Perubahan Akuntansi yang dapat Mempengaruhi Konsistensi

2.3.1 Perubahan Akuntansi yang dapat Mempengaruhi Konsistensi

Berdasarkan Seksi 420 PSA 09 2001:2 serupa dengan penjelasan yang yang ada dalam SAS 420 tentang “Consistency of Application of Generally Accepted Accounting Principles” GAAS, 2003, perubahan akuntansi yang dapat mempengaruhi konsistensi dibedakan menjadi : a. Perubahan dalam Prinsip Akuntansi Perubahan dalam prinsip akuntansi terjadi karena adanya pemakaian suatu prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dalam suatu periode berbeda dengan yang digunakan untuk tujuan pelaporan dalam periode sebelumnya. Istilah prinsip akuntansi meliputi tidak hanya prinsip-prinsip akuntansi dan praktik-praktik akuntansi tetapi juga cara atau metode penerapannya. b. Perubahan dalam Entitas yang Membuat Laporan Perubahan dalam entitas yang membuat laporan merupakan bentuk khusus perubahan dalam prinsip akuntansi, maka standar konsistensi juga berlaku. Perubahan dalam entitas yang membuat laporan yang menuntut pengakuan dalam laporan auditor meliputi : 1 Penyajian laporan konsolidasi atau gabungan sebagai pengganti laporan keuangan masing-masing perusahaan 2 Perubahan anak perusahaan tertentu yang merupakan anggota grup perusahaan yang termasuk dalam laporan keuangan konsolidasian. 3 Perubahan perusahaan yang termasuk dalam laporan keuangan gabungan 4 Perubahan di antara metode-metode akuntansi seperti metode biaya cost method, metode ekuitas equity method, metode konsolidasian untuk anak perusahaan atau investasi lainnya dalam bentuk saham biasa. c. Perubahan akibat Kesalahan Penerapan dalam Prinsip Perubahan suatu prinsip akuntansi yang tidak berlaku umum ke suatu prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, termasuk koreksi kesalahan dalam penerapan suatu prinsip, merupakan suatu koreksi kesalahan, namun perubahan ini harus dikemukakan dalam laporan auditor melalui penambahan paragraf penjelasan. d. Perubahan dalam Prinsip yang tidak dapat dipisahkan dari Perubahan dalam Estimasi Akuntansi Pengaruh suatu perubahan dalam prinsip akuntansi mungkin tidak dapat dipisahkan dari pengaruh perubahan dalam estimasi akuntansi. Walaupun perlakuan akuntansi untuk perubahan semacam itu sama dengan perlakuan akuntansi untuk perubahan yang hanya menyangkut estimasi akuntansi, tetapi didalamnya terdapat pula perubahan dalam prinsip akuntansi. Oleh karena itu, perubahan semacam ini perlu dikemukakan dalam laporan auditor melalui paragraf penjelasan. e. Perubahan dalam Penyajian Arus Kas Untuk kepentingan penyajian arus kas, prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia menyatakan sebagai berikut “Suatu perubahan harus mengungkapkan kebijakannya dalam menentukan unsur-unsur yang diperlakukan secara kas cash equivalent”. Suatu perubahan dalam kebijakan ini merupakan perubahan dalam prinsip akuntansi yang harus diperhitungkan dampaknya, dengan menyatakan kembali laporan arus kas tahun sebelumnya, yang disajikan dalam bentuk laporan arus kas komparatif. Perubahan dalam prinsip akuntansi yang mempunyai pengaruh material atas laporan keuangan memerlukan penjelasan seperti telah dijelaskan sebelumnya yaitu dengan cara menambahkan paragraf penjelasan yang disajikan setelah paragraf pendapat. Paragraf penjelasan yang sesuai dengan bentuk perubahan sebagai akibat ketidakkonsistenan menurut PSA paragraf 17 adalah sebagai berikut “Seperti telah dijelaskan pada catatan X atas laporan keuangan, perusahaan mengubah metode perhitungan depresiasi dalam tahun 20X2”. Tambahan paragraf penjelasan ini harus dicantumkan dalam laporan auditor atas laporan keuangan tahun berikutnya, jika tahun terjadinya perubahan disajikan dan dilaporkan. Namun jika perubahan akuntansi dipertanggungjawabkan dengan cara penyajian kembali laporan keuangan yang terpengaruh, paragraf tambahan harus disajikan hanya dalam tahun terjadinya perubahan, karena dalam tahun-tahun berikutnya semua periode yang disajikan akan dapat dibandingkan.

2.3.2 Perubahan Akuntansi yang tidak Mempengaruhi Konsistensi