2.2.3 Teori-teori Penyebab ADHD
Penyebab utama munculnya gejala ADHD belum ditemukan pasti, namun menurut Martin G.L 2008
terdapat beberapa gagasan yang menjelaskan penyebab ADHD.
2.2.3.1 Faktor Keturunan dan Neurologis
Keturunan adalah faktor tunggal yang dipercaya sebagai nominator umum pada anak ADHD.
Anak-anak yang mengidap ADHD empat kali lebih mungkin memiliki satu dara kandung dan orangtua
yang juga mengidap ADHD daripada anak normal.
2.2.3.2 Cedera Otak
ADHD diperkirakan terjadi sebagai efek dari infeksi, luka berat, cedera, atau komplikasi lainnya
yang terjadi pada otak selama masa kehamilan atau persalinan. Kerusakan pada otak dapat
menyebabkan gejala hiperaktivitas, ketiadaan perhatian dan impulsivitas.
2.2.3.3 Kematangan Otak yang Tertunda
Perilaku sosial anak-anak ADHD yang tidak matang sering ditemukan pada pemeriksaan-
pemeriksaan neurologis, dan terdapat kesamaan antara kurang perhatian, pengendalian impuls,
dan pengaturan diri anak ADHD dan anak normal. Gagasan diatas belum ada bukti neurologi yang
mendukung sehingga sifatnya masih hipotesis.
2.2.3.4 Penyakit Medis
Penyakit bisa menyebabkan perhatian yang buruk dengan cara yang tidak spesifik. Penyakit-
penyakit tertentu yang telah dihubungkan dengan gejala-gejala ADHD mencakup kekurangan zat
besi, anemia, hipertiroidisme, cacing kremi, hipoglisemia dan petit mal epilepsy.
2.2.3.5 Obat-obatan
Obat yang dikonsumsi juga bisa memicu gejal- gejala
ADHD, contohnya
mencakup anti
konvulsan, seperti fenobarbital dan dilantin, serta obat-obat penenang yang bisa mengurangi
pemusatan perhatian dan konsentrasi. Jenis-jenis obat asma, flu atau alergi juga bisa bertindak
sebagai penenang. Meskipun obat-obat tersebut tidak menjadi penyebab utama ADHD, namun jika
mengonsumsi seperti obat alergi dan obat epilepsi bisa mengakibatkan ketiadaan perhatian.
2.2.3.6 Merokok
Risiko ADHD lebih tinggi pada bayi yang ibunya merokok selama masa kehamilan. Ibu yang
merokok mungkin sedang mengalami gangguan perhatian, oleh karena itu risiko ADHD yang
meningkat pada keturunannya bisa terjadi karena pengaruh genetis bukan karena merokok.
2.2.3.7 Bahan Tambahan Pada Makanan