Anak-anak jauh lebih sulit berbicara tentang perasaan mereka dibanding dewasa, suatu hal yang sangat penting untuk diingat bila terdapat kemungkinan penyiksaan
fisik atau seksual APA, 2000.
B. Forgiveness Therapy
Bagi sebagian orang memaafkan diri sendiri dan memaafkan orang lain sangat penting. Forgiveness diasosiasikan dengan mental well-being. Forgiveness therapy
dikatakan berhasil bila klien mampu berkomitmen pada diri sendiri bahwa klien akan memaafkan dan dapat mengambil sisi positif dari kejadian yang membuatnya trauma.
Adapun enam tahap dari forgiveness therapy menurut Hong 2012: 1. Bangun Rapor
Sebelum memulai proses forgiveness therapy, terapis harus mampu membangun rapor yang baik dengan klien. Yang ingin dicapai pada tahap ini adalah terbangunnya
perasaan nyaman dan kepercayaan dari diri klien terhadap terapis. 2.
Bayangan di Cermin Inward mirror image Setelah rapor sudah terbentuk, maka tahap kedua dari forgiveness therapy adalah
inward mirror image. Tahap ini klien menggambarkan secara spontan 3 image yang berkaitan dengan orang yang klien pilih untuk dimaafkan tanpa sensor. Pada sesi ini,
klien dan terapis berdiskusi tentang perasaan marah yang ada di diri klien. Klien diminta untuk merefleksikan rasa marah tersebut pada orang yang telah klien pilih
untuk dimaafkan dan secara spontan. Klien diinjinkan bila menginginkan untuk membatasi informasi selama proses diskusi tetapi saat menggambarkan image, klien
diminta menggambarkan metafora yang relevan dengan situasi yang sebenarnya. Setelah image selesai terapis dan klien berdiskusi tentang metafora dalam image.
Dalam diskusi klien diminta mengasosiasikan metafora tersebut dalam hubungan interpersonal klien dengan orang yang akan klien maafkan. Pada tahap ini klien
menghasilkan gambaran tentang pengalaman klien dengan orang yang akan dimaafkan dari waktu ke waktu.
3. Mendapatkan Pengalaman Experience inventory
Terapis meminta klien merefleksikan image dalam tahap bayangan di cermin dan mengisntruksikan klien untuk menceritakan pengalaman dengan orang yang klien
PDF Creator - PDF4Free v3.0 http:www.pdf4free.com
pilih untuk dimaafkan atau memilih satu kejadian dimana klien belum mampu memaafkan diri sendiri. Setelah memilih orang untuk dimaafkan, klien membuat
daftar 10 atau lebih pengalaman mereka dari awal sampai sekarang atau bila memilih untuk memaafkan diri sendiri, klien membuat sepuluh atau lebih pengalamannya dari
lahir sampai sekarang. Daftar pengalaman terdiri dari pengalaman positif dan negatif, dengan perhatian pada kejadian yang menyebabkan klien marah.
Tahap ini memungkinkan klien menggunakan metafora sebagai awal untuk meninjau pengalaman kunci dengan orang yang akan dimaafkan. Klien diminta untuk
fokus dan merenungkan semua pengalamannya dengan orang yang klien harapkan dapat klien ampuni. Setelah 10 daftar selesai, klien diminta memilih 1 daftar
pengalaman yang menonjol, kemudian klien diminta menulis surat kepada orang yang akan klien maafkan. Surat yang klien tulis adalah titik awal dari teknik kursi kosong
empty chair. 4.
Surat yang Tidak Dikirim Unsent letter Setelah tahap ketiga dilalui, klien diminta untuk menulis surat kepada orang yang
klien harap akan diampuni, di dalam surat tersebut, klien menyebutkan alasan mengapa klien marah dengan orang tersebut. Surat yang klien tulis tidak untuk
dikirim tapi hanya sebagai media penghantar ke tahap terapi berikutnya yaitu empty chair.
Surat yang klien tulis memudahkan klien untuk berlatih melepaskan emosi saat tahap empty chair serta sebagai media katarsis bagi klien.
5. Kursi Kosong Empty Chair
Tahap kelima adalah empty chair atau kursi kosong. Pada tahap ini, klien diharapkan membawa surat yang telah klien tulis. Klien diminta duduk menghadap kursi kosong
dan membayangkan bahwa orang yang akan klien ampuni ada di kursi kosong tersebut. Saat klien berhasil membayangkan orang yang akan klien ampuni, klien
diminta membacakan surat yang klien tulis dengan keras. Setelah selesai membacakan surat, klien diminta duduk di kursi kosong dan merespon apa yang klien
bacakan tadi. Lakukan terus sampai klien merasa puas. Teknik kursi kosong dari Gestalt mampu membuka pintu maaf klien.
6. Letting Go and Moving Forward
PDF Creator - PDF4Free v3.0 http:www.pdf4free.com
Pada tahap ini, terapis mereview proses terapi dan mengekspor perasaan klien. Jika memungkinkan klien meminta klien menggambarkan perasaan yang telah klien
lepaskan dengan warna-warna pastel, atau klien juga bisa menggambarkan masa depannya. Seni sebagai metafora kelanjutan hidup klien. Gambar dapat klien bawa ke
rumah sebagai pengingat bagaimana klien bekerja dalam menghilangkan rasa marahnya dan sebagai gambaran akan masa depan klien. Pada tahap ini jika
memungkinkan pembahasan akan rekonsiliasi bisa terjadi. Apakah klien akan berdamai atau cukup memaafkan. Perdamaian harus mempertimbangkan tingkat
ancaman. Untuk kasus pelecehan seksual atau kekerasan yang membahayakan klien, perdamaian tidak disarankan.
C. Hipotesis