17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat penelitian dan karakteristik subjek penelitian.
3.1.1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian berlokasi di SD Kanisius Cungkup Kota Salatiga kabupaten Semarang. Penelitian ini dilaksanakan di kelas I SD Kanisius Cungkup
kota salatiga kabupaten Semarang tahun ajaran 20162017. Sekolah ini berada di kota salatiga dengan jumlah siswa kelas I Berjumlah 21 siswa.
Pemilihan tempat penelitian ini didasarkan pada pertimbangan: kemampuan membaca dan menulis siswa masih kurang, materi terlalu tinggi dan lingkungan yang
kurang mendukung. lingkungan yang kurang mendukung menyebabkan siswa kurang bersosialisasi dengan teman-temannya kecuali saat berada di sekolah.
3.1.2. Waktu penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester II tanggal 15 sampai dengan 25 April 2016 tahun ajaran 20152016. Penentuan waktu penelitian
mengacu pada kalender akademik sekolah karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang
efektif dan efisien.
3.2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SD Kanisius Cungkup kota Salatiga kabupaten Semarang yang berjumlah 21 orang siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-
laki dan 10 orang siswa perempuan. Dilihat dari permasalahannya penelitian di kelas I dilakukan karena hasil
belajar siswa kelas I terhadap mata pelajaran PKn masih rendah. dari data ulangan PKn pada semester 2 tahun ajaran 2016 tercatat masih banyak siswa di SD tersebut
yang mengalami kesulitan dalam mata pelajaran PKn. hal tersebut dilihat dari
rendahnya nilai hasil belajar mata pelajaran PKn. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa tersebut peneliti menggunakan model pembelajaran STAD.
3.3. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah PTK Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan desain penelitian dari Kemmis dan Mc
Taggart yang terdiri dari tiga tahapan pelaksanaan.
3.3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif Classroom Action Research yang biasanya disingkat PTK. “PTK adalah penelitian tindakan
yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki meningkatkan mutu praktik pembelajaran” Arikunto, 2009:58. Sedangkan Subiyantoro dalam Moh. Amin
2011:2 mendefinisikan PTK sebagai berikut: Suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang
sekaligus sebagai peneliti, sejak disusun suatu perencanaaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk
memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Siswarsih Madya 2006:51 menyatakan
” penelitian tindakan sejati adalah penelitian tindakan kolaboratif, yaitu yang dilakukan oleh sekelompok peneliti
melalui kerjasama dan kerja bersama. Kolaborasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kolaborasi antara guru dengan peneliti
”.
3.3.2. Desain Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini mengambil desain yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan,
tindakan, pengamatan dan refleksi. Kemmis dan Mc Taggart menyatukan komponen tindakan dan pengamatan sebagai satu kesatuan. Hasil dari pengamatan ini dijadikan
dasar langkah berikutnya yaitu refleksi. Dari refleksi disusun sebuah modifikasi yang diaktualisasikan dalam bentuk rangkaian tindakan dan pengamatan lagi, begitu
seterusnya. gambar.
Gambar 3.1 Tahapan Pelaksanaan PTK
Rancangan dalam penelitian ini mengacu pada model spiral atau siklus menurut Kemmis dan Mc Taggart Arikunto, 2010:137. Tujuan menggunakan
model ini adalah apabila pada awal pelaksanaan tindakan ditemukan adanya kekurangan, maka tindakan perbaikan dapat dilakukan pada tindakan berikutnya
sampai target yang diinginkan tercapai. Pada masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan observasi , refleksi.
a. Tahap 1: Menyusun Rancangan Tindakan
Penyusunan rancangan mempunyai kesepakatan bersama antara peneliti yang melakukan tindakan dan proses jalannya tindakan diamati oleh teman sejawat. Upaya
tersebut dilakukan untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecematan pengamatan yang dilakukan. Rencana penelitian tindakan merupakan
tindakan yang terstruktur dan terencana, namun tidak menutup kemungkinan untuk mengalami perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
b. Tahap 2 dan 3: Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
Tahap 2 dan 3 mempunyai sifat yang berbeda, tetapi tahap 2 dan 3 dilakukan secara berasamaan karena pelaksana pembelajaran dan pengamat berbeda yaitu terdiri dari 2
orang. Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan pembelajaran di kelas. Pada tahap ini, rancangan starategi dan skenario penerapan
pembelajaran akan dilaksanakan. Kemudian pelaksanaan pengamatan dilakukan oleh teman sejawat observer. Pengamat melakukan pengamatan dan mencatat semua hal
yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hal-hal yang perlu diamati oleh pengamat antara lain: proses tindakan, pengaruh tindakan, keadaan dan kendala
tindakan, serta persoalan lain yang timbul. Untuk mempermudah observasi peneliti menggunakan lembar observasi sebagai panduan.
c. Tahap 4: Refleksi
Pada tahap ini menerapakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan
data dari lembar observasi dan dapat pula bertanya jawab dengan subjek tentang apa yang dialami, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan
berikutnya. Keempat tahapan tersebut adalah unsur untuk membuat siklus. Siklus adalah
putaran kegiatan berurutan yang kembali kelangkah semula. Satu siklus terdiri dari tahap perencanaan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Bentuk
penelitian tindakan kelas tidak pernah berupa kegiatan tunggal, tapi selalu harus berupa rangkaian kegitan yang kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus Suharsimi
Arikunto, 2007:20
3.4. Variabel yang akan Diteliti
Menurut Sugiyono 2011: 2 “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu dalam bentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat 2 variabel yang digunakan, yaitu:
a. Variable Bebas X
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat dependen. Dalam penelitian ini variabel
bebasnya adalah model pembelajaran Student Teams-Achievment Divisions STAD.Dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa dibagi dalam kelompok-
kelompok kecil yang heterogen. Kemudian guru memberikan presentasimenyajikan materi kepada siswa. Siswa bekerja dalam kelompok, siswa dalam kelompok
memastikan agar semua anggotanya dapat menguasai pelajaran dengan baik. Pada akhir pembelajaran guru memberikan kuis individu untuk siswa. Skor dari kuis
individu siswa akan dikumpulkan menjadi skor kelompok, kelompok dengan nilai tertinggi akan mendapat penghargaan. Dengan kegiatan pembelajaran yang
bervariasi seperti itu akan menumbuhkan keaktifan dan kerja sama siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Variabel Terikat Y
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat
adalah proses dan hasil belajar siswa terhadap pemahaman konsep mata pelajaran PKn. Dalam hal ini hasil belajar merupakan nilai yang diperoleh siswa pada akhir
pembelajaran setelah dilakukan proses pembelajaran sehingga akan diketahui keberhasilan siswadalam mengikuti pelajaran yang telah disajikan oleh guru.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Variabel X
No Langkah STAD
Indikator Item
1 Guru
menyampaikan tujuan dan
memotivasi peserta didik
Menyampaikan semua tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai pada
pelajaran dan memotivasi peserta
1. Apakah guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai?
2. Apakah guru
memotivasi peserta didik?
didik belajar
2 Guru
menyampaikan materi
pelajaran Menyampaikan
materi pelajaran kepada peserta didik
dengan media yang tepat
Apakah guru menyampaikan materi
dengan media yang tepat?
3 Guru
mengorganisasi kan peserta
didik ke dalam kelompok-
kelompok kecil Membentuk
kelompok kecil 1.
Apakah guru membagi siswa ke dalam
kelompok?
2. Apakah guru membagi
kelompok berdasarkan heterogenitas?
4 Guru
membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Membimbing kelompok-kelompok
pada saat mereka mengerjakan tugas
kelompok Apakah guru membimbing
kelompok-kelompok saat mengerjakan tugas?
5 Guru
memberikan kuis
Kuis Apakah guru memberikan
kuis individu kepada siswa?
6 Guru
memberikan penghargaan
Penghargaan Apakah guru memberikan
penghargaan kepada siswa yang memperoleh skor
tertinggi?
3.5. Rencana Tindakan