3. Kejelasan dari sasaran kebijakan yang telah diambil dan dikomunikasikan.
4. Penyebarluasan informasi mengenai suatu keputusan melalui media massa.
5. Akses publik pada informasi atas suatu keputusan setelah keputusan dibuat
dan mekanisme pengaduan masyarakat.
2.3.3 Konsep Administrasi Kepolisian
Menurut Cordner dalam Bayle:1998 dalam buku yang berjudul Sistem Administrasi Kepolisan karya Djamin 2011 menyatakan bahwa admnistrasi
kepolisian adalah pelaksanaan tugas kepolisian dan pelaksanaan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan tindak kriminal dan mencakupi hukum serta
pendekatan umum terhadap masalah kriminal yang berkaitan dengan pencegahan, penanggulangan dan rehabilitasi. Menurut Djamin dalam bukunya yang berjudul
Sistem Administrasi Kepolisian Republik Indonesia 2013 bahwa keberhasilan kepolisian diukur dari tercapainya tujuan dengan terlaksananya tugas pokok, tugas
– tugas dan wewenang yang dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Dari definisi yang diungkapkan oleh ahli diatas dapat disimpulkan bahwa administrasi
kepolisian adalah proses kerjasama antara dua orang atau lebih pada sekelompok manusia pada pelaksanaan tugas kepolisian dan kebijakan dalam pemerintah harus
sesuai dengan proses prosedur dari pelaksanaan organisasi kepolisian. Dalam hal ini keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kepolisian
dalam menjalankan suatu organisasi tergantung dari pengaturannya dan kemampuan menjalankan manjemen pembinaan dan manajemen operasional
dalam lembaga kepolisian tersebut. Manjemen pembinaan dan manajemen operasional kepolisian memiliki peran dalam keberlangsungan jalannya organisasi
kepolisian dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Hal ini merupakan suatu hal yang wajib diterapkan dilembaga kepolisian dalam menjalankan
organsiasi kepolisian karena berpengaruh besar terhadap keberlangsungan jalannya organisasi Polri. Untuk lebih jelasnya pembagian administrasi kepolisian
dapat dilihat dari bagan sebagai berikut: Gambar 2.1
Bagan Administrasi Kepolisian
Sumber: Sistem Administrasi Kepolisian Republik Indonesia 2013 Administrasi Kepolisian terdiri atas dua unsur yaitu manajemen pembinaan
dan manajemen operasional. Terkait penelitian tentang Penerimaan Sumber Daya Manusia Brigadir Polri dalam Perspektif Governance Tahun Anggaran 2015 di
Polda Bali dapat ditinjau dari manajemen pembinaan. Manajemen pembinaan terdiri atas pengorganisasian atau penyusunan organisasi, manajemen sumber
daya manusia, pengawasan dan reformasi birokrasi. Dalam manajemen pembinaan sangat berkaitan erat dengan reformasi birokasi kepolisian.
Manajemen pembinaan merupakan bagian tidak dapat dipisahkan dari administrasi kepolisian. Manajemen pembinaan sebagai sesuatu hal yang harus
dilaksanakan dalam menjalankan organisasi kepolisian yang berkaitan dengan sistem administrasi kepolisian. Manajemen pembinaan menjadi unsur penting
Administrasi Kepolisian Manajemen Operasional
Manajemen Pembinaan
yang wajib dilaksanakan dengan harapan dapat tercapainya reformasi birokrasi kepolisian dengan baik.
2.3.4 Konsep Rekruitmen Polri