2.1.3.6.3. Materi Kelas Ibu Hamil Pertemuan ke-3 1 Perawatan Bayi
a Perawatan bayi baru lahir BBL
b Pemberian K1 injeksi pada BBL
c Tanda bahaya pada BBL
d Pengamatan perkembangan bayi
e Pemberian imunisasi pada BBL
2 Mitos Penggalian dan penelusuran mitos yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan
anak. 3
Penyakit Menular a
Infeksi Menular Seksual IMS b
Informasi dasar HIVAIDS c
Pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil 4
Akte Kelahiran a
Pentingnya akte kelahiran
2.1.4. Partisipasi
2.1.4.1. Pengertian Partisipasi Partisipasi adalah keadaan dimana individu, keluarga, maupun masyarakat
umum ikut serta bertanggung jawab terhadap kesehatan diri, keluarga, ataupun
kesehatan lingkungannya. Dalam suatu masyarakat bagaimanapun sederhananya, selalu ada suatu stimulus. Mekanisme ini disebut pemecahan masalah atau proses
pemecahan masalah Umar Fahmi, 2014:136. Di sini, partisipasi berarti keikutsertaan ibu hamil serta keluargasuami dalam mengikuti, mendukung, dan
serta ikut merasakan hasil dari program kelas ibu hamil yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan.
Partisipasi masyarakat adalah ikut sertanya seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan permasalahan-permasalahan masyarakat tersebut. Partisipasi
masyarakat di bidang kesehatan berarti keikutsertaan seluruh anggota masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan mereka sendiri. Dalam hal ini,
masyarakat sendirilah yang aktif memikirkan, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program-program kesehatan masyarakatnya. Institusi kesehatan
hanya sekedar memotivasi dan membimbingnya Soekidjo Notoatmodjo, 2012:31.
Masyarakat tertentu memiliki kebutuhan serta fungsi. Salah satu fungsinya adalah mengajak orang-orang anggota masyarakat untuk dapat berkegiatan yang
bermanfaat untuk mencapai tujuan tertentu. Salah satu bentuk fungsi masyarakat adalah mengajak ibu hamil risiko tinggi yang mengikuti program kelas ibu hamil
dan melakukan pemeriksaan kehamilan Umar Fahmi, 2014:136. Dalam partisipasi, setiap anggota masyarakat dituntut suatu konstribusi dan
sumbangan. Konstribusi tersebut bukan hanya terbatas pada dana dan finansial saja, tetapi dapat berbentuk daya tenaga dan ide pemikiran. Dalam hal ini
dapat diwujudkan di dalam 4 M yaitu
manpower
tenaga,
money
uang,
material
benda-benda lain,
mind
ide Soekidjo Notoadmodjo, 2007:125. Rendahnya partisipasi masyarakat disebabkan oleh beberapa faktor:
1 Adanya penolakan secara internal di kalangan anggota masyarakat dan
penolakan eksternal terhadap pemerintah 2
Kurang dana 3
Terbatasnya informasi, pengetahuan, atau pendidikan masyarakat 4
Kurang sesuai dengan kebutuhan
2.1.4.2. Tahap-tahap Partisipasi Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengajak atau menumbuhkan
partisipasi masyarakat, yaitu dengan dua cara Soekidjo Notoatmodjo, 2007:126: 2.1.4.2.1. Partisipasi dengan Paksaan
Artinya memaksa masyarakat untuk berkonstribusi dalam suatu program, baik melalui Perundang-Undangan, peraturan, maupun perintah lisan. Cara ini
akan lebih cepat dan mudah, namun masyarakat akan takut dan terpaksa, sehingga tidak merasa memiliki terhadap program.
2.1.4.2.2. Partisipasi dengan Persuasi dan Edukasi Yakni suatu partisipasi yang didasari pada kesadaran, sukar ditumbuhkan
dan akan memakan waktu yang lama. Tetapi bila tercapai hasilnya akan mempunyai rasa memiliki dan memelihara. Partisipasi ini dimulai dengan
penerangan, pendidikan, dan sebagainya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
2.1.5. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi dalam Kelas Ibu Hamil