Sistem Dinamik Model Matematis Sistem Predator-Prey

13 [ ] Akan dibuktikan adalah matriks diagonal [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] Jadi, [ ] akan mendiagonalkan A.

B. Sistem Dinamik

Sistem dinamik terbentuk dari persamaan-persamaan diferensial baik persamaan diferensial biasa atau persamaan diferensial parsial. Definisi 2.4 Ross, 1984:3 Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat turunan dari satu atau lebih variabel tak bebas terhadap satu atau lebih variabel bebas. Menurut Ross 1984:4, persamaan diferensial dibagi menjadi dua yaitu persamaan diferensial biasa dan parsial. Persamaan diferensial biasa adalah persamaan yang memuat turunan dari satu atau lebih variabel tak bebas terhadap satu variabel bebas, sedangkan persamaan diferensial parsial adalah persamaan 14 yang memuat turunan dari satu atau lebih variabel tak bebas terhadap dua atau lebih variabel bebas. Contoh 2.3 Persamaan diferensial biasa ditunjukkan pada persamaan-persamaan berikut: a. b. c. Persamaan diferensial parsial ditunjukkan pada persamaan-persamaan berikut: a. b. c. Berdasarkan pengaruh waktu, sistem dinamik dibedakan menjadi dua yaitu sistem autonomous dan sistem nonautonomous Campbell dan Haberman, 2008:316. Sistem autonomous adalah sistem dinamik yang secara eksplisit tidak bergantung terhadap waktu. Sistem dinamik autonomous dinyatakan sebagai ̇ ̇ dimana dan secara eksplisit bukan merupakan fungsi dalam dan turunan parsial , , , dan kontinu Giordano, Weir, dan Fox, 2003:413, sedangkan 15 sistem nonautonomous adalah sistem dinamik yang secara eksplisit bergantung terhadap waktu. Sistem nonautonomous dinyatakan sebagai ̇ ̇ dimana fungsi dan bergantung pada variabel bebas Perko,2001:66. Contoh 2.4 Sistem autonomous ditunjukkan pada sistem 2.21 berikut ̇ ̇ 2.21 Sistem nonautonomous ditunjukkan pada sistem 2.22 berikut ̇ ̇ 2.22 Berikut ini akan diberikan sebuah ilustrasi dari kasus pemodelan predator-prey menggunakan sistem dinamik.

C. Model Matematis Sistem Predator-Prey

Interaksi antara dua spesies yaitu interaksi antara spesies predator dengan prey dapat dirumuskan secara matematis ke dalam model predator-prey. Model predator-prey dikenalkan oleh Lotka pada tahun 1925 dan Volterra pada tahun 16 1926, sehingga model predator-prey disebut juga model Lotka-Volterra Boyce dan Diprima, 2009:534. Laju pertumbuhan populasi prey adalah sebesar dengan adalah laju kelahiran dari prey dan adalah populasi prey. Namun, pertumbuhan populasi prey akan berkurang karena adanya predator. Besarnya pengurangan tersebut adalah dengan adalah laju penangkapan prey oleh predator, sedangkan adalah populasi predator. Dengan demikian, model dinamika pertumbuhan populasi prey ditulis sebagai berikut. dengan dan merupakan laju pertumbuhan prey, menyatakan adanya interaksi antara populasi prey dan predator, dan tanda negatif menyatakan bahwa laju pertumbuhan prey berkurang karena adanya interaksi prey dan predator. Persamaan 2.23 menyatakan bahwa populasi prey mengalami pertumbuhan, akan tetapi laju pertumbuhan populasinya dihambat oleh interaksi prey tersebut dengan predator. Kemudian pertumbuhan populasi predator karena tidak adanya prey akan berkurang. Besarnya pengurangan tersebut adalah – , dengan adalah laju kematian alami populasi predator dan adalah populasi predator. Namun, pertumbuhan populasi terebut akan bertambah karena adanya prey, besarnya pertambahan tersebut adalah , dengan adalah parameter interaksi antara predator dan prey. Dengan demikian, model dinamika pertumbuhan populasi predator dapat ditulis sebagai berikut. 17 dengan dan merupakan laju pertumbuhan predator. Persamaan 2.24 menyatakan bahwa laju pertumbuhan predator bertambah karena adanya interaksi dengan prey dan berkurang karena tidak ada prey. Kemudian berdasarkan persamaan 2.23 dan 2.24 diperoleh sistem predator-prey yang secara matematis ditunjukkan pada sistem 2.25 berikut. dengan , merupakan laju kelahiran dari prey dan merupakan laju kematian alami dari predator, sedangkan merupakan parameter interaksi antara prey dan predator, interaksi yang dimaksud yaitu prey akan dimangsa oleh predator dan merupakan parameter interaksi antara predator dan prey, interaksi yang dimaksud yaitu predator akan memangsa prey. Persamaan 2.25 disebut dengan persaman Lotka-Volterra Boyce dan Diprima, 2009:534.

D. Deret Taylor dan Deret Maclaurin