PENGARUH IKLAN TELEVISI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI KARTU SELULER IM3 DI BANDAR LAMPUNG

(1)

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Grafik Pertumbuhan Pasar Jasa Seluler... 3

2. Iklan kartu Mentari... 7

3. Iklan kartu IM3... 7

4. Iklan kartu As... 7

5. Iklan kartu Simpati... 8

6. Iklan kartu 3(Three)... 8

7. Iklan kartu XL... 8

8. Iklan kartu AXIS... 9

9. Kerangka Pikir... 37

10. Ilustrasi ilklan televisi kartu IM3... 54

11. Headlinekartu seluler IM3... 57

12. Signature linekartu IM3... 60

13. Slogan kartu IM3... 63


(2)

Halaman

DAFTAR ISI... i

DAFTAR TABEL... iii

DAFTAR GAMBAR... v

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... ...12 C. Tujuan Penelitian ...

...12 D. Kegunaan Penelitian...

...12

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Bauran Promosi... ...14 B. Konsep Periklanan...

...15 C. Iklan Televisi ...

...23 D. Konsep Perilaku Konsumen ...


(3)

E. Konsep Keputusan Pembelian ... ...31 F. Penelitian Terdahulu ...

34

G. Kerangka Pikir... ...35 H. Hipotesis...

37

III.METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian... 38

B. Sumber Data ... 38

1. Data Primer ... 38

2. Data Sekunder ... 38

C. Populasi dan Sampel ... ...39 1. Populasi ... ...39 2. Sampel... ...39 3. Tehnik Penarikan Sampel ... ...40 D. Objek dan Subjek Penelitian ...

40

1. Objek Penelitian ... 40

2. Subjek Penelitian... 40

E. Definisi Konseptual ... 40

F. Definisi Operasional ... 41

G. Skala Pengukuran ... 42

H. Teknik Pengumpulan Data ... 43

1. Kuisioner ... 43

2. Studi Kepustakaan... 44

I. Teknik Pengujian Instrumen... 44


(4)

45

J. Tekhnik Pengolahan Data... 46

1. Editing... 46

2. Coding ... 47

3. Tabulating... 47

K. Teknik Analisis Data... 47

1. Analisis Korelasi... 47

2. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 48

3. Uji Hipotesis ... 49

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan... 50

B. Karakteristik Responden... 52

1. Usia Responden... 52

2. Jenis Kelamin Responden... 52

3. Pekerjaan Responden... 53

C. Jawaban Responden Terhadap Kuisioner... 54

1. Pernyataan Yang Berhubungan Dengan Ilustrasi... 54

2. Pernyataan Yang Berhubungan DenganHeadline... 57

3. Pernyataan Yang Berhubungan DenganSignature Line... 60

4. Pernyataan yang berhubungan DenganSlogan... 62

5. Pernyataan Yang Berhubungan DenganJingle... 66

6. Pernyataan Yang Berhubungan Dengan Keputusan Membeli.. 68


(5)

D. Hasil Analisis Data... 71

E. Pembahasan... 72

V. KESIMPULAN DAN SARAN... 78

A. Kesimpulan... 78

B. Saran... 79

DAFTAR PUSTAKA


(6)

Tabel Halaman

1. Total Penjualan Kartu Seluler Prabayar... 9

2. Definisi Oprasional Variabel... 41

3. Hasil Uji Validitas Instrumen Pra Riset... 45

4. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pra Riset... 46

5. Distribusi Frekuensi Usia Responden... 52

6. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden... 52

7. Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden... 53

8. Tanggapan Responden Mengenai Alur Cerita Dalam Penayangan Iklan Kartu IM3 Mudah Dipahami...

54

9. Tanggapan Responden Mengenai Adegan-Adegan Dalam

Penayangan Iklan Kartu IM3 Menarik... 55

10. Tanggapan Responden Mengenai Model/ Bintang Dalam

Penayangan Iklan IM3 Menarik... 55

11. Tanggapan Responden Mengenai Penayangan Iklan IM3

Memberikan Kesan Kegembiraan... 56

12. Tanggapan Responden Mengenai Penyajian Iklan Televisi Kartu IM3 Menarik...

57

13. Tanggapan Responden Mengenai Penyampaian Pesan Dalam

Penayangan Iklan Kartu IM3 Mudah Dipahami... 58


(7)

Iklan Kartu IM3 Mudah Dimengerti... 58

15. Tanggapan Responden Mengenai Kartu IM3 Memiliki Kelebihan Dibandingkan Kartu Seluler Lainnya...

59

16. Tanggapan Responden Mengenai Penetapan Nama/Merek Pada Kartu IM3 Menarik...

60

17. Tanggapan Responden Mengenai Logo Pada Kartu IM3 Menarik... 61

18. Tanggapan Responden Mengenai Ciri-Ciri Produk Pada

Kartu IM3 Mudah Dikenali... 61

19. Tanggapan Responden Mengenai Perpaduan Warna Pada Kartu IM3 Menarik...

62

20. Tanggapan Responden MengenaiSloganDalam Kartu IM3

“Murah Itu IM3” Menarik... 63

21. Tanggapan Responden MengenaiSloganIklan Kartu IM3

“Murah Itu IM3” Sesuai Dengan Realita... 64

22. Tanggapan Responden MengenaiSloganIklan Kartu IM3

“Murah Itu IM3” Singkat Dan Jelas...

64

23. Tanggapan Responden MengenaiSloganDalam Kartu IM3

“Murah Itu IM3”Sesuai Dengan Gaya Hidup Anak Muda... 65

24. Tanggapan Responden MengenaiJingle(Iringan Lagu) Dalam Penayangan Iklan Kartu IM3 Menarik...

66

25. Tanggapan Responden MengenaiJingle(Iringan Lagu) Dalam Penayangan Iklan Kartu IM3 Memberi Kesan Anak Muda...

66

26. Tanggapan Responden MengenaiJingle(Iringan Lagu) Dalam Penayangan Iklan Kartu IM3 Mudah Dikenali...

67

27. Tanggapan Responden MengenaiJingle(Iringan Lagu) Dalam Penayangan Iklan Kartu IM3 Mudah Diingat...

67

28. Tanggapan Responden Mengenai Promosi Yang Dilakukan

IM3 Menarik Perhatian Saya... 68


(8)

Keunggulan Kartu Seluler IM3... 69

31. Tanggapan Responden Mengenai Saya Akan Selalu Menggunakan Kartu Seluler IM3...

70

32. Hasil Koefisien Regresi... 71

33. RSquare... 72

34. Persentase Jawaban Responden Dari Setiap Indikator... 74


(9)

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI... i

DAFTAR TABEL... iii

DAFTAR GAMBAR... v

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 12

C. Tujuan Penelitian ... 12

D. Kegunaan Penelitian... 12

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Bauran Promosi... 14

B. Konsep Periklanan... 15

C. Iklan Televisi ... 23

D. Konsep Perilaku Konsumen ... 29

E. Konsep Keputusan Pembelian ... 31

F. Penelitian Terdahulu ... 34

G. Kerangka Pikir... 35

H. Hipotesis... 37

III.METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian... 38

B. Sumber Data ... 38

1. Data Primer ... 38

2. Data Sekunder ... 38

C. Populasi dan Sampel ... 39

1. Populasi ... 39

2. Sampel... 39

3. Tehnik Penarikan Sampel ... 40

D. Objek dan Subjek Penelitian ... 40

1. Objek Penelitian ... 40


(10)

ii

H. Teknik Pengumpulan Data ... 43

1. Kuisioner ... 43

2. Studi Kepustakaan... 44

I. Teknik Pengujian Instrumen... 44

1. Uji Validitas ... 44

2. Uji Reabilitas... 45

J. Tekhnik Pengolahan Data... 46

1. Editing... 46

2. Coding ... 47

3. Tabulating... 47

K. Teknik Analisis Data... 47

1. Analisis Korelasi... 47

2. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 48

3. Uji Hipotesis ... 49

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan... 50

B. Karakteristik Responden... 52

1. Usia Responden... 52

2. Jenis Kelamin Responden... 52

3. Pekerjaan Responden... 53

C. Jawaban Responden Terhadap Kuisioner... 54

1. Pernyataan Yang Berhubungan Dengan Ilustrasi... 54

2. Pernyataan Yang Berhubungan DenganHeadline... 57

3. Pernyataan Yang Berhubungan DenganSignature Line... 60

4. Pernyataan yang berhubungan DenganSlogan... 62

5. Pernyataan Yang Berhubungan DenganJingle... 66

6. Pernyataan Yang Berhubungan Dengan Keputusan Membeli.. 68

D. Hasil Analisis Data... 71

E. Pembahasan... 72

V. KESIMPULAN DAN SARAN... 78

A. Kesimpulan... 78

B. Saran... 79

DAFTAR PUSTAKA


(11)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Total Penjualan Kartu Seluler Prabayar... 9

2. Definisi Oprasional Variabel... 41

3. Hasil Uji Validitas Instrumen Pra Riset... 45

4. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pra Riset... 46

5. Distribusi Frekuensi Usia Responden... 52

6. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden... 52

7. Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden... 53

8. Tanggapan Responden Mengenai Alur Cerita Dalam Penayangan Iklan Kartu IM3 Mudah Dipahami... 54

9. Tanggapan Responden Mengenai Adegan-Adegan Dalam Penayangan Iklan Kartu IM3 Menarik... 55

10. Tanggapan Responden Mengenai Model/ Bintang Dalam Penayangan Iklan IM3 Menarik... 55

11. Tanggapan Responden Mengenai Penayangan Iklan IM3 Memberikan Kesan Kegembiraan... 56

12. Tanggapan Responden Mengenai Penyajian Iklan Televisi Kartu IM3 Menarik... 57

13. Tanggapan Responden Mengenai Penyampaian Pesan Dalam Penayangan Iklan Kartu IM3 Mudah Dipahami... 58

14. Tanggapan Responden Mengenai Informasi Dalam Penayangan Iklan Kartu IM3 Mudah Dimengerti... 58

15. Tanggapan Responden Mengenai Kartu IM3 Memiliki Kelebihan Dibandingkan Kartu Seluler Lainnya... 59

16. Tanggapan Responden Mengenai Penetapan Nama/Merek Pada Kartu IM3 Menarik... 60

17. Tanggapan Responden Mengenai Logo Pada Kartu IM3 Menarik... 61

18. Tanggapan Responden Mengenai Ciri-Ciri Produk Pada Kartu IM3 Mudah Dikenali... 61

19. Tanggapan Responden Mengenai Perpaduan Warna Pada Kartu IM3 Menarik... 62

20. Tanggapan Responden MengenaiSloganDalam Kartu IM3 “Murah Itu IM3”Menarik... 63

21. Tanggapan Responden MengenaiSloganIklan Kartu IM3 “Murah Itu IM3” Sesuai Dengan Realita... 64


(12)

iv

“Murah Itu IM3”Sesuai Dengan Gaya Hidup Anak Muda... 65

24. Tanggapan Responden MengenaiJingle(Iringan Lagu) Dalam Penayangan Iklan Kartu IM3 Menarik... 66

25. Tanggapan Responden MengenaiJingle(Iringan Lagu) Dalam Penayangan Iklan Kartu IM3 Memberi Kesan Anak Muda... 66

26. Tanggapan Responden MengenaiJingle(Iringan Lagu) Dalam Penayangan Iklan Kartu IM3 Mudah Dikenali... 67

27. Tanggapan Responden MengenaiJingle(Iringan Lagu) Dalam Penayangan Iklan Kartu IM3 Mudah Diingat... 67

28. Tanggapan Responden Mengenai Promosi Yang Dilakukan IM3 Menarik Perhatian Saya... 68

29. Tanggapan Responden Mengenai Saat Saya Mengetahui Promosi IM3, Saya Tertarik Pada Kartu Seluler IM3... 69

30. Tanggapan Responden Mengenai Saya Berniat Mencari Tahu Keunggulan Kartu Seluler IM3... 69

31. Tanggapan Responden Mengenai Saya Akan Selalu Menggunakan Kartu Seluler IM3... 70

32. Hasil Koefisien Regresi... 71

33. RSquare... 72


(13)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Grafik Pertumbuhan Pasar Jasa Seluler... 3

2. Iklan kartu Mentari... 7

3. Iklan kartu IM3... 7

4. Iklan kartu As... 7

5. Iklan kartu Simpati... 8

6. Iklan kartu 3(Three)... 8

7. Iklan kartu XL... 8

8. Iklan kartu AXIS... 9

9. Kerangka Pikir... 37

10. Ilustrasi ilklan televisi kartu IM3... 54

11. Headlinekartu seluler IM3... 57

12. Signature linekartu IM3... 60


(14)

A. Latar Belakang

Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat psikogenetik, yaitu kebutuhan akan pengakuan, penghargaan dan rasa kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan bersifat naluriah sedangkan keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut, sehingga keinginan merupakan kebutuhan buatan yaitu kebutuhan yang dibentuk oleh lingkungan hidupnya. Keinginan terhadap suatu produk yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya akan menciptakan permintaan.

Dalam proses penyampaian produk kepada pelanggan dan untuk mencapai tujuan perusahaan yang berupa penjualan produk yang optimal, maka kegiatan pemasaran dijadikan tolak ukur oleh setiap perusahaan. Sebelum meluncurkan produknya perusahaan harus mampu melihat atau mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Jika seorang pemasar mampu mengidentifikasi kebutuhan konsumen dengan baik, mengembangkan produk berkualitas, menetapkan harga, serta mempromosikan produk secara efektif, maka produk–produknya akan laris dipasaran. Sehingga sudah sewajarnya jika segala kegiatan perusahaan harus selalu dicurahkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan kemudian konsumen akan


(15)

2

memutuskan membeli produk tersebut. Dan pada akhirnya tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba akan tercapai.

Strategi pemasaran untuk menciptakan permintaan konsumen dipengaruhi oleh barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen, harga barang atau jasa, upaya mendistribusikan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen dan kegiatan memperkenalkan kepada konsumen (promosi). Jelasnya bahwa kegiatan memasarkan suatu produk dipengaruhi oleh interaksi dari keempat hal tersebut diatas, dalam buku teks bahasa inggris hal tersebut dinyatakan dengan istilah marketing mix, marketing mixmerupakan campuran (mix) yakni interaksi dari empat hal tersebut, yaitu produk (product), harga (price), promosi (promotion) dan distribusi (place). Masing-masing variabel tersebut berinteraksi satu sama lain guna menciptakan suatu permintaan terhadap barang atau jasa yang ditawarkan memberikan manfaat dan dapat diterima baik oleh konsumen.

Saat ini kebutuhan akan media komunikasi yang memiliki kualitas tinggi serta mampu memenuhi setiap bentuk kegiatan usaha maupun keperluan pribadi, semakin dirasakan penting. Hal ini dikarenakan informasi yang datang begitu cepat tanpa bisa dicegah pada masa persaingan yang semakin keras dan ketat.

Kehadiran alat telekomunikasi modern ini telah menciptakan sebuah situasi yang memberikan kemudahan bagi siapapun pemakainya. Adanya telepon seluler (ponsel) mampu menghemat waktu dan memperpendek jarak sekaligus menembus batas negara dan benua. Sistem ponsel yang merupakan sistem komunikasi tanpa kabel, semakin berkembang pesat di seluruh dunia. Kini pengguna ponsel boleh dikatakan sudah menjamur hampir merata pada semua strata masyarakat tanpa mengenal segmen dengan harga yang relatif terjangkau. Jumlah pengguna ponsel dapat dilihat dalam grafik seperti berikut:


(16)

Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Pasar Jasa Seluler.

Sumber :http://www.google.com/asosiasi telepon seluler Keterangan :

■ Tahun 2003 ■ Tahun 2007

■ Tahun 2004 ■ Tahun 2008

■ Tahun 2005 ■ Tahun 2009

■ Tahun 2006

Berdasarkan grafik diatas menyebutkan bahwa jumlah pelanggan seluler dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Jumlah total pelanggan seluler diakhir tahun 2003 adalah sebesar 18,610.000 pelanggan hingga tahun 2009 total pengguna seluler berjumlah 140.980.000 pelanggan.

Pertumbuhan pengguna jasa layanan ini mengalami kenaikan sebesar 87 % dari tahun 2003 hingga tahun 2009. Jumlah pelanggan terbesar adalah di tahun 2009 yaitu sebesar 140.980 ribu pelanggan namun persentase kenaikan jumlah pelanggan seluler terbesar adalah ditahun 2004 yaitu sebesar 61%.

Pertumbuhan Pasar Jasa Seluler

(Dalam Ribuan)

18.610 29.900

47.389 63.700

76.543

104.442

140.980

61% 58% 34% 20% 36% 34% 0

20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000 140.000 160.000

Tahun Jumlah pelanggan


(17)

4

Pengoperasian pada ponsel diperlukan suatu jasa penyelenggara telekomunikasi atau operator. Operator inilah yang nantinya menyediakan jasa dengan sistem yang dimilikinya, sehingga penggunaan ponsel bisa berfungsi. Operator ini biasanya menyediakan kartu prabayar dan voucher isi ulang, sebagai tanda berlangganan sekaligus sebagai nomor identitas yang nantinya dipakai untuk nomor telepon, pemakainya juga mendapat pulsa sebagai pengganti biaya yang akan digunakan dalam bertelepon. Persaingan yang semakin ketat dalam industri seluler menjadikan masing-masing operator seluler telekomunikasi GSM (Global System For Mobile Communikation) yang ada di Indonesia diantaranya yaitu Telkomsel (kartu As dan Simpati), Indosat (Mentari dan Im3), Excelcomindo (XL), Natrindo (Axis), dan Hutchison (Three) berusaha membangun dan mempertahankan kesetiaan pelanggan.

Perusahaan harus melakukan promosi untuk mengkomunikasikan produknya agar dapat diketahui oleh konsumen, pada dasarnya promosi merupakan usaha dibidang informasi, himbauan (bujukan) dan komunikasi. Ketiga bidang ini saling berhubungan, sebab memberi informasi adalah himbauan dan informasi akan menjadi efektif dengan dikomunikasikan dengan penerimanya. Promosi sebagai alat bantu untuk mendeferensiasikan produk, untuk menghimbau pembeli dan untuk meneruskan informasi dalam proses keputusan membeli (Stanton,1996: 138-139). Dalam tahap promosi perusahaan dapat menggunakan alat-alat promosi yang lebih dikenal dengan bauran promosi periklanan, promosi penjualan, penjualan pribadi, publisitas.

Salah satu bauran pemasaran adalah iklan. Hampir semua perusahaan menggunakan iklan sebagai media promosinya. Media iklan yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan sangat beragam. Setiap media periklanan tidak dapat secara


(18)

sempurna mencapai tujuan peusahaan, karena setiap media periklanan memilki beberapa kelemahan dari kelebihan yang dimilikinya. Media periklanan yang digunakan antara lain dapat berbeda walaupun perusahaan tersebut bergerak dalam bidang yang sama.

Ada banyak media yang bisa digunakan sebagai tempat untuk menginformasikan suatu produk melalui media cetak maupun elektronik seperti televisi, radio, internet, surat kabar. Selain itu masih ada media yang dapat digolongkan sebagai media format kecil seperti poster, leaflet, selebaran, brosur, stiker, pamflet. Dalam bidang periklanan juga dikenal media luar (out door media) seperti papan reklame, spanduk, danelectronik board.

Televisi sebagai sarana hiburan keluarga merupakan salah satu media periklanan yang banyak digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan barang konsumen dan juga barang tahan lama. Hal ini dikenal dengan iklan konsumen, karena langsung bersifat menyentuh konsumen. Media iklan televisi memiliki kelebihan utama yaitu lebih bersifat realistik karena mengkombinasikan warna, gerakan, suara dibandingkan dengan media iklan yang lainnya. Kelebihan utama ini banyak digunakan oleh perusahaan yang bersaing dalam usaha yang kompetitif seperti industri telekomunikasi seluler. Persaingan ini merupakan perang pemasaran, siapa yang dapat mengambil hati konsumen maka merekalah pemenangnya. Terlebih lagi, sekarang ini telah banyak stasiun televisi yang berdiri baik yang bersifat nasional maupun lokal sehingga hal ini dapat menjadi pilihan perusahaan dalam menentukan media televisi yang tepat sesuai dengan pasar sasarannya.

Perkembangan globalisasi saat ini membuat televisi mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Oleh karena itu televisi sebagai media hiburan yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia dan bahkan dunia, merupakan salah satu


(19)

6

media yang efektif untuk beriklan. Hal ini dikarenakan iklan televisi mempunyai karakteristik khusus yaitu kombinasi gambar, suara dan gerak. Oleh karena itu pesan yang disampaikan sangat menarik perhatian konsumen.

Iklan di televisi memiliki kelebihan unik dibandingkan dengan iklan di media cetak. Kelebihan iklan televisi memungkinkan diterimanya tiga kekuatan generator makna sekaligus, yakni narasi, suara dan visual. Ketiganya kemudian membentuk sebuah sistem pertandaan yang bekerja untuk mempengaruhi penontonnya. Dari ketiganya, iklan televisi bekerja efektif karena menghadirkan pesan dalam bentuk verbal dan nonverbal sekaligus. Sebagai sistem pertandaan, maka iklan sekaligus menjadi sebuah bangunan representasi. Iklan tidak semata-mata merefleksikan realitas tentang manfaat produk yang ditawarkan, namun seringkali menjadi representasi gagasan yang terpendam di balik penciptanya.

Maraknya iklan kartu seluler di televisi membuat konsumen lebih bijak dalam menentukan pilihannya, sebab banyak iklan kartu seluler didalam negeri mempromosikan produknya melalui iklan televisi terkadang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dirasakan oleh konsumen. Banyak operator seluler yang menawarkan produk-produk dengan fitur yang menarik dengan segala yang terdapat didalamnya, tetapi iklan yang ditawarkan oleh operator seluler melalui media televisi hanya sebatas iklan tanpa ada kesesuaian dengan realita yang ada. Hal ini hanya menjadi perang iklan ditelevisi, apalagi banyaknya operator seluler yang berani menjatuhkan pesaingnya melalui iklan televisi.

Berikut merupakan beberapa tayangan iklan kartu seluler pada media televisi yang masing-masing produk mengandalkan fitur dan kelebihan-kelebihan yang ada.


(20)

Gambar 2. Iklan kartu Mentari

Gambar 3. Iklan kartu IM3


(21)

8

Gambar 5. Iklan kartu Simpati

Gambar 6. Iklan kartu 3(Three)


(22)

Gambar 8. Iklan kartu AXIS

Berikut ini akan diperlihatkan realisasi total penjualan produk kartu seluler GSM tahun 2010 dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 1. Total Penjualan Kartu Seluler Prabayar

Operator Produk Total penjualan

(Th. 2010) Telkomsel Simpati dan Kartu

As

86, 01 juta

Indosat Mentari dan Im3 39,7 juta

Excelcomindo XL 37,5 juta

Natrindo Three 6,4 juta

Hutchison Axis 5 juta

Sumber : www.joyhomework.wordpress.com tahun 2010.

Berdasarkan tabel diatas jumlah penjualan terbesar dikuasai oleh Telkomsel yaitu sebesar 86,01 juta kartu seluler yang telah terjual. Jumlah terendah berada pada perusahaan Hutchin yaitu dengan produk Axis. IM3 berada pada peringkat kedua untuk jumlah penjualan kartu seluler. Hal ini menunjukkan bahwa IM3 belum bisa menguasai pangsa pasar. Hal ini pula yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian apakah unsur-unsur iklan televisi dan kinerja produk sangat berpengaruh pada loyalitas konsumen agar dapat meningkatkan volume penjualan sehingga ada kemungkinan dapat menguasai pangsa pasar, karena pada dasarnya konsumen membeli produk berdasarkan pada model AIDA (Attention, Interest,


(23)

10

Desire, Action). Dimana perusahaan harus bisa menciptakan attention (perhatian) konsumen pada produk yang dihasilkan agar konsumen tidak tetarik dengan produk lain yang sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan pesaing, kemudian jika perhatian konsumen sudah fokus pada satu produk maka yang tahap berikutnya adalah timbulnya interest (rasa tertarik) dalam pikiran konsumen. Setelah konsumen tertarik maka konsumen akan mencari tau keunggulan produk tersebut yang berlanjut pada desire (rasa ingin memiliki) produk tersebut, sehingga jika sudah menemukan keunggulan yang dirasakan cocok maka terjadilah sebuah action (tindakan) untuk membeli produk tersebut.

Kartu prabayar IM3 merupakan salah satu produk dari PT Indosat yang bergerak melayani pelanggan di bidang jasa telekomunikasi, produk ini sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia, mempunyai pelanggan yang banyak dan cukup diperhitungkan oleh para pesaingnya. kita ketahui bersama persaingan diantara produk sejenis akhir-akhir ini sangat ketat, baik dalam produk, harga, distribusi, promosi dan lain sebagainya, hal ini menuntut perusahaan untuk lebih kreatif dalam menarik perhatian konsumen.

IM3 sebagai perusahaan telekomunikasi yang sedang berkembang saat ini telah menyadari persaingan ini. IM3 senantiasa memberikan keyakinan dan harapan kepada para pelanggannya untuk terus memberikan kepuasan kepada mereka. IM3 senentiasa berusaha untuk menjual produk yang berkualitas dan mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan produk pesaing. Untuk lebih memperkenalkan produknya, IM3 gencar melakukan kegiatan promosi untuk lebih menarik minat beli konsumen, diantara membuat iklan melalui media cetak ataupun elektronik , mengadakan pertunjukan musik, dan mengadakan event-event yang dapat menarik minat konsumen.


(24)

Salah satu upaya yang dilakukan dalam menghadapi persaingan ini PT Indosat Tbk dengan produk IM3 memberikan kualitas pelayanan yang terbaik kepada konsumen, kualitas pelayanan tersebut terdiri dari kualitas produk, harga, distribusi dan promosi. Hal ini dilakukan semata-mata bertujuan untuk mendapatkan kepuasan yang diinginkan konsumen, sehingga konsumen itu menjadi loyal dalam menggunakan produk yang dihasilkan.

Dikenal sebagai kartunya anak muda adalah citra yang ingin dibentuk oleh perusahaan dan berusaha memposisikan produknya sebagai penyedia layanan terbaik bagi pelanggannya. Hasilnya, IM3 kini menjadi salah satu GSM yang dikenal di Indonesia. Beberapa program menarik terus dilakukan serta berinovasi untuk mengikuti dan mengakomodir kebutuhan pelanggan. Salah satunya dengan program “Mu24h itu IM3” yang dikhususkan untuk anak muda agarselalu terhubung dengan rekannya. keunggulan IM3 karena sejak pertama kali hadir memang sudah menempatkan segmen anak muda sebagai targetnya.

Masyarakat di Bandar Lampung sebagai anggota masyarakat yang kompleks juga memiliki beragam kebutuhan yang harus dipenuhi. Demikian pada pemenuhan dibidang komunikasi yaitu penggunaan kartu perdana. Didalam ilmu ekonomi dikatakan bahwa manusia adalah makhluk ekonomi yang selalu berusaha memaksimalkan kepuasannya dan selalu bertindak rasional. Masyarakat sebagai konsumen akan berusaha memaksimalkan kepuasannya selama kemampuan finansialnya memungkinkan. Mereka memiliki pengetahuan tentang alternatif produk yang dapat memuaskan kebutuhan. Selama utilitas marjinal yang diperoleh dari pembelian produk masih lebih besar atau sama dengan biaya yang dikorbankan maka seseorang akan membeli suatu produk (Bilson Simamora, 2002: 3).


(25)

12

Berdasarkan pemaparan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH IKLAN TELEVISI TERHADAP KEPUTUSAN

KONSUMEN MEMBELI KARTU SELULER IM3 DI BANDAR LAMPUNG”.

B. Rumusan Masalah

IM3 memiliki kepentingan untuk menjaga eksistensinya sebagai karu seluler berkualitas yang digemari oleh kaum muda. Dalam hal ini IM3 berupaya meningkatkan lebih banyak lagi konsumen untuk memakai produk tersebut dengan melakukan berbagai kegiatan promosi khususnya dengan melalui iklan televisi.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat dirumuskan kedalam suatu perumusan masalah yakni “Apakah Iklan Televisi Berpengaruh Signifikan Terhadap Keputusan KonsumenMembeli Kartu Seluler IM3?”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Kartu Seluler IM3.

D. Kegunaan Penelitian

1. Khususnya bagi PT. Indosat Tbk. Cabang Lampung, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi yang positif untuk memahami karakteristik pembeli sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam rangka menentukan strategi perusahaan terhadap pembentukan layanan konsumen yang berkualitas. 2. Sebagai sumbangan penelitian khususnya pada jurusan Ilmu Administrasi Bisnis


(26)

3. Sebagai sumbangan penelitian dalam bidang kelimuan pemasaran yang dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.


(27)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Bauran Promosi

Bauran promosi dapat diartikan sebagai serangkaian dari jenis promosi yang digunakan perusahaan secara simultan dan terintegrasi untuk menyampaikan pesan kepada publik (Sutisna, 2001: 267).

Bauran promosi adalah penggunaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan publisitas (hubungan masyarakat) agar perusahaan dapat mengembangkan program pemasarannya (Mc Carty, 2005: 296). Bentuk-bentuk kegiatan promosi akan diuraikan lebih lanjut.

1. Periklanan (Advertising)

Periklanan adalah komunikasi non individu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba serta individu-individu (Basu Swastha dan T. Hani Handoko, 1997: 245). Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan periklanan dapat menawarkan produknya dengan memberikan informasi yang terbaik untuk memuaskan keinginan konsumen, membujuk atau mempengaruhinya, paling tidak dapat memberikan kesan terhadap produk yang diiklankannya. Periklanan dapat diartikan sebagai cara untuk mempromosikan barang, jasa, gagasan atau ide yang dibiayai oleh sponsor.


(28)

2. Penjualan Perseorangan (Personal Selling)

Penjualan perseorangan adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk mencipatakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain (Basu Swastha dan T. Handoko, 1997: 206).

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah kegiatan-kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publikasi yang mendorong efektivitas pembelian konsumen dan pedagang dengan menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran foto, demonstrasi dan sebagainya (Basu Swastha dan T. Handoko, 1997: 279).

4. Publisitas dan hubungan masyarakat (PublicitydanPublic Relation)

Publisitas dan hubungan masyarakat adalah kelompok apapun yang memiliki kepentingan aktual atau potensial/ pengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya yang melibatkan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan atau menjaga citra perusahaan atau produknya.

B. Konsep Periklanan(Advertising)

Periklanan (advertising) yang merupakan bauran promosi yang mudah dijumpai di berbagai media adalah merupakan bentuk penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau toko yang dilakukan dengan bayaran tertentu. Pada iklan biasanya ditampakkan organisasi yang mensponsorinya (pemasar). Iklan ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi


(29)

16

konsumen-evaluasi, perasaan, pengetahuan, makna kepercayan, sikap, dan citra yang berkaitan dengan produk dan merek.

Periklanan adalah komunikasi non individu, dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba serta individu-individu. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan periklanan merupakan kegiatan yang penting karena melalui periklanan perusahaan dapat menawarkan produknya dengan memberi informasi yang terbaik untuk memuaskan keinginan konsumen, mmbujuk atau mempengaruhinya, paling tidak dapat memberikan kesan terhadap produk yang diiklankannya (Menurut William G. Nikel, 1997: 245).

Periklanan dapat diartikan sebagai cara untuk mempromosikan barang, jasa, gagasan atau ide. Bentuk periklanan secara garis besar dapat dilakukan melalui: 1. Media tertulis atau visual, seperti surat kabar, majalah, buletin, pamflet dan logo. 2. Media tidak tertulis seperti radio, film dan kaset rekaman.

3. Media lain, berupa peragaan seperti demonstrasi, pameran dan ruang pamer(show room).

Frank Jeffkins (2000: 28), secara garis besar iklan dapat digolongkan menjadi beberapa kategori yaitu:

1. Iklan konsumen (Consumer Advertising).

Iklan konsumen dapat diartikan sebagai iklan yang ditujukan kepada konsumen secara langsung. Terdapat dua jenis barang dalam iklan konsumen yaitu barang konsumen (Consumer goods) dan barang tahan lama (Durable goods).


(30)

2. Iklan antar bisnis (Bussines to bussines Advertising).

Kegunaan iklan antar bisnis adalah untuk mempromosikan barang-barang dan jasa non-konsumen. Artinya baik pemasang iklan maupun sasaran iklan adalah sama-sama perusahaan.

3. Iklan perdagangan (Trade Advertising).

Iklan perdagangan secara khusus ditujukan kepada kalangan distributor, pedagang-pedagang kulakan besar, para agen, eksportir dan importir dan para pedagang besar dan pedagang kecil. Barang-barang yang diiklankan adalah barang-barang untuk dijual kembali.

4. Iklan eceran (Retail Advertising).

Iklan eceran adalah iklan unik yang memiliki karakteristik berada di antar iklan barang konsumen dan iklan pedagang. Iklan ceran dibuat dan disebarluaskan oleh perusahaan pembuat produk yang ditempatkan di semua lokasi (toko) yang menjual produk perusahaan tesebut

5. Iklan keuangan (Financial Advertising).

Iklan keuangan bertujuan untuk menghimpun dana pinjaman atau modal, baik dalam bentuk asuransi, penjualan saham, surat obligasi, surat utang atau dana pensiun. Tetapi, dapat juga iklan tersebut hanya berupa pengumuman kepada masyarakat tentang laporan keuangan perusahaan.

6. Iklan rekruitmen (Recruitment Advertising).

Iklan rekruitmen bertujuan untuk merekrut calon pegawai perusahaan atau instansi. Pada umumnya iklan ini dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu iklan yang diisi para pencari kerja dan iklan yang berasal dari lembaga, perusahaan, atau biro rekruitmen yang diberi wewenang untuk mencari calon karyawan.


(31)

18

Lucas dan Britt (Kasali, 2007: 36), fungsi iklan dalam pemasaran adalah memperkuat dorongan kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap suatu produk untuk mencapai pemenuhan kepuasannya. Iklan memiliki beragam fungsi mulai dari memberikan informasi, mempengaruhi, memberikan kesan atau memuaskan keinginan. Dengan ragamnya fungsi yang dimiliki oleh suatu iklan maka hal ini dapat mempengaruhi masyarakat yang melihat iklan tersebut. Dampak yang ditimbulkan antara satu orang dengan orang lainnya dari suatu iklan berbeda satu dengan lainnya. Sehingga iklan dapat mempengaruhi seorang konsumen dalam membeli produk.

Basu Swastha (1996: 246), iklan memiliki beberapa fungsi yang harus dijalankan, yaitu:

1. Memberikan informasi.

Informasi dapat menambah nilai pada suatu barang dengan memberikan informasi kepada konsumen.

2. Membujuk atau mempengaruhi.

Iklan bukan sekedar memberitahu tetapi juga membujuk, terutama kepada pembeli potensial dengan mengatakan suatu produk adalah lebih baik dari pada produk lain.

3. Menciptakan kesan (image)

Iklan dapat menciptakan kesan kepada masyarakat untuk melakukan pembelian secara rasional dan ekonomis.

4. Memuaskan keinginan.

Iklan adalah alat yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan dan tujuan tersebut adalah pertukaran yang saling memuaskan.


(32)

Rhenald Kasali (1995: 5), mengemukakan beberapa manfaat iklan, yaitu: 1. Iklan memperluas alternatif konsumen.

Dengan adanya iklan konsumen dapat mengetahui berbagai produk yang pada gilirannya menimbulkan adanya pilihan.

2. Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumen.

Iklan yang secara gagah tampil dihadapan masyarakat dengan ukuran besar dan logo yang cantik menimbulkan kepercayaan yang tinggi bahwa perusahaan yang membuat bonafit dan produknya bermutu.

Menurut Kotler yang diterjemahkan Adi Zakaria (1993: 417), mengemukakan terdapat beberapa tujuan periklanan diantaranya ialah :

1. Iklan yang memberikan informasi

Iklan yang seperti ini ialah iklan yang secara panjang lebar menerangkan produk barang atau jasanya dalam tahap rintisan atau perkenalan guna menciptakan permintaan akan produk tersebut.

2. Iklan yang bersifat membujuk

Iklan yang seperti ini merupakan iklan yang penting dalam situasi persaingan, dimana sasaran perusahaan ialah menciptakan permintaan yang selektif akan merek tertentu.

3. Iklan yang bersifat mengingatkan

Iklan seperti ini akan sangat penting dalam tahap kedewasaan suatu produk untuk menjaga agar konsumen selalu ingat akan produk tersebut.

Penyusunan tujuan periklanan merupakan langkah awal dalam proses pembuatan iklan. Dalam proses pembuatan iklan hendaknya pihak pembuat iklan harus mampu melakukan strategi yang kreatif. Menurut Suhandang (2005: 69),


(33)

20

dalam pembuatan iklan sebaiknya memperhatikan hal-hal yang dapat menarik perhatian masyarakat. Adapun hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Daya tarik pesan

Daya tarik pesan perlu diperhatikan karena untuk menonjolkan produk atau merek dalam periklanan. Daya tarik ini dapat menggunakan figur masyarakat seperti selebriti, ilmuwan, atlet, dan sebagainya. Daya tarik pesan juga dapat menggunakan daya tarik humor yakni pembuat iklan harus mampu membuat konsumen tertawa dan pesan iklannya pun mudah diingat.

2. Format Pesan

Format pesan terdiri dari penggunaan warna, slogan, dan linguistik dalam sebuah iklan. Warna merupakan elemen grafik yang sangat kuat dan provokatif untuk membuat gambar iklan semakin menarik. Slogan Iklan adalah kalimat pendek yang singkat dan menarik dan mencolok serta mudah diingat untuk mengidentifikasi suatu merek. Sedangkan linguistik adalah penggunaan kata-kata dalam iklan agar mudah dimengerti oleh konsumen.

3. Gaya Penyampaian Pesan

Terdapat dua bentuk gaya penyampaian pesan dalam sebuah iklan yaitu : Pertama adalah gaya hidup yakni melukiskan bagaimana suatu barang atau jasa cocok dengan suatu gaya hidup. Kedua adalah musikal, gaya ini dimaksud memperlihatkan seseorang atau penyanyi terkenal sedang menyanyikan lagu yang lirik dan kata-katanya melibatkan produk yang ditawarkan. Ketika seseorang tidak dapat mengingat kata-kata dalam iklan namun dapat menyanyikan jinggle iklan tersebut, maka iklan tersebut sudah menyatu dengan musik tersebut. Musik ini dapat menggunakan musik yang diciptakan untuk iklan itu, atau dapat


(34)

menggunakan musik yang sudah populer. Dapat juga menggunakan musik yang terkenal namun digubah liriknya sesuai kebutuhan.

Frank jeffkins (1997: 84), media iklan secara garis besar dapat dibagi menjadi dua macam yaitu, media iklan lini atas dan media iklan lini bawah.

1. Media lini atas (Above the line), terdiri dari beberapa macam yaitu:

a. Media pers, terdiri dari surat kabar nasional, surat kabar regional, majalah konsumen, majalah minat khusus, jurnal perdagangan dan jurnal tehnik didistribusikan kepada konsumen.

b. Media radio, memiliki karakteristik khusus yaitu dapat menjangkau konsumen yang banyak dalam wilayah yang luas.

c. Media televisi, merupakan saran hiburan keluarga. Produk yang diiklankan di televisi adalah barang-barang konsumen baik barang konsumen yang dikonsumsi setiap hari maupun barang konsumen yang tahan lama.

d. Media bioskop, merupakan sarana atau media iklan yang bersifat sementara dan dampak yang ditinbulkannya sangat tergantung dengan intensitas iklan tersebut disaksikan.

e. Iklan luar ruang, memiliki karakteristik tertentu, yaitu dapat menciptakan kesan pemirsa melalui penebalan, warna, ukuran, dan pengulangan.

f. Iklan tranportasi, karakteristik iklan transportasi yaitu terdiri dari keragaman ukuran dan lokasi sehingga dapat dilakukan pemilihan media yang tepat. Media transportasi merupakan media yang tepat untuk iklan jangka pendek dengan efek yang kuat karena media ini bergerak dan dapat menjangkau konsumen yang lebih luas dari media luar ruangan.


(35)

22

2. Media lini bawah (Below the line), terdiri dari beberapa macam yaitu:

a. Literatur penjulan, adalah tulisan yang memuat aneka informasi tentang produk.

b. Benda-benda pajangan ditempat penjualan, benda-benda yang sengaja dirancang untuk menarik perhatian pengunjng dapat menjadi media iklan. c. Iklan di udara, media ini memanfaatkan unsur drama dan kejutan yang ingin

memancing rasa ingin tahu konsumen. Contohnya spanduk yang dibawa pesawat dan balon udara.

d. Kalender, digunakan juga sebagai media iklan karena dapat dimanfaatkan untuk memperlihatkan produk dari perusahaan.

Dari beberapa pengertian dan teori tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa periklanan merupakan suatu bentuk komunikasi secara massa (nonpersonal) yang membutuhkan biaya dan didanai oleh pihak pembuat iklan yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring seseorang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. Periklanan merupakan salah satu kiat utama yang digunakan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi pada pembeli sasaran dan masyarakat. Periklanan juga merupakan cara yang paling efektif untuk menyebarkan peran, membangun preferensi kesan merek, maupun motivasi konsumen.

Konsumen menerima informasi akan produk dari iklan, mulai dari perkenalan produk, informasi tata cara pemakaian, serta pelayanan purna jual sebisa mungkin dikomunikasikan oleh perusahaan melalui iklan. Strategi ini merupakan nilai tambah bagi konsumen, karena konsumen yang awalnya tidak tahu menjadi mengerti dan paham tentang produk tersebut.


(36)

C. Iklan Televisi

Televisi mempunyai kekuatan yang kuat untuk mempersepsi khalayak dengan kelebihan yang dimilikinya dibandingkan dengan media massa lainnya. Kelebihan yang dimiliki oleh media televisi terletak pada efek visual dan audio yang dimunculkan, sehingga setiap gerakan dapat disaksikan oleh pemirsannya. Dengan efek audio visual televisi memungkinkan adanya kombinasi suara, warna dan gerakan secara bersamaan sehingga informasi yang disampaikan mudah dicerrna dan dipahami. Selain itu televisi memiliki keunggulan khusus yaitu iklan televisi yakni melakukan repetisi sehingga bisa beberapa kali tayang dalam sehari sampai dipandang cukup bermanfaat yang memungkinkan sejumlah masyarakat untuk menyaksikannya, dan dalam frekuensi yang cukup sehingga pengaruh iklan itu bangkit.

Iklan televisi merupakan pesan yang dibangun oleh kekuatan visualisasi objek dan kekuatan audio dengan simbol divisualisasikan lebih menonjol dibanding simbol verbal ( Bungin, 2001: 126).

Pemasangan iklan melalui media televisi memiliki kekuatan pada dampak dan pengaruhnya yang kuat (Rhenald Kasali, 1992: 122).

Iklan televisi juga mampu mendidik masyarakat pada sebuah pola hidup tertentu, gaya hidup, atau sebuah realitas baru bagi dunia mereka (Bungin, 2001: 41).

Iklan melalui televisi akan menguntungkan bagi pemasang iklan karena membuat sasaran tidak selalu aktif. Pesan akan tetap sampai pada mereka saat mereka sengaja atau tidak sengaja, suka atau tidak suka menyaksikan acara progran televisi tersebut. Iklan televisi digolongkan sebagai iklan lini atas karena sifat daya jangkaunya yang luas. Istilah ini bukan dimaksudkan bahwa iklan televisi merupaka


(37)

24

tingkatan tertinggi dibanding media lainnya melainkan penggolongannya yang didasarkan pada kekuatan jangkauannya saja (Madjadikara, 2004: 81).

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa iklan televisi merupakan media yang banyak disukai kalangan pengiklan karena akibat yang ditimbulkannya. Televisi menggunakan warna, suara, gerakan, dan musik, selain itu pemirsanya dapat diseleksi menurut jenis program dan waktu tayangannya. Televisi adalah media yang mampu menjangkau wilayah luas, dapat dimanfaatkan oleh semua pengiklan untuk tes pemasaran atau peluncuran suatu produk baru.

1. Tujuan Iklan Televisi

Sumartono (2005: 267), tujuan iklan televisi dapat dibagi menjadi:

a. Iklan informatif, bertujuan untuk membentuk permintaan petama. Caranya dengan memberitahukan pasar tentang produk baru, mengusulkan kegunaan baru suatu produk, memberitahukan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan cara suatu produk, dan membangun citra perusahaan.

b. Iklan persuasif, bertujuan untuk membentuk permintaan selektif suatu merek tertentu dan dilakukan pada tahap kompetitif , membujuk pembeli membeli sekarang serta membujuk pembeli menerima, mencoba, atau mensimulasikan penggunaan produk.

c. Iklan pengingat, bertujuan untuk mengingatkan pembeli pada produk yang sudah ada, mengingatkan pada pembeli dimana mereka dapat membelinya, dan mempertahankan kesadaran pembeli.

d. Iklan penambah nilai, bertujuan untuk menambah nilai merek pada persepsi konsumen, perbaikan kualitas, dan penguatan persepsi konsumen.


(38)

e. Iklan bantuan aktifitas lain, bertujuan untuk membantu memfasilitasi aktifitas lain perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran.

2. Bentuk-bentuk Iklan Televisi

Menurut Rhenald Kasali (1992: 120), bentuk-bentuk iklan televisi yaitu: a. Pensponsoran

Pembuatan dan penayangan iklan dilakukan atas biaya sponsor atau pengiklan. b. Partisipasi, dapat mengurangi biaya dan resiko.

Melalui iklan sepanjang 14 detik, 30 detik, 60 detik, disisipkan antara satu atau beberapa spot atau acara. Pengiklan dapat membeli waktu yang tersedia, baik acara tetap atau tidak tetap.

c. Spot Announcements

Mengacu pada pengumumam iklan tersebut ditempatkan pada pergantian acara. d. Public Service Announcements

Bentuk iklan layanan masyarakat untuk menggalang solidaritas masyarakat atas suatu masalah yang ditempatkan ditengah-tengah acara.

3. Kelebihan dan Kelemahan Iklan Televisi.

Jeffkins (1997: 109), menyatakan ada beberapa keunggulan iklan televisi, yaitu:

a. Kesan realistik, iklan televisi bersifat visual dan merupakan kombinasi warna, kata-kata dan gerakan. Dengan demikian iklan akan lebih hidup dan nyata sehingga perusahaan dapat mengiklankan produknya secara lebih detail.

b. Masyarakat lebih tanggap, iklan televisi disiarkan dalam suasana yang santai dan rekreatif dirumah, maka konsumen akan memberikan perhatian yang lebih fokus.


(39)

26

c. Repetisi, iklan televisi dapat ditayangkan beberapa kali dalam sehari sampai dipandang cukup bermanfaat bagi pengiklan.

d. Ideal bagi pedagang eceran, iklan televisi dapat menjangkau kalangan pedagang eceran sebaik menjangkau konsumen.

Sedangkan kelemahan iklan televisi diantaranya yaitu:

a. Televisi menjangkau pemirsa secara masal, sehingga pembidikan sasaran bisa jadi tidak tepat. Selain itu terdapat remote control yang memudahkan pemirsa untuk mengganti saluran saat iklan disiarkan.

b. Iklan televisi membutuhkan waktu pembuatan yang cukup lama, sehingga tidak dapat dipergunakan untuk iklan yang memerlukan waktu yang cepat.

c. Iklan televisi memerlukan biaya yang besar.

d. Iklan televisi tidak bisa memberikan data mengenai produk secara lengkap.

4. Kategorisasi Iklan Televisi.

Didalam masyarakat terdapat dua kategorisasi iklan yang lebih dikenal secara umum. Pertama iklan komersial, yaitu berbagai iklan yang ditujukan untuk kegiatan komersial dengan harapan apabila iklan tersebut ditayangkan maka produsen akan memperoleh keuntungan komersial (yang sebesar-besarnya) dari produk yang diiklankannya. Kedua , iklan layanan masyarakat yang ditujukan semata-mata untuk penerangan umum terhadap masyarakat tanpa ada unsur tujuan komersial. Umumnya iklan televisi terdiri atas iklan sponsorship, iklan layanan masyarakat, iklan spot,dan iklan politik. Namun iklan yang paling mendominasi iklan televisi adalah iklansponsorshipatau iklan konsumen (Bungin, 2001: 126).


(40)

5. Unsur-unsur Iklan Televisi

Tamrin Tomagola(1998: 332), menyebutkan unsur-unsur iklan televisi dapat dibagi ke dalam beberapa bagian dengan fungsinya masing-masing, yaitu: a. Ilustrasi(Illustration), adalah ide cerita dari iklan. Unsur-unsur ilustrasi terdiri

atas alur cerita, tokoh, dan latar belakang (tempat ilustrasi dan kondisi). Salah satu kelebihan iklan televisi adalah adanya alur cerita didalam penyajian tayangan iklannya.

b. Headline, yang berupa kata-kata dan informasi yang mencoba menyampaikan inti pesan terpenting yang mutlak disampaikan pada pemirsa seperti penyajian dari sebuah iklan, penyampaian pesan ke pemirsa, informasi yang hendak disampaikan serta keunggulan-keunggulan dari produk yang diiklankan.

c. Signature line, yang menerangkan nama atau merek dari barang atau jasa yang diiklankan. Signature line terdiri dari nama produk, logo serta ciri-ciri fisik produk yang diiklankan.

d. Slogan, merupakan istilah atau ungkapan yang digunakan oleh sebuah iklan agar memudahkan pemirsa atau pembacanya mengingat produk yang diiklankan tersebut.

e. Jinggle, diartikan sebagai lagu-lagu atau musik pendek yang mengiringi sebuah iklan televisi agar suatu iklan lebih menarik. Jenisnya antara lain:

- Instrumental, jenis musik yang bernada dan berirama lembut karena pada umumnya hanya diiringi oleh musik klasik.


(41)

28

Kusnandi, (1996: 30), iklan televisi dalam penayangannya terdapat unsur-unsur,yaitu:

a. Unsur visual, terdiri dari urutan aksi, demonstrasi, lokasi, dan bintang iklan. b. Unsur audio, terdiri dari suara, musik,jinggle,dansound effect.

Lee (dalam Sumartono, 2005: 273), terdapat empat unsur dalam mengemas sebuah iklan televisi, yaitu:

a. Isi iklan, meliputi tujuan iklan, informasi-informasi yang disampaikan, daya tarik pesan, dan kesimpulan-kesimpulan yang diambil.

b. Struktur iklan, meliputi

- Perhatian (attention), iklan yang disampaikan menimbulkan perhatian pemirsa sehingga memiliki perasaan senang.

- Kebutuhan (needs), iklan mengkondisikan pemirsa menyadari pentingnya pesan yang disampaikan.

- Kepuasan (satisfaction), iklan berusaha agar pemirsa memahami dan menyetujui gagasan yang di ajukan didalam sebuah iklan

- Visualisasi (visualization), iklan mengajak pemirsa berfikir kemasa depan tentang untung dan rugi dengan iklan yang diajukan.

- Tindakan (action), pemirsa melakukan tindakan nyata terhadap pesan yang disampaikan oleh sebuah iklan.

c. Format iklan, meliputi bahasa yang mudah dimengerti, sesuai dengan kenyatan,dan memilikihuman interest(minat pemirsa).

d. Sumber iklan, merupakan seseorang atau sekelompok orang yang bertugas menyampaikan iklan. iklan yang disampaikan oleh sumber yang menarik atau terkenal akan lebih menarik perhatian dan mudah diingat.


(42)

D. Konsep Perilaku Konsumen

Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam memproduksi dan menyalurkan barang-barang dan jasa-jasa. Untuk memahami masyarakat dalam pembelian barang-barang tersebut dibutuhkan studi tersendiri. Perusahaan pun berkepentingan dengan hampir setiap kegiatan manusia dalam sistem ini, karena perilaku konsumen merupakan bagian dari kegiatan manusia. Sehingga bila membicarakan perilaku konsumen itu berarti membicarakan kegiatan manusia, hanya dalam lingkup yang lebih terbatas.

Perilaku konsumen (Consumer Behavior) adalah sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Ada dua elemen penting dalam perilaku konsumen, yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik, yang semua ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa ekonomis (Dharmamesta dan Handoko, 2000: 10).

Perilaku konsumen (Consumer Behavior) adalah aktivitas langsung terlibat dalam memperoleh dan menggunakan barang-barang ataupun jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut. Jadi, perilaku konsumen merupakan aktivitas manusia yang meliputi: kegiatan mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menilai tingkat kepuasan, sehingga akhirnya menjurus pada citra (Saladin dan Oesman, 2002: 2).

Engel dkk (1995: 4), perilaku konsumen adalah sebagai tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam upaya memperoleh dan menggunakan


(43)

barang-30

barang jasa ekonomi termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.

Perilaku konsumen adalah dinamis, artinya konsumen begerak sepanjang waktu. Implikasinya adalah generalisasi perilaku konsumen biasanya terbatas untuk satu jangka waktu, produk, dan konsumen tertentu. Dalam strategi pemasaran berarti strategi yang sama dapat memberikan hasil yang berbeda, untuk situasi yang berbeda. Strategi yang berhasil untuk titik tertentu dapat saja gagal pada titik yang lain. Perilaku konsumen melibatkan interaksi antara pengaruh (afeksi) dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar. Untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran kita harus memahami apa yang dipikirkan (kognisi) apa yang dirasakan (afeksi) dan apa yang mereka lakukan serta kejadian sekitar yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam perilaku konsumen terdapat dua hal pokok yaitu:

a. Tindakan individu untuk menilai, mendapatkan, menggunakan, mengevaluasi serta menghabiskan suatu barang atau jasa untuk memuaskan kebutuhan. b. Proses pengambilan keputusan

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh tiga hal yaitu pengaruh lingkungan, perbedaan, dan pengaruh individu serta proses psikologis. Menurut Dharmmesta dan Handoko (2000: 16) perilaku konsumen dipengaruhi tiga faktor yaitu:

a. Faktor-faktor eksternal yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial dan referensi serta keluarga

b. Faktor individual atau internal yang menentukan perilaku c. Proses pengambilan keputusan oleh individu.


(44)

Berdasarkan uraian di atas maka perilaku konsumen dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan individu untuk mendapatkan suatu barang dan jasa serta keputusannya untuk melakukan pembelian dan menggunakan suatu barang dan jasa.

E. Konsep Keputusan Pembelian

Sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk, seorang konsumen pada dasarnya akan melakukan suatu proses pengambilan keputusan terlebih dahulu. Proses pengambilan keputusan merupakan tahapan konsumen dalam memutuskan suatu produk tertentu yang menurutnya sudah paling baik.

Minat membeli merupakan seberapa besar minat seseorang untuk membeli atau seberapa dorongan yang di miliki seseorang untuk memiliki niat membeli kembali. Dapat dikatakan minat ini akan melahirkan frekuensi pembelian oleh karena itu dimenasi minat pembelian adalah besarnya minat, merupakan “likely hood” atau seberapa besar kemungkinan terjadinya pembelian.

Keputusan pembelian, menurut Kotler & Armstrong (2001: 226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.

Proses pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk dibagi dalam beberapa tahapan, yaitu : (Kotler & Susanto, 1999)

1. Kebutuhan ( Needs ) 2. Pengakuan( Recognition ) 3. Pencarian( Search ) 4. Keputusan( Decision )


(45)

32

5. Evaluasi( Evaluation )

Cara konsumen memilih produk dipengaruhi oleh pengalaman dan kebiasaan masa lalu yang menyenangkan. Faktor-faktor eksternal dan faktor-faktor internal dari individu, serta kekuatan pendorong (stimulus) akan menentukan respon konsumen dalam pengambilan keputusan.

Dalam melakukan keputusan untuk membeli suatu produk, seorang konsumen sangat dipengaruhi oleh individu dan lingkungan. Pengaruh individu berupa situasi, kelompok, keluarga, kebudayaan, dan ketentuan-ketentuan. Sedangkan pengaruh lingkungan berupa proses informasi, perilaku belajar, motivasi, kepribadian dan psikografis, kepercayaan, sikap, dan komunikasi.

Hasil akhir keputusan konsumen tersebut dengan kekuatan kehendak untuk membeli(willingness to buy), sebagai alternatif lain dari istilah keputusan pembelian (purchase decision).

Berbagai macam pengambilan keputusan mengenai aktivitas kehidupan sering kali harus dilakukan setiap hari. Kanuk dalam Sumarwan (2003: 289) mendefinisikan keputusan pembelian sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Sedang McCarthy dan Perreault (1995: 73) mengungkapkan bahwa keputusan konsumen dalam membeli sebuah produk didasarkan pada model AIDA. Model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) adalah salah satu model hirarki respon yang cukup popular bagi pemasar sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pemasaran. Menurut model ini, alat promosi harus menarik perhatian, mendapatkan dan mendorong minat, membangkitkan keinginan, dan menghasilkan tindakan. Berikut akan dijelaskan model Aida yang merangkum tujuan sebuah promosi yang terdiri dari beberapa langkah yaitu:


(46)

1. Attention(perhatian)

Promosi harus dapat menarik perhatian konsumen atau calon pembeli yang dituju, namun seringkali sangat sukar untuk menarik perhatian calon pembeli terhadap promosi yang dilakukan disebabkan banyak tandingan promosi yang dilakukan oleh perusahaan lainnya sehingga perhatian calon pembeli tidak hanya terpusat pada satu kegiatan promosi yang ada. Promosi meliputi iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyrakat. Hal tersebut membuat perusahaan dihadapkan pada masalah bagaiman membuat promosi yang dapat menyaingi cara yang dapat dilakukan bisa dengan menonjolkan keistimewaan produk yang dimiliki dibandingkan dengan perusahaan lain.

2. Interest(Ketertarikan)

Menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon pembeli. Perhatian yang telah diberikan oleh seseorang mungkin akan diberikan oleh seseorang akan dilanjutkan pada tahap berikutnya atau mungkin berhenti, tahap berikutnya adalah timbulnya rasa tertarik dan rasa tertarik ini yang akan menjadi fungsi utama dari promosi.

3. Desire(Keinginan)

Pengembangan keinginan atau hasrat (desire) calon pembeli untuk memiliki barang yang ditawarkan. Hal ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya, setelah seseorang tertarik pada sesuatu, maka timbul rasa ingin memiliki.

4. Action(Tindakan)

Sesuai dengan tujuan akhir promosi adalah untuk meningkatkan hasil perusahaan melalui peningkatan hasil penjualan. Maka tindakan ini timbul dari calon pembeli yang merasa mampu (dalam harga, cara pemakaiannya,dan lain sebagainya) maka rasa ingin memiliki ini semakin besar dan diikuti oleh suatu


(47)

34

keputusan untuk membeli. Tindakan dari calon pembeli ini merupakan tolak ukur dari sukses atau tidaknya suatu promosi yang dirancang oleh sebuah perusahaan.

F. Penelitian Terdahulu

Berikut ini diuraikan beberapa hasil penlitian terdahulu yang terkait dengan penlitian yang dilakukan, yaitu:

1. Penelitian Bachtiar Erwin Bahrudin (2007) tentang Pengaruh Iklan Televisi Rokok Star Mild Terhadap Sikap Konsumen. Tipe penelitiannya adalah tipe asosiatif. Variabel dalam penelitiannya adalah iklan televisi sebagai variabel bebas dan sikap konsumen sebagai variabel terikat. Populasi dalam penelitian tersebutadalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung angkatan 2003-2006, berjenis kelamin laki-laki, perokok, dan pernah melihat tayangan iklan televisi Star Mild. Sampel penelitian berjumlah 65 orang yang di ambil dengan menggunakan tehnik sampel random sederhana. Sumber data adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan datanya adalah riset lapangan dan riset kepustakaan. Skala pengukuran yang digunakan adalah semantic differential. Alat analisis yang digunakan adalah korelasi dan regresi linier berganda.

Berdasarkan penelitian tersebut, maka disimpulkan ada hubunga dengan tingkat sedang antara iklan televisi dengan sikap konsumen yaitu r sebesar 0.510. persepsi konsumen terhadap iklan televisi adalah baik, konsumen memiliki komponen afektif tetapi berada pada tingkatan paling rendah, sedangkan komponen konatif dari konsumen tidak baik, artinya tidak ada keinginan untuk membeli rokok Star Mild. Berdasarkan uji regresi, koefisien determinan diperoleh 0.26 artinya pengaruh yang diberikan oleh iklan televisi Star Mild


(48)

terhadap sikap konsumen adalah 26% sedangkan sisanya yaitu 74% dipengaruhi oleh sebab-sebab lain.

2. Penelitian Irma Sylvia Sagala (2010) tentang Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Kartu Seluler XL. Tipe penelitiannya adalah penelitian asosiatif. Populasi penelitian ini adalah konsumen yang membeli kartu seluler XL di Bandar Lampung dengan sampel penelitian sejumlah 90 orang. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah Analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian diketahui bahwa secara simultan besarnya pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 28%. Secara parsial variabel yang berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli kartu seluler XL adalah penjualan tatap muka dengan besarnya pengaruh 23,1%, promosi penjualan 37,5% dan hubungan masyarakat 24,5%. Sedangkan variabel periklanan, tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan persentase tersebut maka variabel yang paling dominan adalah promosi penjualan.

G. Kerangka Pikir

Kegiatan pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam perusahaan karena perusahaan tidak akan mampu mempertahankan kelangsungan usahanya jika perusahaan tidak mampu menjual atau memasarkan produknya. Kegiatan pemasaran ditujukan untuk memperlancar arus pertukaran sehingga kebutuhan dan keinginan konsumen dapat terpenuhi. Untuk menunjang kegiatan pemasaran bagi suatu perusahaan agar dapat berjalan dengan baik, diperlukan suatu kebijaksanaan yang tepat dan terpadu dengan melakukan pengkombinasian yang paling didalam perusahaan.


(49)

36

Iklan merupakan sarana promosi yang sering digunakan oleh perusahaan. Iklan dengan berbagai media yang ada memiliki kelebihan dan kekurangan satu dengan yang lainnya. Iklan televisi dewasa ini sangat berkembang, hal ini didukung oleh berbagai kelebihan yang dimiliki iklan televisi. Tidak ada media lain yang dapat menjangkau konsumen secara serempak melalui indera pendengaran dan penglihatan sekaligus. Audiens dapat melihat dan mendengarkan yang didemonstrasikan, mengidentifikasi para pemakai produk dan juga membayangkan bahwa diri mereka memakai produk.

Konsumen mungkin sudah memiliki bayangan untuk membeli serangkaian produk atau jasa, entah saat ini ataupun saat yang akan datang. Oleh sebab itu pemasar perlu mendapatkan respon atau perilaku dari konsumen sasaran, yaitu pemasar harus memasukkan informasi tertentu ke pemikiran konsumen, mengubah sikap konsumen atau menggerakkan konsumen untuk bertindak. Model AIDA memperlihatkan bagaimana pembeli melewati tahap perhatian (Attention), minat (interest), kehendak (Desire), dan tindakan (Action).

Berdasarkan beberapa uraian diatas, maka penelitian bagan kerangka pemikiran ini dapat dilihat pada gambar.


(50)

Gambar 9. Kerangka Pikir

H. Hipotesis

Berdasarkan permasalahan dan kerangka pikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut, yaitu:

Ho : Tidak ada pengaruh Iklan Televisi Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Kartu Seluler IM3.

Ha : Ada pengaruh Iklan Televisi Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Kartu Seluler IM3.

Iklan Televisi

-Ilustrasi: ide cerita dari iklan

-Headline: kata-kata dan informasi dari iklan

-Signature line: menerangkan nama atau merek dari iklan

-Slogan: istilah atau ungkapan yang digunakan dalam iklan

-Jinggle: lagu-lagu atau musik pendek dalam suatu iklan

Keputusan Membeli Periklanan


(51)

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian Asosiatif. Tipe penelitian Asosiatif adalah tipe penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel atau lebih yang dimaksudkan untuk membangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, menambahkan, dan mengontrol suatu gejala (Sugiyono, 1991:11).

Berdasarkan definisi diatas maka dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui hubungan antar dua variabel yaitu Iklan Televisi sebagai variabel yang mempengaruhi atau variabel independen (X) dan Keputusan Membeli sebagai variabel yang dipengaruhi atau variabel dependen (Y).

B. Sumber Data

1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden, khususnya data yang diperoleh berdasarkan jawaban responden terhadap kuesioner.

2. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen dan media elektronik.


(52)

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2009: 115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Bandar Lampung yang melakukan pembelian kartu seluler IM3.

2. Sampel

a. Besar Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini tidak terbatas, oleh karena itu penentuan besarnya sampel menurut Roscoe dalam Ferdinand (2006: 191) diperoleh dari ukuran sampel lebih besar dari 30 dan kurang dari 500. Dengan pertimbangan untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya peneliti menentukan sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 sampel responden.

b. Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2009: 120-122) teknik sampling yang digunakan yaitu dengan pendekatan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan purposive sampling karena responden yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.

Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini ditentukan dengan kriteria sebagai berikut :

1. Masyarakat yang pernah membeli kartu seluler IM3. 2. Masyarakat yang berdomisili di Bandar Lampung.


(53)

40

c. Tehnik Penarikan Sampel

Prosedur penarikan sampel yaitu peneliti terjun langsung ke lokasi lapangan dengan menggunakan 5 CounterPulsa yang ada di Bandar Lampung sebagai tempat penarikan sampel kemudian peneliti memberikan kuisioner kepada responden. Sebanyak 100 responden di bagi ke dalam 5 counter (Way Halim, Teluk Betung, Kampung Baru, Rajabasa dan Kemiling), sehingga setiap counter mengambil 20 orang responden.

D. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah iklan televisi dan keputusan pembelian konsumen.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah konsumen yang memakai kartu seluler IM3 yang ada di Bandar Lampung.

E. Definisi Konseptual

Dalam konsep pemasaran perusahaan tidak hanya menghasilkan produk atau jasa, lalu dipasarkan kepada konsumen dengan harga yang murah. Perusahaan harus mampu melaukan aktivitas promosi, promosi merupakan suatu aktivitas yang didalam pelaksanaannya bertujuan untuk dapat menginformasikan produk atau jasanya kepada para konsumen.

Periklanan adalah komunikasi non individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perussahaan, lembaga non laba serta


(54)

individu-individu (William G. Nikel dalam Basu Swastha DH dan T. Hani Handoko, 1997: 245).

Iklan televisi merupakan pesan yang dibangun oleh kekuatan visualisasi objek dan kekuatan audio dengan simbol divisualisasikan lebih menonjol dibanding simbol verbal ( Bungin, 2001: 126).

Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler & Armstrong (2001: 226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli.

F. Definisi Operasional Variabel

Menurut Umar (2002: 233), definisi oprasional adalah penentuan suatu Construct sehingga menjadi variabel atau variabel-variabel yang dapat diukur. Definisi oprasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan peneliti dalam mengoprasionalkan Construct, sehingga memungkinkan peneliti yang lain melakukan replikasi (pengulangan) pengukuran dengan cara yang sama atau mencoba untuk mengembangkan pengukuran Construct yang lebih baik. Construct adalah hal-hal yang sulit diukur. Seperti pengukuran terhadap manusia yang sifatnya subyektif seperti mengenai perasaan, sikap, perilaku, kepuasan dan persepsi.

Definisi oprasional variabel dalam penelitian ini secara rinci dapat dilihat pada tabel 2.

Variabel Definisi variabel Indikator Item

Iklan Televisi (X)

Pesan yang dibangun oleh kekuatan visualisasi objek dan kekuatan audio dengan simbol

divisualisasikan lebih menonjol dibanding simbol verbal (Bungin, 2001: 126).

• Ilustrasi: Ide atau cerita dari iklan.

Headline: Kata-kata atau informasi yang menyampaikan inti pesan.

Signature line:


(55)

42

Proses komunikasi antara komunikator dengan komunikan (massa) melalui sebuah sarana televisi (Wawan Kuswandi, 1996: 16).

kata atau informasi yang menerangkan nama/ merek dari barang atau jasa

• Slogan: Iistilah atau ungkapan agar suatu barang mudah diingat

Jinggle: Lagu-lagu atau musik pendek yang mengiringi sebuah iklan Keputusan

Pembelian (Y)

Menurut Kanuk dalam Sumarwan (2003:289) mendefinisikan keputusan pembelian sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif

Attention(Perhatian)

Interest(Ketertarikan)

Desire(Kehendak)

Action(Tindakan)

21-24

G. Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi atau sekelompok kejadian atau gejala sosial. Dengan menggunakan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator yang dapat diukur. Akhirnya, indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden (Riduwan dan Sunarto 2007: 20).

Metode skala jawaban yang digunakan dalam kuesioner ini adalah skala likert. Kuesioner yang disebarkan kepada responden berisi pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan iklan televisi dan keputusan pembelian kartu seluler IM3 di Bandar Lampung.


(56)

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kategori pilihan jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Dalam pemberian skor untuk masing-masing butir peneliti menggunakan dua pernyataan yaitu pernyataan yang bersifat positif dan juga pernyataan yang bersifat negatif. Untuk penilaian hasil angket didasarkan pada butir pernyataan. Jika pernyataan butir kuesioner positif, maka subyek yang memilih jawaban ”sangat setuju” (SS) memperoleh skor 5, ”setuju (S)” memperoleh skor 4, ”ragu-ragu (R)” memperoleh skor 3, ”tidak setuju (TS)” memperoleh skor 2, dan ”sangat tidak setuju (STS)” ) memperoleh skor 1, sebaliknya jika butir pernyataan negatif, apabila subjek

memilih jawaban negatif, maka subjek memilih jawaban ”sangat setuju” (SS) memperoleh skor 1, ”setuju (S)” memperoleh skor 2, ”ragu-ragu (R)” memperoleh skor 3, ”tidak setuju (TS)” memperoleh skor 4, dan ”sangat tidak setuju (STS)” )

memperoleh skor 5.

H. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan ialah :

1. Kuisioner

Kuisioner yaitu pengumpulan data primer dengan cara menyebarkan pertanyaan kepada responden. Jenis kuesioner yang digunakan adalah tetutup. Dalam skala pengukuran dalam kuesioner ini menggunakan skala likert yang dibuat dalam bentukchoiseataupun pilihan ganda.

Menurut Sugiyono (2009: 133) untuk keperluan kuantitatif maka jawaban itu dapat diberi skor nilai 5 untuk jawaban sangat setuju,nilai 4 untuk jawaban setuju, nilai 3 untuk jawaban ragu-ragu,nilai 2 untuk jawaban kurang setuju,dan nilai 1 untuk jawaban tidak setuju.


(57)

44

2. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan peninjauan yang dilakukan dengan cara membaca buku, majalah atau literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini. Kegunaan studi pustaka adalah untuk mendapatkan data atau informasi yang bersifat ilmiah atau teoritis, serta hubungannya dengan objek peninjauan. Studi kepustakaan merupakan alat yang penting dalam mengambil dan mengemukakan saran-saran yang membantu penulis dalam penyusunan, pengolahan hingga pembahasan data yang diperoleh.

I. Teknik Pengujian Instrumen

1. Pengujian Validitas Instrumen

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur cukup akurat stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin diukur. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total adalah menggunakan rumus Product Moment Co-efficient of Correlationyang rumusnya sebagai berikut :

xy

r =



   2 2 2 2 Yi Yi n Xi Xi n Yi Xi XiYi n

Sumber: (Supranto, 2003:153). Keterangan:

rxy = Koefisien Korelasi antara Xi dan Yi

Xi =Skor dari masing-masing variabel (faktor yang mempengaruhi) Yi =Skor dari seluruh variabel (skor total)


(58)

Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: 1. Jika r hitung > r tabel, maka kuisioner valid

2. Jika r hitung < r tabel, maka kuisioner tidak valid Tabel 3. Hasil Uji Validitas Instrumen

Pertanyaan Item

Pertanyaan

r hitung r tabel

Ilustrasi

X1 0.700 0,195

X2 0.766 0,195

X3 0.668 0,195

X4 0.753 0,195

Headline

X5 0.695 0,195

X6 0.658 0,195

X7 0.631 0,195

X8 0.612 0,195

Signature Line

X9 0.671 0,195

X10 0.665 0,195

X11 0.687 0,195

X12 0.731 0,195

Slogan

X13 0.674 0,195

X14 0.666 0,195

X15 0.586 0,195

X16 0.702 0,195

Jingle(Iringan Lagu)

X17 0.626 0,195

X18 0.523 0,195

X19 0.634 0,195

X20 0.580 0,195

Keputusan Membeli

Y1 0.708 0,195

Y2 0.722 0,195

Y3 0.649 0,195

Y4 0.730 0,195

Sumber : Data Diolah, 2011

Seluruh nilai r hitung pada Tabel 3 diatas menunjukkan angka yang lebih besar dari nilai r tabel, yang artinya seluruh pertanyaan pada penelitian ini dinyatakan valid.

2. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Menurut Singarimbun (1997: 140) reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana ketepatan atau tingkat presisi suatu ukuran atau alat ukur. Reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala


(59)

46

yang sama. Untuk mencari reabilitas keseluruhan item adalah dengan mengoreksi angka korelasi yang diperoleh dengan memasukkannya dalam rumus Koefisien Alfa CronBachsebagai berikut:

             

2 2 1 1 11 t i k k r σ σ

Keterangan (Umar, 2005: 208):

r11 = Reliabilitas instrumen k = Jumlah item pernyataan

2

i

σ = Nilai varians masing-masing item pernyataan

2

t

σ = Varians total

Dengan rumus varians yaitu :

 b2 =

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel r hitung r tabel

X 0.932 0,195

Y 0.779 0,195

Sumber : Data Diolah, 2011

Nilai r hitung Alpha Cronbach yang tercantum pada Tabel 4 menunjukkan nilai variabel iklan televisi dan keputusan mebeli lebih besar dari r tabel yaitu 0,195. Hal tersebut menunjukkan bahwa semua pertanyaan dalam penelitian ini dianggap reliabel.

J. Tekhnik Pengolahan Data

1. Editing

Editing merupakan kegiatan memeriksa data yang terkumpul, apakah sudah sesuai dengan masalah, atau apakah data cukup memenuhi syarat. Dalam hal ini mengedit sumber data yang didapat, penulis kemudian membaca dan memahami

n

n

2 2


(60)

apakah data tersebut dibutuhkan atau tidak dalam penelitian ini. Tujuannya adalah untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang terletak atau terdapat dalam sampel, sehingga hasilnya dapat diyakini bahwa data tersebut benar-benar akurat, konsisten dengan informasi yang lain serta lengkap.

2. Coding

Codingatau mengkode data berarti memberikan kode-kode tertentu kepada masing-masing kategori atau nilai dari setiap komponen. Data yang terkumpul pada umumnya masih belum terorganisasi dengan baik kedalam kelompok sehingga sulit untuk mengidentifikasinya. Oleh karena itulah, data tersebut perlu diberi suatu kode tertentu menurut jenis dan kelompoknya sehingga mempermudah dalam penyusunan.

3.Tabulating

Pada tahap ini dilakukan pengelompokkan data yang telah diberi kode yang sesuai dengan sejenisnya kedalam suatu tabel. Hal tersebut dilakukan agar mudah dibaca, ditafsirkan dan digunakan data serta mempermudah penulisan dalam penyusunan laporan penelitian ini karena data sudah dikelompokkan serta terpolarisasi.

K. Teknik Analisis Data

1. Analisis Korelasi

Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel dalam penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah iklan televisi dan keputusan membeli konsumen, iklan televisi merupakan variabel bebas yang mempengaruhi dan keputusan membeli merupakan variabel terikat atau yang dipengaruhi .


(61)

48

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Product Moment, dengan rumus sebagai berikut:

r =

2 2



2 2

) Y ( Y n ) X ( X n ) Y )( X ( XY n           Keterangan:

r : Hubungan antar variabel

∑xy : Total angka x dikalikan total angka y

n : Sampel

(Siregar, 2004: 95)

2 . Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana, bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel x dengan variabel y, dengan rumus sebagai berikut:

bx a

y 

Keterangan:

y : Nilai Variabel terikat a : Konstanta (intersep) b : Koefisien regresi x (slop) x : Nilai Variabel bebas

Sedangkan untuk mencari nilai a dan b digunakan rumus sebagai berikut:   

. .N X b Y a

2 2 . . .

   X X N Y X Y X N b


(62)

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui besarnya nilai t-hitung (t-hit) atau student test,adapun rumus statistik t adalah sebagai berikut:

t =

2

r -1

2 -n r

Keterangan: t : Nilai uji t r : Nilai korelasi n : Besarnya sampel Ketentuan yang dipakai adalah

a. Jika t-hit > t-tab pada taraf signifikan 5%, maka koefisien regresinya signifikan yang artinya hipotesisnya diterima (Jika t-hit > t-tab maka H0

ditolak dan Haditerima).

b. Jika t-hit < t-tab pada taraf signifikan 5%, maka koefisien regresinya tidak signifikan yang berarti hipotesinya ditolak (Jika t-hit < t-tab maka H0


(63)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti iklan televisi berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli kartu seluler IM3 DI Bandar Lampung. Setiap tayangan iklan kartu seluler IM3 di televisi akan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian, hal ini dikarenakan iklan IM3 di televisi menarik dan membujuk konsumen untuk membeli.

Koefisien bernilai positif, artinya terjadi hubungan positif antara iklan televisi dan keputusan membeli, semakin naik nilai pada iklan televisi maka semakin meningkatkan keputusan konsumen untuk membeli kartu seluler IM3. Hal ini berarti iklan televisi berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli kartu seluler IM3 di Bandar Lampung. Variabel-variabel yang terdapat pada iklan kartu seluler IM3 di televisi berkorelasi kuat dengan keputusan membeli dan terdapat korelasi yang nyata antara kedua variabel. Hal ini berarti variabel-variabel yang ada pada iklan televisi IM3 berhubungan kuat dengan keputusan konsumen untuk membeli kartu seluler IM3 di Bandar Lampung.


(64)

Dari masing masing variabel diketahui variabel ilustrasi, headline, signature line, slogan dan jinggle berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli kartu seluler IM3 di Bandar Lampung. Hal ini berarti variabel-variabel tersebut disukai oleh konsumen sehingga menimbulkan keputusan untuk membeli kartu seluler IM3.

B. Saran

1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat kelemahan-kelemahan yang terdapat pada kartu seluler IM3 terutama mengenai perpaduan warna kartu IM3

dan slogan “Murah itu IM3” agar tampilannya menjadi lebih menarik dan slogan agar sesuai dengan realita, sehingga dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli kartu seluler IM3. Karena unutk pembelian kartu seluler, konsumen cenderung membanding-bandingkan karakteristik produk dengan produk lain sebelum mengambil keputusan.

2. Penelitian ini dapat dilanjutkan dan dikembangkan lagi dengan mengukur variabel-variabel lainnya yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian di Bandar Lampung selain variabel iklan televisi.


(1)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Gisting Bawah, pada tanggal 19 Februari1988 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Suraji dan Ibu Misnawati.

Penulis menempuh pendidikan di TK Aisiyah Gisting Bawah Tanggamus diselesaikan pada tahun 1994. Dilanjutkan dengan Sekolah Dasar Negeri 1 Gisting Bawah yang diselesaikan pada tahun 2000. Pendidikan dilanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama di SMP Muhammadiyah 1 Gisting, yang diselesaikan pada tahun 2003. Penulis mengenyam pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA Muhammadiyah 1 Gisting yang diselesaikan pada tahun 2006.

Pada tahun 2006, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis FISIP UNILA melalui jalur penerimaan mahasiswa baru Non Reguler. Selama masa studi, penulis pernah aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa MAPALA UNILA sebagai anggota Divisi Petualangan Alam Bebas periode 2008 sampai periode 2011.

Pada bulan Agustus 2009, penulis mendapat kesempatan melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandar Lampung Branch Office.


(2)

Sesungguhnya Sesudah Kesulitan Itu Ada Kemudahan (Al-Insyirah: 6)

Hasil dari suatu usaha bukanlah segalanya, tetapi yang terpenting adalah seberapa besar proses mendapatkannya


(3)

PERSEMBAHAN

Karya ini merupakan perwujudan rasa syukur dan cintaku yang mendalam untuk:

Allah SWT sumber kekuatanku Ayahanda dan Ibunda tersayang Adiku, Farid dan Dilla yang kusayangi

Terimakasih atas do a dan motivasinya untuk menyelesaikan karya ini


(4)

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayanhNya skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul “ Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Kartu Seluler IM3 di Bandar

Lampung”, adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi

Bisnis pada Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis FISIP Universitas Lampung. Oleh karena itu dengan segala hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Agus Hadiawan, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Suripto,S. Sos., M. AB, selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Lampung dan selaku Dosen Pembahas yang bersedia memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi keberhasilan penulis.

3. Bapak Drs. A. Effendi., M.M, selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan saran kepada penulis.

4. Bapak Hartono, S. Sos., M.A, selaku Dosen Pembimbing Pembantu yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan arahan, masukan, serta saran kepada penulis.


(5)

5. Bapak Ahmad Rifai, S.Sos, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan arahan kepada penulis.

6. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis.

7. Ibu dan Bapakku, terimakasih atas do’a, kasih sayang, materi, perhatian dan dukungannya, I love U All.

8. Adikku yang kubanggakan Farid dan Dila, semoga Allah memberikan perlindungan dan rahmat kepada kita semua.

9. Serta orang-orang yang selalu menjadi penyemangat dan menjadi inspirasiku (Wiwit-thanx for everythings, Imam & Tua-makasih buat candanya dikosan, Febi-thanx buat senyumannya, Angga S.Ab-makasih buat setungguannya, Mala S.Ab-makasih udah kasih semangat, Adi-makasih bnyak bro ) terimakasih dukungan dan perhatiannya.

10. Abi 07 ( Icha, Deni, Tio, Levi, Putri, dll) thanx a lot udah banyak bantuin gw dikampus.

11. Angkatan KELEWATAN 16 (Apung, Bongkeng, Bancet, Rebung, Amungme, Jabo, Jangdis) yang ku cintai, semoga ALLAH selalu melimpahkan kasih sayangnya pada kita.

12. Keluarga besar MAPALA UNILA yang aku sayangi, KITA SELAMANYA TETAP BERSAUDARA.

13. Almamater Universitas Lampung yang turut mendewasakanku, baik dari segi pemikiran dan tindakanku.

14. Semua pihak yang belum dapat disebutkan namanya satu per satu, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya ini.


(6)

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, Januari 2012 Penulis,