52 Jika dalam proses
acceptance test terdapat ketidaksesuaian fungsi yang ditemukan, maka penyebab dari ketidaksesuaian fungsi tersebut harus
ditemukan dan diperbaiki. Jika ketidaksesuaian fungsi yang ditemukan merupakan kesalahan implementasi
bug, maka perlu dirumuskan cara untuk mencegah
bug yang sama muncul kembali. Hasil pengujian yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk memutuskan apakah diperlukan untuk membuat
user stories tambahan yang akan diimplementasikan pada iterasi selanjutnya atau tidak.
2. Analisis Kualitas Aplikasi Web
a. Functionality
Proses analisis kualitas Web dari segi functionality dilakukan secara formatif.
Analisis kualitas functionality dilakukan melalui pengujian terhadap fungsi-fungsi
aplikasi Web pengolah data nilai lomba baris berbaris pada setiap iterasi. Pengujian ini digunakan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah dapat
bekerja seperti yang diharapkan atau belum. Skenario khusus digunakan dalam memeriksa setiap persyaratan fungsional aplikasi yang sebelumnya sudah
ditentukan pada tahap planning and analysis. Kegagalan atau ketidakcocokan
fungsionalitas yang terungkap pada aplikasi akan segera diperbaiki. Pengujian
functionality yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Task-Oriented Functional Tests TOFTs dan metode Forced-Error Tests FETs.
Task-Oriented Functional Tests TOFTs digunakan untuk melakukan verifikasi fiturfungsi aplikasi Web pengolah data nilai lomba baris berbaris yang
dikembangkan. Verifikasi dilakukan dengan cara memeriksa tasks yang
53 ditunjukkan dari setiap fiturfungsi terhadap persyaratankebutuhan aplikasi.
Metode Forced-Error Tests FETs digunakan untuk menemukan kondisi-kondisi
salah yang tidak terdeteksi atau tidak tertangani. Metode Forced-Error Tests
FETs dilakukan dengan cara memaksa aplikasi Web pengolah data nilai lomba baris berbaris yang dikembangkan untuk melakukan tugas dalam skenario
kondisi yang salah. Metode Forced-Error Tests FETs dilakukan pada halaman
aplikasi Web yang memiliki input form.
b. Performance
Proses analisis kualitas Web dari segi performance dilakukan secara sumatif.
Analisis kualitas performance dilakukan di luar proses pengembangan atau
dengan kata lain analisis dilakukan setelah proses pengembangan aplikasi Web pengolah data nilai lomba baris berbaris telah selesai.
Performance aplikasi Web pengolah data nilai lomba baris berbaris ini dianalisis dalam dua kategori, yaitu
menurut kinerja aplikasi Web dari sisi klien frontend performance dan dari sisi
server backend performance. Frontend performance akan digunakan untuk
menganalisis seberapa baik aplikasi Web yang dikembangkan dalam jumlah data yang ditransfer.
Backend performance akan digunakan untuk melakukan pengukuran
response time yang diberikan oleh aplikasi Web pengolah data nilai lomba baris berbaris ketika melakukan proses sesuai permintaan dari pengguna.
c. Usability