Frekuensi Pasien Rawat Inap Menurut Jenis Kelamin Frekuensi Pasien Rawat Inap Menurut Usia Frekuensi Pasien Rawat Inap Menurut Pendidikan Terakhir Frekuensi Pasien Rawat Inap Berdasarkan Pekerjaan

47 terakhir perawat yang bekerja selama 5 - 7 tahun sebanyak 1 orang dengan presentase 3.

4.4.4 Frekuensi Perawat Menurut Komunikasi Terapeutik

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Perawat Menurut Komunikasi Terapeutik Komunikasi Terapeutik Frekuensi Presentase Baik 29 97 Cukup Baik 1 3 Kurang Baik Tidak Baik Total 30 100 Pada tabel 4.4 menjelaskan bahwa jumlah perawat yang dikategorikan dapat melakukan fase komunikasi terapeutik dengan baik sebanyak 29 orang dengan persentase 97, komunikasi terapeutik kategori cukup baik hanya 1 orang dengan persentase 3, komunikasi terapeutik kategori kurang baik dan tidak baik tidak ada dengan presentase 0. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar perawat memiliki komunikasi terapeutik kategori baik.

4.4.5 Frekuensi Pasien Rawat Inap Menurut Jenis Kelamin

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pasien Rawat Inap Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Presentase Laki-laki 17 42 Perempuan 23 58 Total 40 100 48 Pada tabel 4.5 menjelaskan bahwa pasien rawat inap dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak dengan jumlah 23 orang 85 daripada pasien jenis kelamin laki-laki dengan jumlah 17 orang 42.

4.4.6 Frekuensi Pasien Rawat Inap Menurut Usia

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pasien Rawat Inap Menurut Usia Usia Frekuensi Presentase 14 – 25 tahun 12 30 26 – 45 tahun 17 42 46 tahun 11 28 Total 40 100 Pada tabel 4.6 menjelaskan bahwa responden pasien sebagian besar berusia dewasa dengan jumlah 17 orang dengan presentase 42, kemudian berusia remaja 12 orang dengan presentase 30 dan lanjut usia berjumlah 11 orang dengan presentase 28.

4.4.7 Frekuensi Pasien Rawat Inap Menurut Pendidikan Terakhir

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pasien Rawat Inap Menurut Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Frekuensi Presentase SD 3 7,5 SMP 16 40 SMA SMK 9 22 STM 3 7,5 D3 5 13 S1 4 10 Total 40 100 49 Tabel 4.7 menjelaskan bahwa responden pasien pendidikan terakhir SD dan STM masing-masing sebanyak 3 orang dengan presentase 7,5, menurut pendidikan terakhir SMP sebanyak 16 orang dengan presentase 40, menurut pendidikan terakhir SMASMK sebanyak 9 orang dengan presentase 22, menurut pendidikan terakhir D3 sebanyak 5 orang dengan 13 kemudian pasien rawat inap yang berpendidikan S1 sebanyak 4 orang dengan presentase 10. Dengan demikian, sebagian besar pasien rawat inap adalah berpendidikan terakhir SMP.

4.4.8 Frekuensi Pasien Rawat Inap Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Pasien Rawat Inap Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Frekuensi Presentase PNS 1 2 Swasta 30 75 Buruh Tani 3 8 Mahasiswa 5 13 Pelajar 1 2 Total 40 100 Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa pasien rawat inap berdasarkan pekerjaan sebagai PNS dan masih pelajar masing-masing sebanyak 1 orang dengan masing-masing presentase 2, pasien rawat inap yang swasta sebanyak 30 orang dengan presentase 75, pasien yang bekerja sebagai buruh tani sebanyak 3 50 orang dengan presentase 8 kemudian pasien rawat inap yang masih mahasiwa sebanyak 5 orang dengan presentase 13. Dengan demikian, sebagian besar pasien rawat inap di Ruang Dahlia dan Ruang Bougenville Rumah Sakit Panti Waluyo adalah swasta selama peneliti melakukan penelitian. 4.4.9 Frekuensi Pasien Rawat Inap Menurut Respon Kepuasan Terhadap Komunikasi Terapeutik Perawat Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Pasien Rawat Inap Menurut Respon Kepuasan Terhadap Komunikasi Terapeutik Perawat Respon Kepuasan Frekuensi Presentase Puas 34 85 Cukup puas 6 15 Kurang puas Tidak puas Total 40 100 Tabel 4.9 menjelaskan bahwa respon kepuasan pasien rawat inap terhadap komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat dalam kategori puas sebanyak 34 orang dengan presentase 85, kemudian respon kepuasan pasien rawat inap dalam kategori cukup puas sebanyak 6 orang dengan presentase 15 serta tidak ada respon kepuasan pasien dalam kategori kurang puas dan tidak puas. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar respon kepuasan pasien rawat inap terhadap komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat dalam kategori puas. 51 4.5 Analisa Data 4.5.1 Uji Normalitas

Dokumen yang terkait

Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang

4 56 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Komunikasi Terapeutik dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap di Puskesmas Getasan, Kabupaten Semarang T1 462012102 BAB IV

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Kepuasan Pasien di Rawat Inap Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta T1 462012061 BAB I

0 1 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Kepuasan Pasien di Rawat Inap Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta T1 462012061 BAB II

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Kepuasan Pasien di Rawat Inap Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta T1 462012061 BAB V

0 1 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Kepuasan Pasien di Rawat Inap Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Kepuasan Pasien di Rawat Inap Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Hidup Pasien Hemodialisa: Studi Kasus di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta T1 462012035 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Hidup Pasien Hemodialisa: Studi Kasus di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta T1 462012035 BAB II

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Hidup Pasien Hemodialisa: Studi Kasus di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta T1 462012035 BAB IV

1 1 41