Persiapan Bahan Uraian Materi
69 Ayam Pedaging
Lincah bergerak
Bentuk paruh normal tidak bersilang.
Mata bulat, bersinar dan tidak cacat.
Berat badan normalsesuai standar sekitar 40-42 gram
Berat badan seragam
Bulu kering, halus dan lembut.
Anus tidak basah dan tidak membuka.
Perut kering dan tidak kerasbesar.
Kaki tidak bengkak Sapi perah
Badan yang simetri, berbentuk baji
Kapasitas perut besar, panjang dan lebar dan kokoh.
Garis bagian atas punggung mendekati lurus dan panjang, sifat ini menunjukkan kemampuan menyusui dalam jangka
panjang .
Perdagingan yang kurang tapi tidak termasuk kurus, juga tidak gemuk
Kepala halus, ramping, moncong luas dan datar. Sifat ini menunjukkan kebetinaan pada sapi.
Ambing besar melekat dengan mantap, lunak bila diraba, hal ini menunjukkan banyaknya kelenjar susu yang aktif dengan
aktivitas lama.
Vena-vena ambing tampak menonjol sehat, artinya suplai darah ke kelenjar banyak.
Sapi Pedaging
Bentuk tubuh segi empat, pertumbuhan tubuh bagian depan, tengah dan belakang serasi, garis badan atas dan bawah sejajar.
70
Kaki pendek, kokoh, besar dan tidak cacat.
Dada lebar dan dalam serta menonjol kedepan.
Paha sampai pergelangan penuh berisi daging.
Ukuran badan panjang dan dalam dengan tulang rusuk tubuh panjang yang memungkinkan ternak mampu menampung
jumlah makanan yang banyak.
Berat badan sesuai dengan umur ternak. 2 Pakan
Selama pemeliharaan, ternak membutuhkan pakan setiap hari. Pakan yang diberikan harus mengandung semua zat nutrisi yang dibutuhkan
ternak dalam jumlah yang seimbang. Jenis dan jumlah pakan yang harus disediakan berbeda-beda tergantung dari:
a Jenis ternak
b Umur
c Bobot badan
d Sistem pemeliharaan
e Tujuan pemeliharaan
f Kondisi fisiologis
3 Vaksin Seperti mahluk hidup lainnya, ternak dapat terserang penyakit.
Kerugian yang timbul akibat penyakit tentu mengurangi keuntungan peternakan. Pemberian vaksin merupakan salah satu tindakan
pencegahan yang umum dilakukan. Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pemeliharaan adalah menentukan:
a jenis type vaksin b jadwal pemberian vaksin
b tata cara penanganan dan pengunaan vaksin
71 4 Obat-Obatan
a Obat hewan yang digunakan meliputi sediaan biologik, farmasetik,
premik dan obat alami. b
Obat hewan yang dipergunakan seperti bahan kimia dan bahan biologik. harus memiliki nomor pendaftaran. Untuk sediaan obat
alami tidak dipersyaratkan memiliki nomor pendaftaran. c
Penggunaan obat keras harus di bawah pengawasn dokter hewan sesuai ketentuan peraturan perundang-udangan yang berlaku di
bidang obat hewan
5 Bahan-Bahan Sanitasi Dalam memilih atau menentukan desinfektan yang akan digunakan
hendaknya memilih produk yang efektif, murah, dan tidak mempunyai efek buruk.
Target penggunaan desinfektan juga harus tepat, yaitu untuk apa digunakan dan bagaimana pengamanannya. Disamping itu, cara
penggunaannya juga penting, apakah dicampur air atau tidak, disemprotkan, dioleskan, ditaburkan atau pengasapan fumigasi. Pada
tabel 5 dapat dilihat beberapa jenis desinfektan yang digunakan dalam sanitasi, tempat penggunaan dan cara penggunaanya.
Tabel 5. Jenis desinfektan, lokasi dan cara penggunaannya No.
Jenis Bahan Sanitasi
Lokasi Penggunaan Cara Penggunaan
1. Sabun Tempat pakan dan air
minum unggas Lantai dan dinding
kandang Dicampur dengan air,
dicucikan
2. Lisol, karbol, kreolin
Lantai dan dinding kandang
Dicampur dengan air, dicucikan atau
disemprotkan
72 No.
Jenis Bahan Sanitasi
Lokasi Penggunaan Cara Penggunaan
3. Antisep dan Saniquard
Tempat pakan dan air minum,
permukaan kandang Dicampur dengan air,
disemprotkan
4. Kalium Permanganat
dan Formalin Bagian dalam kandang
Fumigasi
5. Kapur Lantai, dinding dan
langit-langit kandang Dicampur dengan
air,dioleskan atau ditaburkan
6. Teer Bagian kandang yang
terbuat dari kayu atau bamboo
Dioleskan