BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Post Traumatic Stress Disorder pada Anak 1. Definisi Post Traumatic Stress Disorder pada Anak
Post Traumatic Stress Disorder PTSD didefinisikan sebagai kondisi dimana
terdapat gejala pengulangan kembali, penghindaran dan gejala hipersensitif pada individu setelah mengalami kejadian traumatis Roberts, 2011.
Kriteria diagnosa PTSD menurut Diagnostic Statistical Manual for Mental Disorder IV Text Revision
DSM IV TR yaitu a. Kejadian Traumatik
1 Satu atau banyak peristiwa yang membuat seseorang mengalami, menyaksikan, atau dihadapkan dengan suatu kejadian yang berupa
ancaman kematian, cidera yang serius atau ancaman terhadap integritas fisik dirinya sendiri atau oranglain.
2 Tanggapan individu terhadap pengalaman tersebut dengan ketakutan, kengerian, atau ketidakberdayaan yang sangat kuat.
b. Mengalami kembali satu atau lebih gejala di bawah ini: 1 Teringat kembali akan kejadian trauma menyedihkan yang dialaminya dan
bersifat mengganggu bisa berupa gambaran, pikiran, persepsi 2 Mimpi buruk yang berulang tentang peristiwa trauma yang dialaminya
yang mencemaskan 3 Mengalami kilas balik trauma merasa seakan kejadian trauma yang
dialaminya terjadi kembali, hal ini bisa terjadi karena ilusi, halusinasinya 4 Kecemasan
psikologis dan
fisik bersamaan
dengan hal
yang mengingatkan terhadap kejadian trauma kenangan akan peristiwa trauma
c. Menghindari secara persisten stimulus yang berkaitan dengan trauma dan mematikan perasaan atau tidak berespon terhadap suatu hal sebelum trauma
masih berespon. Gejala di bawah ini meliputi tiga atau lebih hal di bawah ini:
PDF Creator - PDF4Free v3.0 http:www.pdf4free.com
1 Kemampuan untuk menghindari pikiran, perasaan, percakapan yang berhubungan dengan kejadian trauma
2 Kemampuan menghindari
aktivitas, tempat,
orang yang
dapat membangkitkan kembali kenangan akan trauma yang dialaminya
3 Ketidakmampuan mengingat aspek penting dari peristiwa trauma yang dialaminya
4 Ketertarikan dan minat untuk berpartisipasi dalam peristiwa penting berkurang
5 Merasa terasing dari orang disekitarnya 6 Terbatasnya rentang emosi contoh: tidak dapat merasakan cinta
7 Perasaan bahwa masa depannya suram. d. Gejala hiperarousal atau sangat sensitif yang persisten meliputi dua atau lebih
gejala di bawah ini: 1 Sulit untuk memulai tidur atau sulit mrmpertahankannya
2 Sulit berkonsentrasi 3 Mudah kesal dan meledak-ledak emosinya
4 Hypervigilance kewaspadaan yang berlebih 5 Reaksi kaget yang berlebihan
e. Durasi gangguan gejala di kriteria B, C, D lebih dari sebulan. Gangguan atau gejala di atas ini menyebabkan kecemasan dan gangguan fungsional dalam
berhubungan sosial, pekerjaan, dan fungsi penting lainnya Menurut DSM, anak-anak dapat menderita PTSD, seringkali merupakan respon
karena menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga atau mengalami penyiksaan fisik. Gambaran klinis PTSD pada anak-anak tampaknya berbeda dengan dewasa.
Gangguan tidur dengan mimpi buruk tentang monster umum terjadi, sebagaimana juga perubahan perilaku. Sebagai contoh, seorang anak yang semula periang menjadi
pendiam dan menarik diri atau seorang anak yang semula pendiam menjadi lebih kasar dan agresif. Beberapa anak yang mengalami trauma mulai berpikir bahwa
mereka tidak akan hidup hingga mencapai usia dewasa. Beberapa anak kehilangan ketrampilan perkembangan yang sudah dikuasai, seperti berbicara atau toilet training.
PDF Creator - PDF4Free v3.0 http:www.pdf4free.com
Anak-anak jauh lebih sulit berbicara tentang perasaan mereka dibanding dewasa, suatu hal yang sangat penting untuk diingat bila terdapat kemungkinan penyiksaan
fisik atau seksual APA, 2000.
B. Forgiveness Therapy