Proses Perubahan Wujud Zat Oleh Kalor Faktor Penguapan

6 8 1. Sejumlah energi yang dimiliki benda untuk memindahkan suhu disebut .... 2. Kalor dapat mengalir dari benda yang bersuhu ... ke benda yang bersuhu .... 3. Energi total yang berupa energi kinetik dan energi potensial pada seluruh partikel suatu zat disebut .... Latihan

2. Kalor dan Perubahan Wujud Zat

Setelah kamu memahami tentang pengertian kalor, dan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda, selanjutnya kamu akan mempelajari tentang pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat. Pada suatu hari kamu membeli es krim. Es krim disimpan di meja. Kamu lupa tidak memakannya. Setelah beberapa jam, kamu melihat es krim. Apa yang terjadi dengan es krim? Ya, betul, es itu mencair. Mengapa? Es mencair karena es menerima energi kalor dari udara. Peristiwa itu sebagai salah satu contoh dari perubahan wujud zat yang dipengaruhi oleh kalor. Dapatkah kamu memberikan contoh yang lainnya?

a. Proses Perubahan Wujud Zat Oleh Kalor

Selain dapat menaikkan suhu zat, kalor dapat juga mengubah wujud zat. wujud zat ada tiga, yaitu padat, cair, dan gas. Es merupakan salah satu contoh dari wujud zat padat. Es dipanaskan berarti es diberi energi kalor. Karena es diberi energi kalor, suhunya menjadi naik, sehingga es mencair atau melebur menjadi air. Perubahan wujud zat ini disebut mencair atau melebur. Apabila air dipanaskan, berarti air diberi energi kalor. Karena air diberi energi kalor, suhu air naik, sehingga air mendidih. Air mendidih ditandai dengan adanya gelembung-gelembung air yang bergerak pada suhu 100°C dan adanya asap yang mengepul menguap menjadi gas. Perubahan wujud zat seperti itu disebut menguap. Apabila gas melepaskan kalornya, gas akan berubah menjadi air atau zat cair, sehingga terjadi perubahan wujud zat yang disebut mengembun. Apabila air melepaskan kalornya secara terus- menerus akan menjadi es. Perubahan wujud zat seperti itu disebut membeku. Kapur barus atau kamper dalam keadaan terbuka akan Gbr. 3.48 Es mencair pada suhu 0°C Di unduh dari : Bukupaket.com 6 9 menerima energi kalor dari udara, sehingga ukuran kamper itu mengecil dan kemudian habis menjadi gas. Peristiwa perubahan wujud padat menjadi gas disebut menyublim. Dari kegiatan dan penjelasan tersebut, dapat dinyatakan bahwa kalor dapat mengubah wujud zat dari padat ke cair, dari cair ke gas, dari gas ke cair, dari cair ke padat. Sehingga air dapat berada dalam wujud padat, cair, dan gas yang tampak pada grafik berikut ini. Gbr. 3.49 Setelah es menjadi air, air dipanaskan sampai suhu 100°C mendidih dan menguap menjadi gas. Gbr. 3.50 Grafik perubahan wujud zat pada es, dan air, selama menerima kalor 120 100 60 40 -40 waktu menit es mencair es air mendidih air air menguap gas suhu C

b. Faktor Penguapan

Air yang dipanaskan akan mendidih dan menghasilkan uap sehingga terjadilah peristiwa yang disebut penguapan. Untuk lebih memahami tentang peristiwa penguapan, kamu dapat melakukan kegiatan dengan meneteskan alkohol ke kulit tangan. Setelah beberapa saat alkohol diteteskan ke kulit tangan, akan terasa dingin. Ketika alkohol diteteskan ke kulit, alkohol menerima Gbr. 3.51 Alkohol mengggunakan energi kalor dari kulit energi kalor dari kulit. Suhu pada alkohol menjadi meningkat, yang mengakibatkan alkohol menguap habis di tangan menjadi gas. Peristiwa perubahan wujud alkohol dari cair menjadi gas disebut penguapan. Selama terjadi penguapan, alkohol terus- menerus mengambil energi kalor dari kulit untuk penguapannya. Akibat energi kalor pada kulit digunakan untuk penguapan alkohol, kulit kehilangan energi kalor, ditandai dengan timbulnya rasa dingin pada kulit tangan. Coba kamu sebutkan contoh zat lainnya yang mudah menguap selain alkohol dan spiritus Di unduh dari : Bukupaket.com 7 0 Gbr. 3.53 Air panas akan cepat menguap dengan memperkecil tekanan udara seperti pada botol yang terbuka Cepat lambatnya proses penguapan bergantung kepada beberapa faktor. Faktor pertama dapat kamu amati ketika menjemur pakaian. Pakaian akan lebih cepat kering apabila diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung daripada yang tidak. Molekul-molekul air yang terdapat dalam pakaian tersebut akan menerima energi kalor dari matahari sehingga menguap dan akibatnya pakaian cepat kering. Sedangkan pakaian yang tidak terkena cahaya matahari tidak menerima energi kalor, sehingga lambat menguapnya. Faktor kedua dapat diamati apabila air panas kamu tuangkan ke dalam piring dan gelas. Air yang dituangkan ke dalam piring akan lebih cepat menguap daripada yang ada di dalam gelas. Hal ini disebabkan piring memiliki permukaan yang lebih luas daripada gelas. Semakin besar pemukaan bidangnya, semakin besar dan semakin cepat terjadinya penguapan. Faktor ketiga, yaitu air panas yang terdapat di dalam gelas akan cepat dingin apabila kamu meniupkan udara di atas permukaannya. Gbr. 3.52 Menjemur pakaian sebagai salah satu cara penggunaan prinsip penguapan, mengapa orang menjemur pakaian di tempat yang terkena langsung cahaya matahari dan pakiannya dilebarkan? Dengan meniupkan udara, kalor yang ada di dalam air meninggalkan air, sehingga air melepaskan kalor, dan akhirnya menjadi air dingin. Faktor keempat, dapat kamu amati pada air panas yang dimasukkan ke dalam botol yang ditutup dan botol terbuka atau tidak ditutup. Air yang ada di dalam botol tertutup panasnya akan awet, sedangkan botol yang terbuka atau tidak ditutup akan cepat dingin. Botol yang terbuka memiliki tekanan udara lebih kecil daripada botol yang tertutup.

c. Jumlah Kalor Ketika Melebur dan Menguap