Motivasi kerja Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru SMK Negeri se-Kota Salatiga T1 162009041 BAB II

2.2 Motivasi kerja

2.2.1 Pengertian motivasi kerja Motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang artinya dorongan atau penggerak 16 . Menurut Hasibuan 2003:95 , motivasi berasal dari kata dasar motif, yang mempunyai arti suatu perangsang, keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang 17 . Sedangkan menurut Uno motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuataan yang terdapat dalam individu 18 . Jadi motivasi adalah suatu penggerak yang terdapat dalam individu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu agar tercapai tujuan yang diharapkan. Sedangkan menurut Robbins: “ Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual ” 19 . Kebutuhan terjadi apabila tidak ada keseimbangan antara apa yang dimiliki dan apa yang diharapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan dan pencapaian tujuan. Dan tujuan adalah sasaran atau hal yang ingin dicapai oleh seseorang individu. Jadi motivasi adalah suatu daya penggerak untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan individualnya. 16 David Aleixo G. 2011. Hubungan Kesejahteraan dan Motivasi kerja dengan kinerja mengajar guru SMA di Sub Distrik DOM Aleixo Distrik dili di timor leste. Salatiga : UKSW. hal. 12. 17 Malayu Hasibuan Sp. Loc.cit, hal. 95. 18 Hamzah B Uno. 2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara. hal. 3. 19 Stephen Robbins P. 2001. Perilaku Organisasi Jilid 1. Jogjakarta : Aditya Media. hal. 166. Kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental untuk mengerjakan suatu pekerjaan 20 . Menurut Hezberg kerja adalah suatu dorongan untuk menetukan perilaku seseorang dalam melakukan pekerjaannya 21 . Jadi kerja adalah suatu dorongan untuk melakukan aktivitas fisik dan mental dalam melakukan pekerjaannya. Menurut Amirullah motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan 22 . Sedangkan menurut Uno motivasi kerja adalah dorongan dari dalam diri dan luar diri seseorang, untuk melakukan sesuatu yang terlihat dari dimensi internal dan dimensi eksternal 23 . “ Motivasi kerja adalah suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada intinya berkisar sekitar imbalan moneter, dan imbalan non moneter yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif, hal mana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan”. 24 Jadi motivasi kerja adalah suatu aktivitas yang mendorong seseorang meningkatkan upaya yang tinggi yang terlihat dari dimensi internal dan eksternal untuk melakukan kegiatan fisik dan mental agar tercapai tujuan yang diharapkan secara postif dan secara negatif. 2.2.2 Teori motivasi kerja Tingkah laku manusia timbul karena adanya dorongan dari dalam dirinya. Ketika ingin melakukan sesuatu dan mendapatan sesuatu maka seseorang akan 20 Malayu Hasibuan Sp. Op.cit, hal. 94. 21 David Aleixo G. Op.cit, hal. 14. 22 Hanafi Rindyah dan Amirullah. 2002. Pengantar Manajemen. Jogjakarta : Graha Ilmu. hal. 146. 23 Hamzah B Uno. Op.cit, hal. 71. 24 Winardi. 2002. Motivasi dan Permotivasian dalam Manajemen. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. hal. 6. termotivasi untuk melakukannya. Ada beberapa teori yang mempengaruhi motivasi seseorang. 2.2.2.1 Teori dua faktor atau teori iklim sehat oleh Herzberg. Herzberg berpendapat bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi seseorang dalam bekerja yaitu faktor ekstrinsik dan faktor instrinsik. Faktor ekstrinsik hygienes adalah hubungan interpersonal antara atasan dengan bawahan, teknik supervisi, kebijakan administratif, kondisi kerja dan kehidupan pribadi. Sedangkan faktor instrinsik motivator adalah faktor yang kehadirannya dapat menimbulkan kepuasaan kerja dan meningkatkan prestasi atau hasil kerja individu. Dalam teori motivasi Herzberg, faktor-faktor motivasi meliputi: prestasi, pengakuan, tanggungjawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri dan kemungkinan berkembang. 1. Prestasi achievment adalah kebutuhan untuk memperoleh prestasi di bidang pekerjaan yang ditangani. Seseorang yang memiliki keinginan berprestasi sebagai kebutuhan “need” dapat mendorongnya mencapai sasaran. 2. Pengakuan recoqnition adalah kebutuhan untuk memperoleh pengakuan dari pimpinan atas hasil karyahasil kerja yang telah dicapai. 3. Tanggung jawab responbility adalah kebutuhan untuk memperoleh tanggungjawab dibidang pekerjaan yang ditangani. 4. Kemajuan advencement adalah kebutuhan untuk memperoleh peningkatan karier jabatan. 5. Pekerjaan itu sendiri the work it self adalah kebutuhan untuk dapat menangani pekerjaan secara aktif sesuai minat dan bakat. 6. Kemungkinan berkembang the possibility of growth adalah kebutuhan untuk memperoleh peningkatan karier. Frederick Herzberg memilah herarki kebutuhan maslow menjadi kebutuhan tingkat rendah fisiologis, rasa aman, dan sosial dan kebutuhan tingkat tinggi penghargaan dan aktualisasi diri. Herzberg mengemukakan bahwa “cara terbaik untuk memotivasi seseorang adalah dengan memenuhi kebutuhan tingkat tingginya 25 ”, hal ini dikarenakan tidak hanya kebutuhan kebutuhan fisiologis, rasa aman, dan sosial yang dapat memenuhi kebutuhan seorang karyawan, tetapi dengan memenuhi kebutuhan tingkat tingginya seperti penghargaan yang layak atas kinerja yang dilakukan, maka akan selalu memotivasi karyawan untuk terus mengembangkan apa yang dimilikinya. Karyawan akan selalu merasa termotivasi jika apa yang menjadi kebutuhan yang diharapkan tercapai. 2.2.2 Teori motivasi oleh David Mc. Clellaand Teori ini menyatakan bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial. Bagaimana energi dilepaskan tergantung pada kekuatan dorongan motivasi seseorang. Berdasarkan teori ini, ada tiga hal yang memotivasi seseorang yaitu kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan afiliasi, kebutuhan akan kekuasaan. 1. Kebutuhan akan prestasi, karyawan akan berusaha untuk bekerja sebaik mungkin dan mengembangkan kreatifitas yang dimikilinya, asal diberi 25 Malayu Hasibuan Sp. Op.cit, hal. 115-116. kesempatan. Dengan melakukan prestasi kerja yang tinggi,maka karyawan akan menyadari bahwa akan memperoleh pendapatan yang besar. Dengan memperoleh pendapatan yang besar maka dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ada beberapa ciri kebutuhan akan prestasi: - Kreatif, berusaha melakukan sesuatu dengan cara yang baru. Melakukan pekerjaan dengan cara kreatif dan inovatif. - Mereka ingin mengalami keberhasilan dan perlu menerima umpan balik dari orang lain. - Memutuskan untuk mengambil resiko yang sedang sehingga masih ada peluang untuk berprestasi lebih baik. - Mencapai tujuan atau tugas memberikan kepuasan pribadi yang lebih besar daripada menerima pujian atau pengakuan. - Bertanggung jawab yaitu berani mempertanggung jawabkan tentang apa yang telah dikerjakannya dan apabila dia gagal maka ia tidak akan menyalahkan orang lain. 2. Kabutuhan akan afiliasi, kebutuhan ini merupakan daya penggerak yang akan memotivasi semangat kerja seseorang. Kebutuhan akan perasaan diterima olah orang lain dilingkungan ia tinggal dan bekerja, kebutuhan akan rasa dihormati, karena setiap manusia merasa dirinya penting. Kebutuhan afiliasi akan membuat sesorang untuk selalu mengembangkan dirinya serta memanfaatkan semua energi yang dimilikinya agar tercapainya kebutuhannya. Ciri-ciri kebutuhan akan afiliasi : - Lebih efektif bila melakukan pekerjaannya bersama orang lain. - Mencari persetujuan atau kesepakatan dari orang lain - Lebih suka bekerja bersama orang lain. 3. Kebutuhan akan kekuasaan, kebutuhan ini merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja karyawan serta mengarahkan semua potensi yang dimiliki untuk mencapai kekuasaan atau kedudukan yang tinggi. Sifat ego manusia dalam hal ini akan menimbulkan persaingan. Persaingan ini apabila ditumbuhkan secara sehat oleh pimpinan, maka semua karyawan akan termotivasi untuk bekerja dengan giat. Ciri-ciri dari kebutuhan untuk kekuasaan: - Berusaha menolong orang lain meski tidak diminta - Sangat aktif dalam menentukan arah kegiatan 26 Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk mencapai kinerja diperlukan adanya motivasi kerja guru. Motivasi kerja yang dimaksud adalah dorongan kebutuhan seperti yang diungkapkan Mc. Clelland. Ketiga kebutuhan ini paling relevan dalam pencapaian kinerja guru.

2.3 Kompetensi pedagogik

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru SMK Negeri se-Kota Salatiga T1 162009041 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru SMK Negeri se-Kota Salatiga T1 162009041 BAB IV

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru SMK Negeri se-Kota Salatiga T1 162009041 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru SMK Negeri se-Kota Salatiga

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru SMK Negeri se-Kota Salatiga

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Kompetensi Pedagogik Guru SMK Saraswati Salatiga

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru BK SMA, SMK, MAN Se-Kota Salatiga T1 132010046 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru BK SMA, SMK, MAN Se-Kota Salatiga T1 132010046 BAB II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kesejahteraan Guru dengan Kinerja Guru BK di SMP Se-Kota Salatiga T1 132010121 BAB II

0 0 21

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru dalam Meningkatkan Kinerja Guru SMA Negeri 3 Salatiga T1 BAB II

0 0 13