tol Mabar, lalu lintas harian semakin padat sehingga harus ada tindakan Belmera untuk menambah gardu masuk dan gardu keluar. Ini
sebagai pertanda bahwa permintaan pengguna jalan semakin tinggi. Ada beberapa faktor penentu permintaan :
2.2.1. Pendapatan Pengguna jalan
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila Pendapatan Pengguna Jalan
yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang
dan jasa juga akan turun. Jika Pendapatan Pengguna Jalan meningkat maka
Universitas Sumatera Utara
kenaikan harga bisa tidak akan berlaku. Pendapatan Pengguna Jalan merupakan faktor penentu permintaan pengguna jalan terhadap jasa jalan tol Belmera.
Semakin tinggi tingkat pendapatan pengguna jalan maka permintaan terhadap jasa jalan tol akan semakin tinggi pula, dan sebaliknya jika pendapatan pengguna jalan
menurun sehingga akan mengurangi permintaan jasa jalan tol. Dengan demikian Pendapatan dengan Permintaan memiliki hubungan yang positif.
2.2.2. Harga
Harga adalah Biaya Operasi Kendaraan yang dikeluarkan selama perjalanan melalui jasa jalan tol ditambah tarif tol. Dalam pengertian umum tarif
ialah biaya atau ongkos yang dibayarkan untuk mendapatkan barang dan jasa. Jadi dalam hal ini tarif tol adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pengguna jalan tol
untuk membayar jasa pelayanan jasa penggunaan jalan tol dan karenanya mendapatkan keuntungan akibat dari penerimaan jasa tersebut. Pada dasarnya,
jalan tol dibangun dengan maksud untuk mengurangi biaya operasi kendaraan yang disebabkan mungkin oleh panjang jalan lebih pendek serta kecepatan rata-
rata kendaraan yang lebih tinggi sehingga terjadi penghematan waktu. Dilain pihak pendapatan tol digunakan untuk pengembalian investasi,
operasional dan pemeliharaan, serta untuk mengembangkan jalan tol lebih lanjut. Untuk ini maka dilakukan penghitungan tarif tol berdasarkan kemampuan bayar
pengguna jalan, besar keuntungan biaya operasi kendaraan dan kelayakan investasi. Pemberlakuan tarif tol ditetapkan bersamaan dengan penetapan
pengoperasian jalan sebagai jalan tol. Evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan setiap 2 dua tahun sekali berdasarkan tarif lama yang disesuaikan dengan
Universitas Sumatera Utara
pengaruh inflasi sesuai dengan formula Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 Pasal 48 ayat 3, Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 pasal 68 ayat 1 :
Tarif Baru = tarif lama 1 + inflasi..........................................................1 Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen IHK Regional
yang ditetapkan oleh Biro Pusat Stastistik BPS Inflasi = {IHK
1
– IHK
o
} IHK
o
................................................................2 Dimana :
.
IHK = Indeks Harga Konsumen berdasarkan perhitungan BPS IHK
1
IHK = Indeks Harga Konsumen saat pengusulan
o
IHK meliputi 7 kelompok = Indeks Harga Konsumen tarif tol awal
1. Makanan
2. Minuman
3. Perumahan
4. Sandang
5. Kesehatan
6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga
7. Transportasi dan komunikasi
Jumlah komoditi yang diukur meliputi 281 komoditi dan survei IHK, ini biasanya dilakukan setiap bulan oleh BPS.
2.2.2.1. Biaya Operasi Kendaraan
Suatu nilai yang menyatakan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk pengoperasian suatu kendaraan. Dewasa ini terdapat beberapa model
Universitas Sumatera Utara
penghitungan biaya operasi kendaraan yang telah dikembangkan dan dipergunakan dibeberapa negara mulai dari model BOK yang mempunyai
spesifikasi sederhana dengan mengabaikan dengan beberapa komponen sampai dengan model yang sangat detail dengan variabel yang kompleks serta kebutuhan
data yang tinggi dan penerapannya tidak mudah. Model penghitungan BOK yang dipakai oleh PT Jasa Marga menggunakan model yang dibuat oleh PCI Pacific
Consultants International. Model ini merupakan model empiris yang dikembangkan sejak tahun 1979 dalam Feasibility Study Jakarta Intra Urban.
Komponen biaya operasi kendaraan dalam model BOK dari PCI adalah penjumlahan dari biaya gerak Running Costs dan biaya tetap Standing Costs,
elemen kedua biaya tersebut adalah sebagai berikut :
a.
Biaya Gerak Running Costs :
1.
Konsumsi bahan bakar.
2.
Konsumsi oli mesin.
3.
Pemakai ban.
4.
Biaya pemeliharaan suku cadang dan biaya upah kerja mekanik.
5.
Biaya awak untuk kendaraan komersil.
6.
Depresiasi kendaraan
b. Biaya Tetap Standing Costs :
1. Bunga Modal
2. Asuransi
Menurut PT. Jasa Marga PerseroTBk Cabang Belmera hasil survei Kecepatan dan Waktu serta Jarak Tempuh pada tanggal 11 dan 12 Agustus 2011
Universitas Sumatera Utara
adalah rata-rata Kecepatan Perjalanan = 56,40 KmJam. Persamaan untuk menghitung Biaya Operasi Kendaraan BOK di Jalan Tol Per Kilometer adalah :
a. Persamaan konsumsi bahan bakar.
Gol I : Y = 0,04376 x S2 – 4,94078 x S + 207,0484 Y = Konsumsi bahan bakar liter1000 km,
S = Kecepatan kmjam b.
Persamaan konsumsi oli mesin. Gol I : Y = 0,00029 x S2 – 0,03134 x S + 1,69613
Y = Konsumsi oli mesin liter1000 km, S = Kecepatan kmjam c.
Persamaan dari pemakaian ban. Gol I : Y = 0,0008848 x S – 0,0045333
Y = pemakaian ban1000 km, S = Kecepatan kmjam
d. Biaya pemeliharaan
i. Suku Cadang Gol I : Y = 0,0000064 x S + 0,0005567
Y = Biaya suku cadang dikalikan dengan harga kendaraan yang terdepresiasi1000 km.
S = Kecepatan kmjam ii. Biaya upah mekanik
Gol I : Y = 0,00362 x S + 0,36267 Y = Jam kerja mekanik dikalikan dengan upahjam1000 km
S = Kecepatan kmjam e.
Persamaan dari penyusutan depresiasi Gol I : Y = 1 2,5 S + 100
Universitas Sumatera Utara
Y = Depresiasi dikalikan dengan setengah dari harga kendaraan terdepresiasi1000 km.
S = Kecepatan kmjam f.
Biaya tetap standing Cost i. Persamaan dari suku bunga
Gol I : Y = 150 500 x S Y = Biaya suku bunga dikalikan dengan setengah harga kendaraan
terdepresiasi1000 km S = Kecepatan kmjam
ii. Persamaan dari asuransi Gol I : Y = 38 500 x S
Y = Asuransi dikalikan dengan harga kendaraan baru1000 km S = Kecepatan kmjam
Tabel 2.1. Biaya Operasi Kendaraan BOK di Jalan Tol Belmera Per Km
No Komponen BOK
Harga Satuan Rp BOK Gol I RpKM
1 konsumsi bahan bakar
4.500,-1 304,14
2
konsumsi minyak pelumas
30.000,-1 25,53
3 Pemakaian Ban
525.000,-bh 95,28
4 Biaya Suku Cadang
- 106,68
5 Biaya Upah Mekanik
20.000,-jam 11,34
6 Depresi Kendaraan
116.250,- 241,18
7 Tingkat Bunga
- 309,18
8 Asuransi
- 208,87
Total BOK di Jalan TOl Belmera Per Kilometer = Rp. 1.302,20Km Harga kendaraan baru Rp 155.000.000,- diambil dari surat kabar.
Berdasarkan tabel 2.1. diatas dapat di ketahui biaya operasi kendaraan dijalan tol Belmera per kilometer adalah sebesar Rp 1.302,20,-km.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2. Biaya Operasi Kendaraan di Jalan Tol Belmera
No Gerbang Asal
Gerbang Tujuan Jarak Tempuh Km
BOK Rp
1 Mabar
Belawan 11.10
14.454,42 2
Tanjung Mulia
Belawan 14.60
19.012,12 3
H. Hanif Belawan
17.20 22.788,50
4 Bandar Selamat
Belawan 22.30
29.039,06 5
Amplas Belawan
27.90 36.331,39
6 Tanjung Morawa
Belawan 35.00
45.577,00
Sumber : Hasil Survei Belmera dan Hasil Penelitian
Dari tabel 2.2. dapat diketahui biaya operasi kendaraan dari gerbang asal masuk sampai akses keluar tujuan gerbang tol. Masuk dari pintu Gerbang Tol
Mabar dengan tujuan Gerbang Tol Belawan dengan jarak tempuh 11,10 km maka biaya operasi kendaraan yang akan dikeluarkan oleh pengguna jalan tol sebesar
Rp 14.454,42,-. Jika pengguna jalan masuk dari Gerbang Tol Tanjung Mulia dengan tujuan keluar Gerbang Tol Belawan dengan jarak tempuh 14.60 km maka
biaya operasi kendaraan sebesar Rp 19.012,12,-. Jika pengguna jalan masuk dari pintu Gerbang Tol H. Hanif dengan tujuan keluar pintu Gerbang Tol Belawan
dengan jarak tempuh 17,20 km maka biaya operasi kendaraan sebesar Rp 22.788,50,-. Jika pengguna jalan masuk dari pintu Gerbang Tol Bandar Selamat
dengan tujuan keluar pintu Gerbang Tol Belawan dengan jarak tempuh 22,30 km maka biaya operasi kendaraan sebesar Rp 29.039,06,-. Jika pengguna jalan masuk
dari pintu Gerbang Tol Amplas dengan tujuan keluar pintu Gerbang Tol Belawan dengan jarak tempuh 27,90 km maka biaya operasi kendaraan sebesar Rp
36.331,39,-. Jika pengguna jalan masuk dari pintu Gerbang Tol Tanjung Morawa
Universitas Sumatera Utara
dengan tujuan keluar pintu Gerbang Tol Belawan dengan jarak tempuh 35.00 km maka biaya operasi kendaraan sebesar Rp 45.577,00,-.
2.2.2.2. Tarif
Konsep tol adalah pembangunan jalan yang dibiayai sepenuhnya oleh pengguna jalan tol dengan dijembatani terlebih dahulu oleh investor. Melalui
konsep ini dana pemerintah APBN dapat dipergunakan untuk membangun prasarana lainnya didaerah yang belum berkembang. Investor memperoleh
pengembalian terhadap investasinya melalui hasil pengumpulan tol yang telah diperhitungkan sejak awal masa operasi sampai dengan akhir masa konsesi,
dengan penyesuaian tarif tol secara berkala setiap 2 dua tahun yang sudah diperhitungkan dalam business plan yang merupakan bagian dari Perjanjian
Pengusahaan Jalan Tol PPJT antara pemerintah dan investor.
Tabel 2.3. Perubahan Tarif Tol Pada Tanggal 07 Oktober 2011
No Gerbang Asal
Gerbang Tujuan Tarif Km
1 Mabar
Belawan 3.000,-
2
Tanjung Mulia
Belawan 3.000,-
3 H. Hanif
Belawan 3.500,-
4 Bandar Selamat
Belawan 3.500,-
5 Amplas
Belawan 4.500,-
6 Tanjung Morawa
Belawan 5.500,-
Sumber : Kepmen PU no. 277KPTSM2011
Untuk penentuan tarif tol ada pertimbangan pertimbangan :
a. Penghematan Biaya Operasi Kendaraan.
Biaya operasi kendaraan sangat dipengaruhi oleh waktu perjalanan. Sebagai contoh, terjadinya kemacetan lalu lintas akan menyebabkan naiknya
Universitas Sumatera Utara
biaya operasi kendaraan karena bahan bakar yang digunakan menjadi tidak efektif. Di samping itu, kemacetan akan memperpanjang waktu perjalanan.
Menurut Ridwan 2005, masalah tarif merupakan salah satu kendala dalam investasi jalan tol di Indonesia. Saat ini, penetapan tarif jalan tol oleh
Pemerintah belum terdapat pedoman yang jelas berapa persen terhadap biaya operasi kendaraan BOK. Maka dari sisi pihak swasta membutuhkan suatu
penetapan model penentuan tarif tol optimum yang dapat memaksimumkan pendapatan.
b. Keuntungan Bersama
Pemakai jalan tol mempunyai keuntungan dari segi penghematan biaya operasi kendaraan maupun waktu perjalanan. Di sisi lain tol harus dapat
menghasilkan keuntungan bagi pemilik. Jadi tarif tol harus bisa menghasilkan “keuntungan bersama” bagi pengelola maupun pemakai jalan tol dan tidak
merugikan salah satu pihak yang terlibat langsung dalam jalan tol. Penyesuaian tarif tol secara berkala meringankan beban pengguna jalan
tol, tanpa kenaikan berkala, tarif tol akan tetap selama masa konsesi 35 tahun, namun akan terlalu tinggi untuk tahun-tahun pertama. Adapun kegunaan uang tol
yang dibayarkan pengguna jalan adalah sebagai berikut : 1.
Pengembalian modal dan pinjaman berikut bunga untuk membangun jalan tol.
2. Pemeliharaan rutin
3. Pemeliharaan periodik dan program peningkatan pelapisan ulang,
pelebaran jalan, penambahan gardu dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
4. Biaya operasi petugas operasional, patroli, ambulans, rescue, derek dan
pengamanan lalu lintas 5.
Corporate Social Responsibility tanggung jawab dan kepedulian sosial terhadap masyarakat dalam lingkungan jalan tol.
6. Pembayaran pajak, antara lain : pajak bumi dan bangunan, pajak
pertambahan nilai dan lain-lain.
Tabel 2.4. Biaya Menggunakan Jalan Tol Belmera = BOK + Tarif Tol
No Lokasi
BOK Rp Tarif Tol Rp
Harga Rp
1 Mabar Ke Balawan
14.454,42,- 3.000,-
17.454,42 2
Tj. Mulia ke Belawan 19.012,12,-
3.000,- 22.012,12
3 H. Hanif ke Belawan
22.788,50,- 3.500,-
26.288,50 4
Bdr. Selamat ke Belawan 29.039,06,-
3.500,- 32.539,06
5 Amplas ke Belawan
36.331,39,- 4.500,-
40.831,39 6
Tj. Morawa ke Belawan 45.577,00,-
5.500 51.077,00
Sumber : hasil penelitian
2.2.3. Harga Substitusi
Harga substitusi adalah biaya lain yang dikeluarkan yang bukan kendaran memilih jalan tol Belmera atau biaya yang dikeluarkan selama kendaraan
menggunakan jalan non tol Belmera. Seperti biaya untuk pemenuhan bahan bakar selama perjalanan, biaya oli pelumas mesin, baiaya penyusutan dalan pemakaian
ban, biaya pemeliharaan dan lainnya. Persamaannya dapat dilihat sebagai berikut : 1. Persamaan konsumsi bahan bakar.
Gol I : Y = 0,05693 x S2 – 6,42593 x S + 269,18567 Y = Konsumsi bahan bakar liter1000 km
S = Kecepatan kmjam 2.
Persamaan konsumsi oli mesin. Gol I : Y = 0,00037 x S2 – 0,04070 x S + 2,20405
Universitas Sumatera Utara
Y = Konsumsi oli mesin liter1000 km, S = Kecepatan kmjam
3. Persamaan dari pemakaian ban.
Gol I : Y = 0,0008848 x S – 0,0045333 Y = pemakaian ban1000 km
S = Kecepatan kmjam.
1. Persamaan dari biaya pemeliharaan
i. Biaya suku cadang Gol I : Y = 0,0000064 x S + 0,0005567
Y = Biaya suku cadang dikalikan dengan harga kendaraan yang terdepresiasi1000 km
S = Kecepatan kmjam ii. Biaya upah mekanik Gol I : Y = 0,00362 x S + 0,36267
Y = Jam kerja mekanik dikalikan dengan upahjam1000 km S = Kecepatan kmjam
2. Persamaan dari penyusutan depresiasi
Gol I : Y = 1 2,5 S + 100 Y = Depresiasi dikalikan
harga kendaraan terdepresiai 1000 km. S = Kecepatan kmjam
3. Biaya tetap standing Cost
a. Persamaan dari suku bunga
Gol I : Y = 150 500 x S Y = Biaya suku bunga dikalikan 12 dari harga kendaraan
Universitas Sumatera Utara
terdepresiasi1000 km S = Kecepatan kmjam
b. Persamaan dari asuransi
Gol I : Y = 38 500 x S Y = Asuransi dikalikan dengan harga kendaraan baru1000 km.
S = Kecepatan kmjam
Tabel 2.5. Biaya Operasi Kendaraan BOK Jalan Non Tol Belmera Per Km
No Komponen BOK Harga Satuan Rp
BOK Gol I RpKm
1 Konsumsi bahan bakar
4.500,-l 656,98
2 Kosumsi minyak pelumas
30.000,-l 42,88
3 Pemakaian ban
525.000,-bh 35,97
4 Biaya suku cadang
- 82,93
5 Biaya upah mekanik
20.000,-jam 9,03
6 Depresiasi kendaraan
116.250.000,- 36,06
7 Tingkat bunga
- 712,32
8 Ansuransi
- 481,21
Total BOK Jalan Non Tol Belmera Per Kilometer = Rp 2.057,38 km Sumber : hasil penelitian
Dari tabel 2.5. diatas dapat dilihat bahwa biaya operasi kendaraan di jalan non tol Belmera perkilometer adalah sebesar Rp 2.057,38,-. Dengan harga bahan
pada saat penelitian berlangsung.
Tabel 2.6. Biaya Operasi Kendaraan di Jalan Non Tol
No
Lokasi Jarak Tempuh km
BOK Rp
1 Mabar ke Belawan
14.00 28.803,32,-
2 Tj. Mulia ke Belawan
16,20 33.329,56,-
3 H. Hanif ke Belawan
19,80 40.736,13,-
4 Bdr. Selamat ke Belawan
25,50 52.463,19,-
5 Amplas ke Belawan
31,60 65.013,21,-
6 Tj. Morawa ke Belawan
38,20 78.591,92,-
Sumber : hasil penelitian
2.2.4. Waktu Tempuh
Universitas Sumatera Utara
1. Jarak adalah tujuan yang ditempuh kendaraan biasanya ditunjukan dalam
odometer dari suatu tempat ketempat yang lain. a.
Penentuan jarak pada jalan tol. 1.
Jarak dihitung berdasarkan jenis tempuh yang terjauh yang dimungkinkan, termasuk jalan akses.
2. Kondisi kapasitas dan aturan penggunaan jalan memungkinkan semua
pada golongan kendaraan menggunakan rute perjalanan yang sama. b.
Penentuan jarak pada jalan non tol arteri. 1.
Jarak dihitung berdasarkan jarak antara titik temu jalan dengan zona asal tujuan.
2. Kondisi kapasitas dan aturan penggunaan jalan memungkinkan
timbulnya perbedaan rute perjalan pada golongan kendaraan yang berbeda.
3. Pemilihan rute perjalanan berdasarkan urutan perioritas, yaitu kelaziman
penggunaan dan jarak tempuh yang terpendek. 2.
Kecepatan Rata-Rata Kendaraanjam adalah kecepatan rata-rata kendaraan yang bergerak didifinisikan sebagai Jarak tempuh dibagi waktu tempuh :
V
rata-rata
= a.
Penentuan kecepatan pada jalan tol : jarak tempuh waktu tempuh.
1. Kecepatan dihitung berdasarkan rata-rata data sampling yang
diambil dengan mengikuti perjalanan kendaraan. 2.
Sampling diambil untuk mewakili waktu-waktu sibuk dan waktu tidak sibuk pada jam kerja yaitu pagi hari, siang hari dan sore hari.
b. Penentuan kecepatan pada jalan arteri atau non tol :
Universitas Sumatera Utara
1. Kecepatan dihitung berdasarkan rata-rata data sampling yang
diambil dengan mengikuti perjalanan kendaraan. 2.
Sampling diambil untuk mewakili waktu-waktu sibuk dan waktu
tidak sibuk pada jam kerja yaitu pagi hari, siang hari dan sore hari.
Pada tabel 2.7. dibawah ini dapat dilihat bahwa waktu tempuh dijalan tol Belmera dari jalan akses Gerbang Tol Mabar ke jalan akses setelah keluar
Gerbang Tol Belawan adalah 13.42 menit, dari jalan akses Gerbang Tol Tanjung Mulia ke jalan akses setelah keluar Gerbang Tol Belawan adalah 16.47 menit, dari
jalan akses Gerbang Tol Hanif ke jalan akses setelah keluar Gerbang Tol Belawan adalah 21.30 menit, dari jalan akses Gerbang Tol Bandar Selamat ke jalan akses
setelah keluar Belawan adalah 27.10 menit, dari jalan akses Gerbang Tol Amplas ke jalan akses setelah keluar Gerbang Tol Belawan adalah 32.38 menit dan dari
jalan akses Gerbang Tol Tanjung Morawa ke jalan akses setelah keluar Gerbang Tol Belawan adalah 38.42 menit.
Tabel 2.7. Waktu Tempuh di Jalan Tol Belmera
No
Lokasi Waktu Tempuh Jalan Tol Menit
1 Mabar ke Belawan
13.42 2
Tj. Mulia ke Belawan 16.47
3 H. Hanif ke Belawan
21.30 4
Bdr. Selamat ke Belawan 27.10
5 Amplas ke Belawan
32.38 6
Tj. Morawa ke Belawan 38.42
Sumber : Hasil Survei Belmera
Tabel 2.8. Waktu Tempuh Jalan Non Tol
No
Lokasi Waktu Tempuh Jalan Tol Menit
1 Mabar ke Belawan
25.00 2
Tj. Mulia ke Belawan 32.48
3 H. Hanif ke Belawan
47.26 4
Bdr. Selamat ke Belawan 64.19
5 Amplas ke Belawan
81.13
Universitas Sumatera Utara
6 Tj. Morawa ke Belawan
91.43
Sumber : hasil survei Belmera
Dapat dilihat pada tabel 2.7 dan 2.8 diatas adalah Waktu tempuh di jalan tol Belmera dan di jalan non tol Belmera merupakan dari hasil survei Belmera
pada bulan september 2011 dan menjadi waktu tempuh tercepat di seluruh jalan tol yang dikelola oleh PT Jasa Marga PerseroTbk.
2.3. Kerangka Konseptual
Pada tanggal 07 Oktober 2011 pukul 00.00 wib diberlakukan tarif tol baru beberapa ruas jalan tol PT Jasa Marga PerseroTbk berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 277KPTSM2011. Salah satunya pemberlakuan kenaikan tarif baru ini adalah jalan tol Belmera.
Dengan kenaikan tarif tol yang diatur yang diatur 2 dua tahun sekali dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 dapat dilakukan berdasarkan laju
inflasi dan juga hasil evaluasi terhadap Standar Pelayanan Minimum SPM, tetapi pemerintah juga mempunyai tujuan yang lain yaitu menarik investor swasta
dalam investasi pada bidang jalan tol. Pemerintah mengharapkan para investorpun mulai tergoda untuk turut serta dalam pembangunan jalan tol. Salah satunya
dengan kewajiban membayar tarif jalan tol yang dibebankan pada konsumen sebagai upaya pengembalian investasi, pemeliharaan dan pengembangan jalan tol.
Namun apakah aturan penyesuaian tarif tol malah memberikan dampak kepada konsumen pengguna jalan tol, dan apakah kebijakan kenaikan tarif tol
dapat disesuaikan kemampuan bayar pengguna jalan serta masih dapatkah keuntungan dengan memilih melakukan perjalan melalui jalan tol. Pengusaha
Universitas Sumatera Utara
jalan tol selalu berjanji untuk meningkatkan pelayanan jalan tol, namun masih banyak janji yang tidak terpenuhi, seperti kemacatan yang sulit diatasi yang
terjadi di jalan-jalan tol di Indonesia. Dalam hal inilah penulis ingin menjadikan suatu kajian dan penelitian. Apakah pengguna jalan tol masih mendapatkan
keuntungannya menggunakan jalan tol Belmera.
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual
2.4. Hipotesis penelitian