dilaksanakan harapannya sesuai dengan kebutuhan sekolah, namun untuk program yang selama ini dibuat
dan dilaksanakan
secara terus-menerus
dan berkesinambungan belum pernah dievaluasi. Mengacu
pda manajemen berbasis sekolah MBS bahwa setiap program
harus ada
pendelegasian organizing,
kemudian dilaksanakan dan dievaluasi serta adanya tindak lanjut.
Ada beberapa kesamaan dari hasil penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Tri Astuti
Rahayu. Kesamaan tersebut adalah peran aktif Komite sekolah dalam pelaksanaan program sekolah. Di
samping itu juga faktor pendukung pelaksanaan program kerja komite yaitu adanya komitmen yang
tinggi dan Komite Sekolah untuk membantu sekolah, terjadinya komunikasi dan koordinasi yang baik antara
sekolah dengan komite sekolah. Hal ini menjadi kekuatan sekolah dalam pelaksanaan program-program
sekolah, hanya perbedaanya bahwa program komite belum ada evaluasi dan tindaklanjut program yang
belum terlaksana.
4.4.2. Input Program
Ketersediaan dokumen berupa SK pembentukan Komite Sekolah, program kerja, RAKS, dan dokumen
yang lain, menunjukkan kesiapan sekolah juga komite dalam pelaksanaan program. Dalam RAKS sekolah
25 sudah menganggarkan dana akan kegiatan komite
sekolah, juga kegiatan yang lain akan kegiatan komite sekolah, juga kegiatan yang lain yang berhubungan
dengan peran serta masyarakat. Program kerja komite menunjukkan kesiapan komite dalam penyelenggaraan
pendidikan. Program
kerja komite
yang tersusun
menunjukkan peran komite berjalan sesuai dengan yang diharapkan sekolah. Program kerja disusun
bersama dengan pihak sekolah, sehingga program kerja tidak lepas dari kebutuhan sekolah, tetapi berdasarkan
skala prioritas
kebutuhan sekolah.
Penyusunan program kerja komite sekolah SD Negeri Pilangrejo 1
dalam pembagian bidang pada kenyataanya belum berdasarkan empat peran komite namun bila di cermati
kegiatan yang disusun setiap bidang sudah sesuai dengan
peran komite
yaitu sebagai
pemeberi pertimbangan, badan pendukung, badan pengontrol,
dan sebagai mediator. Pengelompokan program kerja sesuai dengan
peran komite
sekolah yang
terdapat dalam
kepmendiknas nomor : 044U2002 adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pemberi pertimbangan meliputi : a menyusun Program komite sekolah, b bersama-
sama pihak sekolah dan perwakilan wali murid
menyusun rencana
strategis pengembangan
sekolah, c bersama pihak sekolah menyusun visi dan misi sekolah, d mengadakan pembagian tugas
sesuai dengan bidangnya, e menyusun ADART, f penyempurnaan
administrasi, g
mengadakan reorganisasi.
2. Sebagai badan pendukung meliputi : a menggali dana dari masyarakat, pengusaha, donatur, dan
para alumni, serta masyarakat peduli pendidikan, b mengelola konstribusi uang dari masyarakat yang
diberikan pada sekolah, c mengajak semua masyarakat Pilangrejo untuk peduli terhadap
pendidikan, d rehab gedung dan pengecatan gedung sekolah, e pembangunan perpustakaan, f
pembangunan mushola, g melengkapi sarana pembelajaran, h membuat sarana olahraga dan
sarana bermain, i mengikuti penataran pelatihan, 3. Sebagai badan pengontrol meliputi : a membuat
LPJ penggunaan dana sumbangan wali murid yang masuk, b menginventarisir jenis pengembangan
yang telah dilaksanankan, c mengevaluasi program sekolah secara profesional, d mengidentifikasi
berbagai permasalahan
dalam pemecahanya
bersama-sama dengan pihak sekolah. 4. Sebagai mediator meliputi : a mengadakan rapat
dengan pihak sekolah dan orang tua murid sesuai kebutuhan, b mengadakan rapat dengan wali
27 murid minimal dua kali dalam satu tahun, c
menjalin kerja sama dengan pihak pemerintahan desa, dinas pendidikan, dan dinas terkait, d
meningkatkan kerja sama yang baik dengan pihak sekolah.
Dilihat dari penyusunan program kerja diatas, terlihat penyusunan program sesuai dengan kebutuhan
sekolah. Selain itu juga sesuai dengan tujuh peran komite sekolah yang diharapkan Depdiknas yaitu
membantu pelaksanaan proses belajar mengajar baik sarpras maupun teknis pendidikan, pembinaan sikap,
keterampilan, kesegaran
jasmani dan
olahraga, apresiasi seni dan budaya mencari sumber dana,
melakukan penilaian sekolah, memberi pertimbangan dalam penyusunan RKS, RKT, RAKS, mengadakan
pertemuan tertentu. Dibandingkan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Tri Astuti Rahayu tentang partisipasi masyarakat melalui komite sekolah di Temanggung,
menunjukkan bahwa, masih banyak komite sekolah yang belum paham peran dan fungsinya dalam
mendukung program kerja sekolah. Hasil penelitian ini hampir sama, bahwa pengurus masih ada yang belum
begitu paham akan peran dan fungsinya, akan tetapi dalam pelaksanaan program kerja sekolah komite
sekolah SD Negeri Pilangrejo 1 sangat mendukung. Hal
ini terlihat dalam penyusunan program kerja yang di sesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
4.4.3. Proses Program