Populasi penelitian Sampel Penelitian Variabel Penalitian Metode Pengumpulan Data

18

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode survei yang berarti proses mengumpulkan data yang khusus dan setepat-tepatnya maupun suatu situasi yang aktuil. Dalam penelitian ini survei diartikan sebagai alat atau cara atau metode dalam memperoleh data dengan teknik tes. Agar diperoleh tujuan yang sesuai yang diharapkan. Maka penggunaan metodologi penelitian harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian .

3.1 Populasi penelitian

Seluruh penduduk yang dimaksud untuk diselidiki disebut dengan populasi atau universum. Popupasi dibatasi oleh sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Pengertian tersebut mengandung arti bahwa populasi adalah individu yang dijadikan obyek penelitian dan keseluruhan dari individu tersebut paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama Sutrisno Hadi, 1996:220 Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa putra putri kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri Sumur Panggang 1 Kecamatan Margadana Kota Tegal tahun 2009 yang terdiri dari : kelas IV putra 26 siswa, kelas IV putri 21 siswa, kelas V putra 23 siswa, kelas V putri 20 siswa. Jadi populasi dalam penelitian ini sejumlah 90 siswa. 19

3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah jumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi. Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh contoh yang benar-benar berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya Suharsimi Arikunto, 2002:111. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Disebut demikian karena jumlah sampel yang digunakan merupakan keseluruhan dari populasi yang berjumlah 90 orang. .

3.3 Variabel Penalitian

Variabel adalah gejala-gejala yang menunjukan variasi baik dalam jenisnya maupun tingkatnya Sutrisno Hadi, 2001:224. Variabel dalam penelitian ini adalah : kesegaran jasmani pada siswa putra dan putri Sekolah Dasar Negeri Sumurpanggang 1 Kecamatan Margadana Kota Tegal tahun 2009.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah Suharsimi Arikunto,2002:136 Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah : tes kesegaran jasmani Indonesia untuk Anak usia 10 – 12 tahun Depdinas, 2003 , terdiri dari : 20 lari 40 meter, gantung siku tekuk, baring duduk 30 detik, loncat tegak dan lari 600 meter. Tes ini mempunyai kesahihan untuk validitas putra 0,884 dan reliabilitas 0,911, sedangkan untuk validitas putri 0,897 dan reliabilitas 0,942 Depdikbud, 2003:3. Kegunaan dari tes ini adalah untuk mengukur dan menentukan tingkat kesegaran jasmani anak usia 10 – 12 tahun. Ketentuan pelaksanaannya; 1 Tes kesegaran jasmani Indonesia ini merupakan satu rangkaian tes .Oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan dalam satu satuan waktu. 2 Urutan pelaksanaan sebagai berikut : pertama lari 40 meter, kedua gantung siku tekuk, ketiga baring duduk 30 detik, keempat loncat tegak, dan kelima lari 600 meter.

3.4.1 Lari 40 meter

3.4.1.1 Tujuan : tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan 3.4.1.2 Alat dan fasilitas : 1 lintasan lurus, datar, rata dan tidak licin berjarak 40 meter dan masih mempunyai lintasan lanjutan, 2 bendera start, 3 peluit 4 tiang pancang, 5 stopwatch, 6 formulir dan alat tulis 3.4.1.3 Petugas tes : 1 petugas keberangkatan, 2 pengukur waktu merangkap pencatathasil. 3.4.1.4 Pelaksanaan : 1 sikap permulaan : peserta berdiri di belakang garis start, 2 gerakan : a pada aba-aba “siap” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari lhat gambar 1, b pada aba-aba “ya” peserta lari secepat mungkin menuju garis finis, menempuh jarak 40 meter. Dengan catatan : 1 lari masih bisa diulang apabila : a pelari mencuri start, b pelari tidak melewati garis finis, c pelari terganggu oleh pelari yang lain, 2 21 pengukuran waktu : pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintasi garis finis. 3.4.1.5 Pencatatan hasil : 1 hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 40 meter dalam satuan detik, 2 pengambilan waktu : satu angka dibelakang koma untuk stopwatch manual dan dua angka dibelakang koma untuk stopwatch digital. Gambar 1 Posisi start lari 40 meter Depdikbud,2003:7

3.4.2 Gantung siku

3.4.2.1 Tujuan : tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan otot bahu. 3.4.2.2 Alat dan fasilitas : 1 palang tunggal yang dapat diturunkan dan dapat dinaikkan lihat gambar 2, 2 stopwatch, 3 formulir tes dan alat tulis, 4 nomor dada, 5 serbuk kapur atau magnesium karbonat. 3.4.2.3 Petugas tes : pengukur waktu merangkap pencatat hasil. 22 3.4.2.4 Pelaksanaan : palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit diatas kepala peserta. 1 sikap permulaan: peserta berdiri dibawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang tunggal selebar bahu . Pegangan telapak tangan menghadap kearah letak kepala. 2 gerakan ; dengan bantuan tolakan kaki, peserta melompat ke atas sampai mencapai sikap bergantung siku ditekuk, dagu berada diatas palang tunggal. Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin lihat gambar 2 Gambar 2 Sikap menggantung siku tekuk Depdikbud,2003:9 2.4.2.5 Pencatatn hasil : hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk mempertahankan sikap tersebut diatas dalam satuan waktu detik. Dengan demikian peserta yang tidak dapat melakukan sikap diatas di nyatakan gagal, hasilnya ditulis dengan angka 0 nol.

3.4.3 Baring duduk 30 detik.

3.4.3.1 Tujuan : tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. 23 3.4.3.2 Alat dan fasilitas : 1 lantailapangan rumput yang rata dan bersih, 2 stopwatch, 3 formulir dan alat tulis. 3.4.3.3 Petugas tes : 1 pengamat waktu, 2 penghitung gerakan merangkap pencatat hasil 3.4.3.4 Pelaksanaan : 1 sikap permulaan : a berbaring telentang di lantai atau rumput, kedua lutut ditekuk dengan sudut ± 900, kedua tangan jari- jarinya berselang selip diletakkan dibelakang kepala lihat gambar 3, b petugas peserta lain memegang atau menekan kedua pergelangan kaki agar kaki tidak terangkat lihat gambar 3. 2 gerakan : a pada aba-aba “ya” peserta bergerak mengambil sikap duduk, sampai kedua sikunya menyentuh kedua paha,kemudian kembali kesikap permulaan lihat gambar 4, b gerakan ini dilakukan berulang-ulang dengan capat tanpa istirahat selama 30 detik. Dengan catatan : 1 gerakan tidak dihitung jika tangan terlepas, sehingga jari-jarinya tidak terjalin lagi, 2 kedua siku tidak sampai menyentuh paha, 3 mempergunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh. Gambar 3 24 Sikap permulaan baring duduk Depdiknas,2003:11 Gambar 4 Sikap duduk dengan kedua siku menyentuh lutut Depdiknas,2003:12 3.4.3.5 Pencatatan hasil : 1 hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 30 detik, 2 peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk ini, hasilnya ditulis dengan angka 0 nol.

3.4.4 Loncat tegak

3.4.4.1 Tujuan : tes ini bertujuan untuk mengukur tenaga eksplosif. 3.4.4.2 Alat dan fasilitas : 1 papan berskala senti meter, warna gelap, berukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding atau tiang. Jarak antara lantai dengan angka 0 nol pada skala yaitu 150 cm , 2 serbuk kapur, 3 alat penghapus, 4 nomor dada, 5 formulir dan alat tulis. 3.4.4.3 Pelaksanaan : 1 sikap permulaan : terlebih dahulu ujung jari tangan peserta diolesi dengan serbuk kapur atau magnesium karbonat lihar gambar 5, kemudian peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papanskala berada disamping kiri atau kanannya. Setelah itu tangan yang dekat dinding diangkat lurus ke atas telapak tangan ditempelkan pada skala, sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya. 2 gerakan ; peserta 25 mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan diayun kebelakang lihat gambar 6.Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas lihat gambar 7, ulangi loncatan ini sampai 3 kali berturut-turut. Gambar 5 Sikap menentukan raihan tegak Depdikbut,2003:14 26 Gambar 6 Sikap awalan loncat tegak Depdikbud,2003: 15 Gambar 7 Gerakan loncat tegak depdikbud,2003:15 3.4.4.4 Pencatatan hasil : 1 selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak, 2 ketiga selisih raihan dicatat. .

3.4.5 Lari 600 meter

3.4.5.1 Tujuan : tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jatung, peredaran darah dan pernafasan. 3.4.5.2 Alat dan fasilitas : 1 lintasan lari berjarak 600 meter, 2 stopwatch, 3 bendera start, 4 peluit, 5 tiang pancang 6 formulir dan alat tulis 3.4.5.3 Petugas tes : 1 petugas keberangkatan, 2 pengukur waktu, 3 pencatat hasil, 4 pembantu umum. 3.4.5.4 Pelaksanaan : 1 sikap permulaan : peserta berdiri di belakang garis start, 2 27 gerakan : a pada aba-aba “siap” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari, b pada aba-aba “ya” peserta lari menuju garis finis, menempuh jarak 600 meter. Dengan catatan ; 1 lari diulang bilamana ada pelari yang mencuri start, 2 lari diulang bilamana pelari tidak melewati garis finis. Gambar 8 Posisi start lari 600 meter Depdikbud, 2003:17 Gambar 9 28 Finish lari 600 meter Depdikbud, 2003:18 3.4.5.5 Pencatatan hasil : 1 pengambilan waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintasi garis finis, 2 hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 600 meter , waktu dicatat dalam satuan menit dan detik. Contoh penulisannya: seorang pelari dengan hasil waktu 3 menit 12 detik ditulis menjadi 3’ 12”. Agar pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan perlu memperhatikan petunjuk penyelenggaraan tes antara lain : 1 Prinsip dasar a Seluruh butir tes harus dilaksanakan dalam satu satuan waktu tanpa terputus. b Tenggang waktu pada saat perpindahan antara tes yang satu keberikutnya tidak lebih dari 3 menit. c Urutan pelaksnaan tes harus sesuai ketentuan tidak boleh dibolak-balik atau dilaksanakan secara serentak. 2 Prasarana Prasarana yang diperlukan adalah lapangan untuk tes lari 40 meter dan 600 meter. Jalan atau lorong dapat dipergunakan untuk tes lari asal aman dari gangguan lalulintas . Tes gantung siku tekuk, baring duduk dan loncat tegak tidak membutuhkan lapangan luas dan khususnya asal semua tes dapat dilaksanakan tidak terlalu jauh. 29 3 Peserta Jumlah peserta harus diketahui. Bila peserta campuran, maka harus diketahui berapa jumlah peserta laki-laki dan berapa perempuan. Hal ini ada kaitanya dengan pengaturan pelaksanaan. 4 Waktu Waktu yang tersedia menjadi dasar pertimbangan pengaturan pelaksanaan tes. 5 Peralatan dan perlengkapan tes Kalau jumlah peserta dan waktu diketahui maka pelaksanaan dapat dilakukan melalui beberapa gelombang. Tentukan jumlah peserta dalam setiap gelombang berdasarkan tersedianya peralatan tes.Peralatan yang dibutuhkan minimal jumlahnya sama dengan jumlah peserta. Misalnya peserta berjumlah 5 orang atau gelombang, maka peralatan yang disediakan untuk masing-masing tes juga 5 buah. Untuk lari cepat 5 stopwatch, baring duduk 5 tempat dan 1 stopwatch, gantung suku tekuk 5 palang gantung 5 stopwatch, loncat tegak 5 papan loncat dan untuk lari 600 meter sama dengan lari 40 meter. Peralatan lain yang diperlukan antara lain : bendara start, nomor dada, kapur magnesium, tiang pancang, tali, formulir tes dengan alat tulisnya. 6 Petugas Sesuai dengan jumlah peralatan tes yang ada, maka jumlah petugas yang diperlukan minimal sama dengan jumlah tersebut. Setiap petugas tetap bertugas pada satu butir tes. Beberapa orang petugas tambahan masih perlu disiapkan. 30 Prestasi setiap butir tes yang dicapai oleh anak yang telah mengikuti tes disebut hasil kasar. Hasil kasar yang masih merupakan satuan ukuran yang berbeda-beda tersebut, perlu diganti dengan satuan ukuran yang sama. Satuan ukuran pengganti ini adalah nilai. Nilai tes kesegaran jasmani peserta diperoleh dengan mengubah hasil kasar setiap butir tes menjadi nilai terlebih dahulu. Penilaian kesegaran jasmani bagi anak yang telah melakukan tes kesegaran jasmani Indonesia dinilai dengan menggunakan tabel nilai untuk menilai prestasi dari masing-masing butis tes, Kemudian menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir tes tersbut. Hasil penjumlahan tersebut menjadi dasar untuk menentukan klasifikasi kesegaran jasmani anak dengan menggunakan tabel norma kesegaran jasmani Indonesia untuk anak usia 10-12 tahun. Tabel 1 Tabel Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Anak Umur 10 – 12 Tahun Putra Nilai Lari 40 meter Gantung siku tekuk detik Baring duduk 30 detik Loncat tegak cm Lari 600 meter Nilai 5 Sd – 6,3” 51” keatas 23 keatas 46 keatas Sd 2,09” 5 4 6,4” -6,9” 31”-50” 18-22 38-45 2,10”- 2,30” 4 3 7,0”-7,7” 15”-30” 12-17 31-37 2,31”- 2,45” 3 2 7,8”-8,8” 5”-14” 4-11 24-30 2,46”- 2 31 3,44” 1 8,9”-dst 4”-dst 0-3 23 dst 3,45”-dst 1 Depdiknas, 2003 : 24 Tabel 2 Tabel Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Anak Umur10 -12 tahun Putri Nilai Lari 40 meter Gantung Siku Tekuk detik Baring duduk 30 detik Loncat tegak cm Lari 600 meter Nilai 5 Sd-6,7” 40” keatas 20 keatas 42 keatas Sd-2,32” 5 4 6,8”-7,5” 20”-39” 14-19 34-41 2,33”-2,54” 4 3 7,6”-8,3” 8”-19” 7-13 28-33 2,55”-3,28” 3 2 8,4”-9,6” 2”-7” 2-6 21-27 3,29”-4,22” 2 1 9,7”-dst 0”-1” 0-1 20-dst 4,23”-dst 1 Depdiknas, 2003 : 24 Tabel 3 Tabel Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia No Jumlah Nilai Klasifikasi 1 22 – 25 Baik Sekali BS 2 18 – 21 Baik B 3 14 – 17 Sedang S 4 10 – 13 Kurang K 5 5 – 9 Kurang Sekali 32 KS Depdiknas, 2003 : 25

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data juga merupakan faktor yang penting dalam sebuah penelitian karena berhubungan langsung dengan data yang diperoleh. Untuk memperoleh data yang sesuai maka penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik tes. Metode ini untuk mengumpulkan data-data mengenai kesegaran jasmani pada siswa putra dan putri kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri Sumurpanggang 1 Kecamatan Margadana Kota Tegal tahun 2009. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei dan teknik tes.

3.6 Prosdur Penelitian

Dokumen yang terkait

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRA KELAS V SEKOLAH DASAR DI GUGUS AYODYAPALA KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG TAHUN 2009/2010.

0 0 1

Survei Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putra-Putri Kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri Purwahamba 01 Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal Tahun 2010.

0 0 1

Survei Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Siswa Kelas IV, V Putra dan Putri Sekolah Dasar Negeri Harjasari 03 Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal Tahun 2009/2010.

0 0 1

(ABSTRAK) Survei Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri Bringin 02 Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang Tahun 2010.

0 1 1

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV,V SD NEGERI KARANGMANGU 01 KECAMATAN TARUB KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 97

(ABSTRAK) SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRA PUTRI KELAS IV,V,VI DI SEKOLAH DASAR NEGERI MARGASARI 02 KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 2

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRA PUTRI KELAS IV,V,VI DI SEKOLAH DASAR NEGERI MARGASARI 02 KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 2 107

(ABSTRAK.pdf)Survei Status Kesegaran Jasmani Siswa Kelas IV dan V SD Negeri Mangkukusuman 4 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2009 -2010.

0 0 1

(ABSTRAK) SURVEI KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI SUMURPANGGANG 1 KECAMATAN MARGADANA KOTA TEGAL TAHUN 2009.

0 1 1

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI TAMANSARI 02 KECAMATAN JATINEGARA KABUPATEN TEGAL TAHUN 2009.

0 0 93