harus mengakui apakah muncul informasi mengenai konsisten atau tidak dengan kondisi sebelumnya berdasarkan bukti-bukti audit yang ditemukan Sprinkle,
1998. Berdasarkan Seksi 431 PSA No. 10 2001:1 “Bila manajemen menghilangkan dari laporan keuangan, informasi yang seharusnya diungkapkan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, termasuk catatan atas laporan keuangan, auditor harus memberikan pendapat wajar dengan
pengecualian atau pendapat tidak wajar karena alasan tersebut dan harus memberikan informasi yang cukup dalam laporannya”.
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran sejauh mana tingkat konsistensi penyajian laporan keuangan yang dilakukan oleh perusahan-
perusahaan publik di Indonesia sehingga menggambarkan kualitas dari laporan keuangan yang dihasilkan agar dapat digunakan oleh para pengguna informasi
keungan. Konsistensi sebagai sebuah bagian dalam karakteristik kualitatif laporan keuangan akan menunjukkan kualitas informasi akuntansi yang dihasilkan
sehingga bisa diperbandingkan agar tidak terjadi bias. Akuy dalam Christiawan 2000 melakukan penelitian terhadap lima belas perusahaan publik yang
berkantor pusat di Jawa Timur. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa hanya ada dua perusahaan yang konsisten dalam menyajikan laporan keuangan auditan tahun
1996 yang disajikan dalam laporan tahunan tahun 1996 dan 1997. Penelitian serupa dilakukan Christiawan 2000 terhadap opini auditor
independen dan laporan keuangan auditan untuk melihat sejauh mana laporan
keuangan tersebut disajikan secara konsisten. Hasil penelitian menunjukkan adanya ketidakkonsistenan penyajian pada laporan keuangan auditan tahun 2000
perusahaan publik. Hal ini tentunya akan membuat laporan keuangan tidak dapat diperbandingkan oleh para pengguna laporan keuangan. Kemudian Sutikno 2000
menemukan bahwa empat pemakai laporan keuangan di BEJ yaitu investor, kreditor, penjamin emisi efek, dan agen penjualan efek menyatakan bahwa
laporan keuangan perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta cenderung menyajikan informasi yang kurang relevan serta kurang dapat diperbandingkan.
Susiana 2007 menemukan bahwa tingkat integritas sebuah laporan keuangan dipengaruhi oleh tingkat independensi auditor, faktor corporate
governance, serta kualitas audit yang ada. Laporan keuangan dengan tingkat integritas yang tinggi akan memberikan informasi secara benar dan jujur. Feliana
2007 juga menemukan bahwa daya informasi akuntansi sebagai gambaran mengenai kualitas informasi akuntansi yang dihasilkan dipengaruhi oleh struktur
kepemilikan perusahaan dan transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa
Selanjutnya Arifin 2003 menemukan bahwa prinsip “full disclosure” yang diwajibkan oleh Bapepam oleh perusahaan publik di Indonesia cenderung
menghasilkan informasi akuntansi yang kurang relevan bagi para pemakai. Para pemakai laporan keuangan lebih menyukai metode pengungkapan yang
diterapkan oleh para perusahaan publik dalam laporan keuangannya adalah lampiran penjelas, laporan tambahan, footnote, yang disertakan dalam laporan
keuangan utama.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Dasar Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif menurut Sugiyono 2008:1 yaitu metode penelitian
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi, analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari generalisasi.
Penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan analisis dokumen secara kritis dialectical document approach. Melalui pendekatan ini, laporan keuangan
auditan neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas dibaca dengan teliti, ditabulasi, dibandingkan dengan dokumen lain dalam hal opini auditor dan catatan
atas laporan keuangan dan ditarik suatu makna atas fenomena yang ditemukan. Penelitian ini akan melanjutkan hasil penelitian sebelumnya yang telah
dilakukan oleh Christiawan 2000 terhadap 32 perusahaan publik Indonesia yang listed di Bursa Efek dengan menganalisis dan memperbandingkan laporan
keuangan selama dua tahun yaitu tahun 2000 dan 2001, sementara pada penelitian ini data yang akan digunakan yaitu laporan keuangan berupa neraca, laporan laba
rugi, dan laporan arus kas periode 2007 dan 2008. Penelitian ini merujuk rekomendasi Christiawan untuk melakukan cros check ulang hasil temuan pada
penelitian sebelumnya apakah perusahaan yang dulu ditemukan tidak konsisten
39