Kinerja guru Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru SMK Negeri se-Kota Salatiga T1 162009041 BAB II

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kinerja guru

2.1.1 Pengertian kinerja Setiap individu dalam melakukan suatu pekerjaan diharapkan dapat menunjukan kinerja yang maksimal agar tercapainya tujuan perusahaan. Kinerja tiap individu memberikan pengaruh yang besar bagi perusahaan. Kinerja berasal dari bahasa inggris yang berarti performance. Performance merupakan kata benda. Salah satu entri dari performance yaitu think done sesuatu hasil yang dikerjakan. Sedangkan menurut Mangkunegara kinerja adalah “ hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan 1 ”. Mendukung hal ini, Malayu S. P Hasibuan mengatakan bahwa kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan, serta waktu 2 . Menurut Bernardin dan Russel, kinerja merupakan outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan yang dilakukan selama beberapa 1 Mangkunegara. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT. Rosdakarya. hal. 67. 2 Malayu Hasibuan. Loc.cit, hal. 34. periode 3 . Sedangkan King mengemukakan bahwa kinerja adalah aktivitas seseorang dalam melaksanakan tugas pokok yang dibebankan padanya 4 . Menurut Bernardin Russel performance is definied as the record of outcomes produced on a specified job function of aktivity durung specified time periode 5 . Kinerja adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi- fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu. Hal lain dijelaskan oleh Spector bahwa performance is best appraised by measuring a person’s work against criterion or standart comparation 6 . Kinerja lebih baik dinilai dengan mengukur karya seseoarang terhadap standar kriteria perbandingan. Dengan memberikan suatu penghargaan pada individu yang mempunyai prestasi yang tinggi dalam kinerjanya, maka akan selalu mengapresiasi individu untuk selalu meningkatkan prestasi, tetapi jika tidak tepat dalam pemberian penghargaan maka akan berpengaruh pada kinerja tiap-tiap individu. Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja adalah hasil kerja, outcome, dan catatan secara kuantitas dan kualitas yang dibebankan kepadanya yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu didasarkan pada kecakapan, pengalaman, kesungguhan yang dicapai selama kurun waktu tertentu. 3 Matheos Lalep. 2009. Hubungan Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru Sekolah Dasar Di Distrik Nabire Kab. Nabire. Salatiga : UKSW. hal. 8. 4 Alpres Tjuana. 2008.Pengaruh Etos Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 dan SMA Kristen Tobelo. Kab. Halmahera Utara. Salatiga: UKSW. hal. 33. 5 Novi Puspitasari. 2011. Hubungan antara motivasi dengan kinerja Guru di SMK 1 Magelang. Salatiga : UKSW. hal. 22. 6 Ibid hal. 23. 2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Berdasarkan pada pengertian – pengertian tentang kinerja yang telah disebutkan diatas, maka dapat dipahami bahwa kinerja guru dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam dirinya maupun yang berasal dari luar. Menurut Syafri Mangkuprawira dan Aiada Vitayala dalam Yamin ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yaitu faktor individual, faktor kepemimpinan, faktor tim, dan faktor sistem 7 . 1. Faktor Personal individual, meliputi unsur pengetahuan, keterampilan skill, kemampuan, kepecayaan diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki oleh tiap individu guru. 2. Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team leader dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan kerja pada guru. 3. Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesema anggota tim, kekompakan, dan keeratan anggota tim. 4. Faktor system, meliputi system kerja, fasilitas kerja yang diberikan oleh pimpinan sekolah, proses organisasi dan kultur kerja dalam organisasi sekolah. 5. Faktor kontekstual situasional, meliputi tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal 7 Martinis Maisah dan Yamin. Loc.cit, hal. 129-130. Pendapat lain dikemukakan oleh Mathis dan Robert L. Jackson banyak faktor yang mempengaruhi kinerja dari individu tenaga kerja, antara lain : 1 kemampuan, 2 motivasi, 3 dukungan yang diterima, 4 keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan dan 5 hubungan mereka dengan organisasi. Sementara Lower dan Poter mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah : faktor motivasi, faktor kepuasan kerja, dan kondisi fisik pekerjaan serta faktor kemampuan kerja karyawan 8 . 1. Faktor motivasi, motivasi adalah dorongan yang dilakukan oleh seseorang untuk melakukan pekerjaan, baik yang berasal dari dalam dirinya maupn berasal dari luar dirinya. Semakin tinggi motivasi seseorang, maka akan semakin tinggi pula kinerjanya. 2. Faktor kepuasan kerja Kepuasan kerja adalah keadaan dimana kondisi emosional yang dimiliki oleh seseorang berada dalam tahap menyenangkan dan tidak menyenangkan. Ketika seseorang merasa puas akan apa yang dikerjakan, maka kinerja yang dihasilkan akan semakin tinggi pula. 3. Faktor kondisi fisik pekerjaan Kondisi kerja yang kurang menarik dapat mempengaruhi kinerja sesorang. Lingkungan kerja merupakan bagian dari kondisi kerja. Lingkungan kerja yang tertata dengan baik akan membuat sesorang merasa nyaman berda di dalamnya, hal ini dikarenakan lingkungan kerja merupakan rumah kedua bagi sesorang baik itu karyawan. 8 Nisun. 2008. Hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru SMK Negeri se- Kota Samarinda http:Guruvalah.20m.com. Hal. 20. 4. Faktor kemampuan kerja karyawan Kemampuan seorang karyawan sangat perlu untuk diperhatikan. Dalam bekerja kemampuan karyawan hatus memiliki kemampuan yang cukup baik, karena dengan memiliki kemampuan yang baik maka kinerja karyawan akan semakin tinggi pula. Seorang karyawan yang memiliki motivasi yang tinggi dalam melakukan pekerjaan, maka pasti memiliki kinerja yang tinggi. Karena dengan memiliki motivasi yang tinggi, maka akan terus mendorongnya untuk bekerja lebih baik. Dengan motivasi yang tinggi, tetapi tidak diimbangi dengan pengetahuan dan keterampilan yang baik, maka dimungkinkan tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik. 2.1.3 Kinerja guru Kinerja berasal dari kata performance, menurut Mangkunegara “ Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan 9 . ” Menurut King mengemukakan bahwa: “ Kinerja adalah aktivitas seseorang dalam melaksanakan tugas pokok yang dibebankan padanya. Sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab guru dalam rangka melaksanakan tugas dan aktifitasnya yaitu mendidik agar tercapai harapan yang diinginkan 10 .” Kinerja didasarkan pada apa yang menjadi harapan dan permintaan kelompok atau organisasi dimana seseorang itu bekerja. Jadi kinerja guru adalah 9 Matheos Lalep.Op.cit, hal. 8. 10 Alpres Tjuana. Op.cit, hal. 33. kemampuan guru yang ditunjukan secara kualitas dan kuantitias untuk melakukan pekerjaan agar tercapai tujuan yang diharapkan. Menurut UU nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, “ Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan dasar, dan jalur pendidikan menengah.” Pekerjaan seorang guru tidak dapat dilakukan oleh semua orang yang tidak memiliki keahlian sebagai guru. Guru sebagai pendidik profesional dalam bidang pembelajaran harus memiliki tanggung jawab yang besar, karena tugas guru sebagai pencipta sumber daya manusia yang unggul. Sementa ra menurut Kunandar “guru adalah kondisi yang diposisikan sebagai garda terdepan dan posisi sentral didalam pelaksanaan proses pembelajaran 11 .” Guru sebagai pelaksana merupakan bagian terpenting dalam peningkatan kualitas pendidikan dengan adanya inovasi dalam metode-metode pembelajaran yang lebih baik. “ Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan.” Guru sebagai tenaga pendidik memiliki peran dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas 12 .” Dengan sumber daya manusia yang berkualitas maka akan tercipta pembangunan yang maju pula. Berdasarkan pendapat diatas dapat didefinisikan bahwa guru adalah tenaga profesional yang diposisikan sebagai garda terdepan dengan tugas mendidik, 11 Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jogjakarta : Rajawali Press. hal. 40. 12 http:ariesilmiah.blogspot.com201110kedudukan-tugas-fungsi-dan-peranan- guru.html. hal. 1. mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik agar tercipta pembentukan manusia yang potensial dibidang pembangunan. Jadi kinerja guru adalah suatu hasil kerja guru yang memiliki kuantitas dan kualitas dengan beban untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik dalam kurun waktu tertentu agar tercipta pembentukan manusia yang potensial. 2.1.4 aspek-aspek kinerja guru Ada beberapa aspek kinerja guru yang diungkapkan oleh Umar yaitu: 1. Mutu pekerjaan, mutu adalah jasa pelayanan yang menyamai atau melebihi kebutuhan dan harapan peserta didik. 2. Kejujuran adalah sesuianya ucapan lisan dengan kenyatan 3. Inisiatif, cepat dalam mengambil keputusan dan tindakan atas masalah yang muncul, tidak menunggu, tidak menghibur diri dan tidak ingin melihat masalah itu menyelesaikan sendiri. 4. Kehadiran adalah frekwensi kehadiran guru di sekolah 5. Sikap adalah guru harus memiliki sikap yang patut untuk dijadikan teladan terlabih bagi para anak didiknya. 6. Kerjasama adalah evaluasi perilaku aktif dengan segala kemampuan dan keahliannya untuk saling mendukung dalam tim kerja agar dapat memperoleh hasil kerja yang maksimal serta menerima dan menjalankan keputusan yang diambil secara sah. 7. Keandalan merupakan evaluasi kemampuan dan daya tahan kerja 8. Tanggung jawab yaitu berani mempertanggungjawabkan tentang apa yang telah dikerjakan dan apabila dia gagal maka ia tidak akan menyalahkan orang lain. 9. Pemanfaatan waktu adalah menggunakan waktu luang untuk mengembangkan dirinya. 13 Sedang menurut Silberman aspek-aspek kinerja guru diukur dengan lima sub konsep yaitu tanggung jawab guru dalam mencapai tujuan bersama, percaya diri yang menyangkut tumbuh dan berkembangnya motivasi internal dalam melaksanakan pekerjaan, kompetensi adalah kemampuan dalam melaksanakan tugasnya, kondisi yang menyangkut situasi dan kondisi disekolah yang memungkinkan guru dapat meningkatkan prestasi, dan komunikasi mengenai adanya hubungan yang harmonis antara sesama warga di sekolah 14 . Mitchell Terence dalam Tjuana merinci cakupan aspek-aspek kinerja dalam lima faktor dominan yaitu 1 kualitas kerja, 2 kecepatan kerja, 3 inisatif, 4 kemampuan dan e komunikasi 15 . Dari beberapa aspek diatas maka indikator yang akan digunakan untuk mengukur kinerja dalam penelitian ini menggunakan teori Mitchell yakni kualitas kerja, kecepatan kerja, ketepatan kerja, inisiatif, kemampuan kerja, dan komunikasi. 13 Lili Gitasari M. 2010. Hubungan antara Motivasi kerja dengan kinerja mengajar guru wiyata bakti kelompok bermain se- kota Madya Salatiga. Salatiga : UKSW. hal. 11-12. 14 Matheos Lalep. Op.cit, hal. 10. 15 Alpres Tjuana.Op.cit, hal. 33.

2.2 Motivasi kerja

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru SMK Negeri se-Kota Salatiga T1 162009041 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru SMK Negeri se-Kota Salatiga T1 162009041 BAB IV

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru SMK Negeri se-Kota Salatiga T1 162009041 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru SMK Negeri se-Kota Salatiga

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru SMK Negeri se-Kota Salatiga

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Kompetensi Pedagogik Guru SMK Saraswati Salatiga

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru BK SMA, SMK, MAN Se-Kota Salatiga T1 132010046 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru BK SMA, SMK, MAN Se-Kota Salatiga T1 132010046 BAB II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kesejahteraan Guru dengan Kinerja Guru BK di SMP Se-Kota Salatiga T1 132010121 BAB II

0 0 21

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru dalam Meningkatkan Kinerja Guru SMA Negeri 3 Salatiga T1 BAB II

0 0 13