4. Jumlah sampel untuk kendaraan Golongan I asal Gerbang Bandar Selamat:
5. Jumlah sampel untuk kendaraan Golongan I asal Gerbang Amplas :
6. Jumlah sampel untuk kendaraan golongan I asal Gerbang Tanjung
Morawa:
3.4. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data penulis melakukan langsung kelapangan dengan proses pengumpulan data sebagai berikut:
1. Wawancara atau interview secara langsung kepada yang berwenang memberi data informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
2. Daftar pertanyaan questionaire yaitu berupa angket yang diisi oleh pengguna jalan tol untuk Golongan I yang menjadi responden mengenai
tanggapan mereka Terhadap Pendapatan Pengguna Jalan, dan Waktu Tempuh.
3. Pengumpulan data atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini didapat dari Kantor Cabang Belmera.
3.5. Jenis Dan Sumber Data
Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang dikumpulkan adalah : a. Data Primer yaitu data yang diproleh dari responden melalui
wawancara interview langsung dan daftar pertanyaan questioner. b. Data skunder yaitu data pendukung data primer yang diperoleh melalui
dokumentasi pada Kantor Cabang Belmera.
3.6. Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Adapun definisi dari kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pendapatan Pengguna Jalan X
1
2. Waktu Tempuh X
, adalah semakin besar pendapatan pengguna jalan tol maka semakin besar melakukan perjalanan dengan
menggunakan jalan tol dengan satuan ukuran rupiah.
2
adalah waktu yang ditempuh pengguna jalan tol dari mulai titik awal memasuki jalur jalan tol sampai dengan lepas keluar
jalur jalan tol dengan satuan ukuran menit.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengguna jalan Y, adalah frekuensi pengguna jalan tol Belmera dengan
satuan ukuran berapa kali kendaraan pengguna jalan keluar Gerbang Tol Belawan dalam setiap bulan.
3.7. Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen 3.7.1. Uji Validitas
Umar 2005 bahwa sangat disarankan agar jumlah responden untuk diuji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah 30 orang ini distribusi skor nilai
akan lebih mendekati kurva normal, untuk mengetahui apakah instrumen angket yang dipakai cukup layak digunakan sehingga mampu menghasilkan data yang
akurat sesuai dengan tujuan pengukurannya maka dilakukan uji validitas yaitu melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan skor konstruk atau
variabel.
3.7.2. Uji Reliablitas
Uji reliabilitas adalah bertujuan untuk menguji kehandalan atau kepercayaan pengungkapan data. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi
adalah pengukuran yang mampu memberikan hasil yang dipercaya realible. Pengujian dilakukan dengan cara mencioba instrumen sekali saja, kemudian data
yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu, dalam hal ini teknik yang digunakan adalah teknik Alpa Cronbach. Suatu variabel dikatan realibel jika
memberikan nilai cronbach alfa 0,60 Ghozali, 2003.
Menurut Skaran 2006, bahwa realibilitas yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik sedangkan 0,6 dapat diterima dan realibilitas dengan cronbach
alfa adalah baik.
Universitas Sumatera Utara
3.8. Pengujian Asumsi Klasik 3.8.1. Pengujian Normalitas Data
Dalam Pengujian Asumsi Klasik dilakukan untuk memastikan bahwa alat uji statistik regresi linier berganda dapat digunakan atau tidak. Ghozali 2005:110
menyatakan bahwa uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t atau F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak
valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik atau analisis statistik :
1. Analisis grafik.
Residual adalah dengan melihat grafik normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal
akan membentuk garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal. 2.
Analisis Statistik. Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati
secara visual kelihatan normal padahal secara statistik yang dapat menggunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non parametrik Kolmogrov-
Smirnov KS.
3.8.2. Uji Multikolonieritas
Menurut Ghozali 2005 bahwa uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas
Universitas Sumatera Utara
variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi antar variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-
variabel initidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolonieritas didalam model regresi adalah: 1.
Nilai R
2
2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar
variabel-variabel independen ada koreksi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang
tidak signifikan mempengaruhi dependen.
3. Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflasi
Factor VIF. Tolerance mengukur variabelitas variabel yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai
Tolerance yang rendah sama dengan. VIF karena VIF = 1Tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolonieritas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai
VIF 10.
3.8.3. Uji Heteroskedastisitas
Tujuan Uji Heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
Universitas Sumatera Utara
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas menurut Ghozali 2005.
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, antara lain dengan cara melihat grafik plot antara nilai
prediksi variabel dependen dengan residualnya. Dasar analisisnya adalah : 1. Jika pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadinya heteroskedastisitas dan 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.9. Analisis Data 3.9.1.
Untuk Menguji Hipotesis Pertama
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linear berganda. Model regresi linear berganda dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui pengaruh nilai waktu, biaya operasi kendaraan, pelayanan dan kenaikan tarif tol terhadap pengguna jalan.
Model regresi linear berganda yang dimaksud, dirumuskan sebagai berikut:
Y = Bo + B
1
X
1
+ B
2
X
2
Dimana : + e
Universitas Sumatera Utara
Y = Frekuensi Pengguna Jalan Tol Belmera tingkat keseringan pengguna jalan menggunakan jalan tol Belmera
X
1
X = Pendapatan atau penghasilan pengguna jalan tol Belmera
2
Bo = Intersep Y = Waktu Tempuh perjalanan di jalan tol Belmera
B
1
= Koefisien Variabel X B
1 2
= Koefisien Variabel X E = Error of term Variabel yang tidak terungkap
2
Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 90 atau = 10.
Kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak adalah :
3.9.1.1. Uji F Uji Serempak
Uji F dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada pengaruh dari varibel bebas X
1
, X
2
Ho : B , yaitu Pendapatan Pengguna Jalan, dan Waktu
Tempuh jalan tol Belmera terhadap frekuensi Pengguna Jalan tol yang merupakan variabel terikat Y di jalan tol Belmera. Maka hipotesis yang digunakan dalam uji
F ini :
1
, B
2
H = 0 Pendapatan Pengguna Jalan Tol, dan Waktu Tempuh tidak
berpengaruh terhadap Pengguna Jalan Tol Belmera.
a
: B
1
, B
2,
0 Pendapatan Pengguna Jalan Tol, dan Waktu Tempuh di jalan tol berpengaruh pada Pengguna Jalan Tol Belmera.
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan uji F di mana jika F
hitung
F
tabel maka
Ho diterima Ha ditolak, sedangkan jika F
hitung
F
tabel
maka Ho dan Ha diterima.
Universitas Sumatera Utara
3.9.1.2. Uji Parsial Uji t
Uji t bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh dari masing-masing variabel bebas: Pendapatan Pengguna Jalan Tol X
1
dan Waktu Tempuh dijalan tol X
2
Maka hipotesis yang digunakan dalam uji t ini adalah: terhadap Pengguna Jalan yang merupakan variabel terikat
Y pada jalan tol Belmera.
Ho : B
1,
B
2
= 0 Pendapatan Pengguna Jalan Tol X
1
, dan Waktu Tempuh dijalan tol X
2
H .
a
: B
1,
B
2
Pendapatan Pengguna Jalan Tol X
1
dan Waktu Tempuh dijalan tol X
2
tidak berpengaruh terhadap Pengguna Jalan Tol Belmera.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum PT Jasa Marga Persero Tbk
Jasa Marga berdiri dengan nama PT Jasa Marga Indonesia Highway Corporation berdasarkan Akta Nomor 1 tanggal 1 Maret 1978, yang kemudian
mengalami perubahan menjadi PT Jasa Marga Persero berdasarkan Akta Nomor 187 pada tanggal 19 Mei 1981 di hadapan notaris Kartini Muljadi, SH. Pendirian
Jasa Marga telah sesuai dengan Undang Undang nomor 9 tahun 1969, tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 1 Tahun 1969
tentang Bentuk-bentuk Usaha Negara menjadi Undang Undang, PP Nomor 12 Tahun 1969 tentang Perusahaan Jasa Marga Persero dan PP nomor 4 Tahun
1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia dalam Pendirian Perusahaan Jasa Marga Persero di bidang Pengelolaan, Pemeliharaan dan
Pengadaan Jaringan Jalan Tol serta Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 90KMK 061978 tanggal 27 Pebruari 1978 tentang Penetapan
Modal Perusahaan Perseroan PT Jasa Marga Persero di bidang jalan tol. Anggaran Dasar Perseroan mengalami perubahan berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat No. 27 tanggal 12 September 2007 yang dibuat di hadapan Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH. oleh karena Perseroan akan
mengembangkan skala usaha melalui Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat. Berdasarkan akta tersebut, nama Perseroan diubah menjadi
Universitas Sumatera Utara