Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik meneliti ”PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN CPO TERHADAP KENAIKAN ASAM LEMAK
BEBAS ALB PADA OIL TANK OIL PURIFIER DAN VACUUM DRYER ”.
I.2. Perumusan Masalah
Semakin rendah kadar ALB pada minyak maka semakin tinggi kualitas minyak tersebut dan sebaliknya, semakin tinggi kadar ALB pada minyak maka
semakin rendah kualitas minyak tersebut. Jadi permasalahan utama yang timbul adalah persepsi apakah kualitas dari penyimpanan CPO selama 6 hari dari oil
tank, oil purifier, dan vacuum dryer masih memenuhi standart
I.3. Tujuan
- Untuk mengetahui pengaruh penyimpanan CPO pada oil tank, oil purifier dan vacuum dryer terhadap kenaikan asam lemak bebas.
- Untuk mengetahui apakah kualitas CPO dari oil tank, oil purifier dan vacuum
dryer masih memenuhi standart setelah mengalami penyimpanan selama 6 hari.
I.4. Manfaat
- Untuk memberi informasi mengenai perbedaan kadar asam lemak bebas dari
CPO yang diperoleh dari oil tank, oil purifier dan vacuum dryer selama
penyimpanan 6 hari.
- Untuk memberi informasi mengenai kualitas CPO yang baik yang diperoleh
dari oil tank oil purifier dan vacuum dryer selama penyimpanan 6 hari.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Minyak Kelapa Sawit
Sebagai minyak atau lemak, minyak sawit adalah suatu trigliserida, yaitu senyawa gliserol dengan asam lemak. Sesuai dengan bentuk bangun rantai asam
lemaknya, minyak sawit termasuk golongan minyak asam oleat-linolenat. Minyak sawit berwarna merah jingga karena kandungan karotenoid terutama
β-karoten berkonsistensi setengah padat pada suhu kamar Mangoensoekarjo S, 2003.
2.2 Varietas Tanaman Kelapa Sawit
Ada beberapa varietas tanaman kelapa sawit yang dapat dikenal.Varietas- varietas itu dapat dibedakan berdasarkan warna kulit buahnya. Selain varietas-
varietas tersebut, ternyata dikenal juga beberapa varietas unggul yang mempunyai beberapa keistimewaan, antara lain mampu menghasilkan produksi yang lebih
baik dibandingkan varietas lain.
2.2.1 Berdasarkan Tebal Tipisnya Tempurung
Berdasarkan tebal tipisnya tempurung, kelapa sawit dibedakan menjadi lima varietas utama, yaitu :
a. Varietas Dura
Tempurung cukup tebal 2-8 mm, daging buah tipis.Persentase daging buah terhadap buah 35-50, inti buah kernel besar, tetapi kandungan minyaknya
Universitas Sumatera Utara
rendah.Dalam berbagai persilangan untuk menghasilkan varietas baru, varietas Dura selalu dijadikan sebagai tanaman betina ibu oleh pusat-pusat penelitian.
b. Varietas Pisifera
Tempurung sangat tipis, bahkan hampir tidak ada.Daging buah tebal, inti buah sangat kecil.Kandungan minyak pada inti rendah, karena ukuran kernelnya
sangat kecil.Dalam persilangan untuk menghasilkan varietas baru,varietas psifera dijadikan sebagai tanaman pejantan bapak atau sebagai penghasil
tepung sari. c.
Varietas Tenera Merupakan persilangan antara varietas Dura D dan Psifera P sehingga
sifat-sifat morfologi dan anatomi varietas ini DxP merupakan perpaduan antara kedua sifat induknya. Tebal tempurung varietas Tenera adalah 0,5-4,0
mm, persentase daging buah terhadap buah 18-23, dan kandungan minyak inti 5.
d. Macro carya
Tempurung sangat tebal, sekitar 5 mm, sedang daging buahnya tipis sekali. e. Diwikka-waka
varietas ini mempunyai ciri khas dengan adanya dua lapisan daging buah. Diwikka-waka dapat dibedakan menjadi diwikka-wakadura, diwikka-
wakapisifera, diwikka-wakatenera. Perbedaan ketebalan daging buah kelapa sawit menyebabkan perbedaan
persentase atau rendemen minyak yang dikandungnya. Rendemen minyak tertinggi terdapat pada varietas tenera yaitu bekisar 22 - 24 , sedangkan pada
varietas dura antara 16 – 18 . Jenis kelapa sawit yang diusahakan tentunya yang
Universitas Sumatera Utara
mengandung rendemen minyak tinggi sebab minyak sawit merupakan hasil olahan yang utama. Sehingga tidah mengherankan jika lebih banyak perkebunan
yang menanam kelapa sawit dari varietas tenera.
2.3 Buah Kelapa Sawit
Hasil utama perkebunan kelapa sawit adalah buah kelapa sawit.Selanjutnya buah kelapa sawit diproses ekstraksi di pabrik penggilingan
mill sehingga menghasilkan ekstrak, berupa minyak kelapa sawit mentah atau CPO Crude Palm Oil dan minyak inti sawit atau PKO Palm Kernel Oil.
Pada kelapa sawit, minyak diambil dari dua sumber.Pertama hasil ekstraksi sabut sebagai sumber utama, dan kedua, dari inti buah yang berada
dibagian dalam tempurung.Sabut pada kelapa sawit disebut daging buah, sedangkan inti buah yang terdapat di bagian dalam tempurung disebut kernel.
Hasil ekstraksi sabut kelapa sawit adalah CPO, sedangkan hasil ekstraksi inti buah adalah PKO. CPO dan PKO merupakan minyak kelapa sawit mentah dan
merupakan hasil industri hulu yang selanjutnya dapat diolah menjadi berbagai produk pangan, nonpangan, dan industry Tim Penulis, 1997.
2.4 Manfaat Kelapa Sawit dan Produknya
Kelapa sawit merupakan tanaman tropis penghasil minyak nabati yang hingga saat ini diakui paling produktif dan ekonomis dibandingkan tanaman
penghasil minyak nabati lainnya, misalnya kedelai, kacang tanah, kelapa, bunga matahari dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
Jika dibandingkan dengan minyak nabati lain, minyak kelapa sawit memiliki keistimewaan tersendiri, yakni rendahnya kandungan kolesterol dan
dapat diolah lebih lanjut menjadi suatu produk yang tidak hanya dikonsumsi untuk kebutuhan pangan minyak goreng, margarin, lemak, tetapi juga untuk
memenuhi kebutuhan nonpangan gliserin, sabun, detergen, bahan bakar.
2.4.1 Kegunaan dari masing-masing produk tersebut adalah:
a. Minyak kelapa sawit merupakan bahan baku untuk keperluan pangan minyak goreng, margarin, lemak tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan nonpangan
gliserin, sabun, detergen, bahan bakar. b. Inti sawit yang menghasilkan minyak inti digunakan sebagai bahan sabun,
minyak goreng, kosmetik dan sebagainya. c. Cangkang atau tempurungnya dapat digunakan sebagai bahan bakar.
d. Tandan kosong untuk bahan bakar ketel uap, mulsa dan abu sebagai pupuk kompos
e. Ampas lumatan daging buah untuk bahan bakar ketel uap Hadi, 2004.
2.5 Panen Buah Kelapa Sawit
Proses pemasakan buah kelapa sawit dapat dilihat dari perubahan warna kulit buahnya, dari hijau pada buah muda menjadi merah jingga waktu buah telah
masak. Pada saat itu, kandungan minyak pada daging buahnya telah maksimal. Jika terlalu matang, buah kelapa sawit akan lepas dari tangkai tandannya. Hal ini
disebut dengan istilah membrondol.
Universitas Sumatera Utara
2.5.1 Fraksi Tandan Buah Segar TBS
Komposisi fraksi tandan yang biasanya ditentukan di pabrik sangat dipengaruhi perlakuan sejak awal panen di lapangan.Faktor penting yang cukup
berpengaruh adalah kematangan buah yang dipanen dan cepat tidaknya pengangkutan buah ke pabrik.Dalam hal ini, pengetahuan mengenai derajat
kematangan buah mempunyai arti yang penting sebab jumlah dan mutu minyak yang diperoleh nantinya sangat ditentukan oleh faktor ini. Derajat kematangan
yang baik yaitu jika tandan yang dipanen berada pada fraksi 1,2 dan 3.
Tabel 1. Tingkatan Fraksi Tandan Buah Segar
No Kematangan Fraksi
Jumlah Brondolan Keterangan
1
2
3 Mentah
Matang
Lewat Matang
00
1
2
3
4
5 Tidak ada, buah berwarna
hitam 1 – 12,5 buah luar
membrondol 12,5 – 25 buah luar
membrondol 25 – 50 buah luar
membrondol 50 – 75 buah luar
membrondol 75 – 100 buah luar
membrondol Buah dalam juga membrondol,
ada buah yang busuk Sangat mentah
Mentah Kurang
matang Matang I
Matang II
Lewat Matang I
Lewat Matang II
Tim Penulis, 1997 .
Universitas Sumatera Utara
2.6. Asam Lemak
Asam lemak merupakan suatu asam karbosilat yang diperoleh dari hidrolisis suatu lemak atau minyak, umunya mempunyai rantai hidrokarbon
panjang dan tidak bercabang.Asam lemak yang paling tersebar merata dalam alam, yaitu asam oleat, mengandung satu ikatan rangkap.Asam-asam lemak
dengan lebih dari satu ikatan rangkap adalah tidak lazim, terutama dalam minyak nabati, minyak-minyak ini disebut poliunsaturat.
Karena berguna dalam mengenal ciri-cirinya, asam lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh hanya
memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom karbon penyusunnya, misalnya: asam kaprilat, asam kaproat, asam laurat, asam miristat, asam palmitat dan asam
stearat. Sementara asam lemak tak jenuh memiliki paling sedikit satu ikatan ganda di antara atom-atom karbon penyusunnya, misalnya asam oleat, asam linoleat dan
asam linolenat.Asam lemak jenuh bersifat lebih stabil tidak mudah bereaksi daripada asam lemak tak jenuh Fessenden, 1986.
Table 2. Komposisi Asam Lemak Minyak Sawit
No Asam Lemak
Minyak Kelapa Sawit 1
2 3
4 5
6 7
8 Asam kaprilat
Asam kaproat Asam laurat
Asam miristat Asam palmitat
Asam stearat Asam oleat
Asam linoleat -
- -
1,1 – 2,5 40 – 46
3,6 – 4,7 39 – 45
7 – 11 Ketaren, 1986.
Universitas Sumatera Utara
2.7. Asam Lemak Bebas ALB