menggunakan obat-obatan. Berikut ini beberapa terapi non farmakologi pada anak ADHD menurut
Tanoyo D.P 2015 :
2.2.5.2.1 Terapi Konseling
Terapi konseling atau yang biasa disebut psikoterapi adalah terapi yang dilakukan
oleh seorang dokter spesialis, psikiater maupun tenaga ahli di bidangnya. Terapi
ini sangat bermanfaat karena dapat mengurangi perilaku negatif pada anak
tersebut. Namun terapi ini sangat membutuhkan biaya yang cukup tinggi
karena ditangani oleh tenaga ahli dibidangnya secara langsung.
2.2.5.2.2 Terapi Perilaku
Terapi perilaku
bertujuan untuk
mengurangi konflik orang tua dan anak serta mengurangi ketidakpatuhan anak.
Terapi ini dilakukan oleh orang tua dan dapat melibatkan psikolog atau dokter
spesialis tumbuh kembang anak, dan pekerja sosial. Terapi ini juga dapat
membantu menormalisasi gangguan dan membantu penderita agar fokus pada
informasi umum.
2.2.5.2.3 Stimulasi Senam OtakBrain Gym
Penanganan terpenting untuk ADHD adalah edukasi dan pelatihan edu feed
back. Hal tersebut dibutuhkan bertujuan agar keluarga memahami dengan benar
penyebab, gejala dan penanganannya. Salah satu contoh edukasi yang diberikan
ke keluarga dan anak adalah dengan memberikan stimulasi senam otak brain
gym. Memberikan stimulasi senam otak
pada anak ADHA sangat bermanfaat, selain mudah dilakukan dimana saja,
penerapan stimulasi brain gym juga tidak membutuhkan biaya. Jadi, orang tua
diharapkan mampu
menerapkan stimulasi tersebut kepada anaknya.
2.3 Konsep Senam Otak Brain Bym 2.3.1 Pengertian Senam Otak Brain Gym
Senam otak adalah serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan dan pertama kali digunakan oleh
para murid di Educational Kinesiology Foundation Edu- K, USA untuk meningkatkan kemampuan belajar mereka
dengan menggunakan keseluruhan otak dan aktivitas gerakan-gerakan guna menarik keluar seluruh potensi
seseorang Dennison PE Dennison GE, 2002.
2.3.2 Mekanisme Brain Gym
Dennison PE Dennison GE, 2002 mengatakan
bahwa, otak dibagi ke dalam 3 fungsi yakni, dimensi lateralis otak kiri-kanan, dimensi pemfokusan otak
depan belakang, serta dimensi pemusatan otak atas-
bawah. Masing-masing dimensi memiliki tugas tertentu, sehingga gerakan senam yang harus dilakukan
bervariasi, diantaranya yaitu :
2.3.2.1 Dimensi Lateralitas
Tubuh manusia dibagi dalam sisi kanan dan sisi kiri. Sifat ini memungkinkan dominasi salah satu
sisi misalnya menulis dengan tangan kiri atau