Jantan Dewasa adult male

wisata jelajah hutan tracking yang sering dilalui oleh wisatawan mancanegara terutama pada bulan Juli-Agustus. Selama pengamatan fokal Minah sering mengikuti kelompok wisatawan tracking. Perilaku tersebut merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya jelajah harian fokal Minah dibandingkan fokal Jenggot. Fokal Minah juga sering melakukan aktifitas bergerak pindah menyusuri permukaan tanah. Gambar 7. Fokal Minah dan bayi orangutan Chaterine.

2. Jantan Dewasa adult male

Orangutan jantan dewasa yang menjadi fokal yaitu Jenggot. Fokal Jenggot memiliki ciri karakteristik yang biasa seperti orangutan lainnya. Berdasarkan kenampakan secara umum, fokal Jenggot diperkirakan memiliki tinggi badan sekitar 1,3-1,5 m dan berat badan mencapai 65-75 kg. Umur fokal Jenggot diperkirakan sekitar 28-30 tahun dan telah memasuki taraf dewasa. Fokal Jenggot memiliki bantalan pipi check pad yang belum tumbuh sempurna yang Desli Triman Zendrato : Identifikasi Daerah Jelajah Orangutan Sumatera Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis, 2009. USU Repository © 2009 merupakan indikator untuk memperkiraan umur fokal. Fokal Jenggot merupakan orangutan liar yang pada dasarnya lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bergerak di antara cabang-cabang pohon yang rapat daripada bergerak menyusuri permukaan tanah. Fokal Jenggot juga tidak terbiasa dengan kehadiran manusia. Perilaku tersebut diindikasikan dengan kebiasaan fokal Jenggot yang cenderung menghindar jika merasakan kehadiran manusia. Gambar 8. Fokal Jenggot. Seperti orangutan jantan dewasa lainnya, fokal Jenggot juga memiliki kantong suara yang biasa digunakan untuk melakukan berbagai komunikasi dan salah satunya adalah seruang panjang long calls yang mampu mencapai radius 1 km dari pusat seruan. Seruan panjang oleh Jenggot biasanya terjadi apabila fokal merasakan kehadiran atau menjumpai orangutan jantan dewasa lain yang mungkin menjadi kompetitor dalam usaha reproduksi. Kebiasaan mengeluarkan seruan panjang juga sering terjadi pada saat fokal telah menjatuhkan pohon mati yang Desli Triman Zendrato : Identifikasi Daerah Jelajah Orangutan Sumatera Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis, 2009. USU Repository © 2009 dijumpai fokal di sepanjang jalur penjelajahannnya. Pada saat-saat tertentu juga dijumpai fokal mengeluarkan seruang panjang pada saat berjumpa dan mendekati orangutan betina dewasa lainnya yang diperkirakan sebagai seruan untuk menunjukkan kekuasaan atau ketertarikan reproduksi. Selama pengamatan fokal Jenggot sering dijumpai mengikuti orangutan betina dewasa Suma Gambar 8. Gambar 9. Orangutan betina dewasa Suma. Aktifitas Harian Orangutan Fokal Aktifitas harian orangutan fokal meliputi bergerak pindah moving, makan feeding, istirahat resting, bersarang nesting dan sosial social. Hasil pengamatan menunjukkan rata-rata waktu aktifitas harian fokal Minah adalah 619,33 menithari dan fokal Jenggot adalah 534,8 menithari. Variasi pemanfaatan waktu aktifitas harian fokal Minah dan Jenggot dikarenakan berbagai faktor, yaitu: ketersediaan pakan, perilaku sosial, dan seruan panjang yang dikeluarkan orangutan jantan dewasa. Selain itu, lama pengamatan terhadap fokal juga menjadi salah satu faktor adanya perbedaan rata-rata waktu aktifitas harian fokal. Desli Triman Zendrato : Identifikasi Daerah Jelajah Orangutan Sumatera Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis, 2009. USU Repository © 2009 Ketersediaan pakan merupakan faktor yang paling mempengaruhi pola aktifitas harian orangutan dibandingkan kedua faktor lainnya. Orangutan fokal memanfaatkan sebagian besar waktunya untuk mencari makan yang juga turut mempengaruhi jelajah hariannya. Orangutan yang merupakan frugivora Galdikas, 1986, akan menghabiskan sebagian besar aktifitas hariannya untuk mencari buah yang disukai. Pada saat musim berbuah lebat, orangutan cenderung menjelajah lebih singkat dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk makan. Sedangkan saat musim berbuah jarang, aktifitas jelajah harian akan lebih banyak dihabiskan untuk bergerak pindah mencari sumber pakan yang dibutuhkan. Variasi pemanfaatan waktu aktifitas harian akibat perilaku sosial dapat dijelaskan melalui kondisi umur dan jenis kelamin orangutan. Kehadiran orangutan yang lebih tua dan dominan cenderung mempengaruhi aktifitas orangutan yang lebih muda. Fokal Minah sering dijumpai menghindari keberadaan orangutan Suma yang lebih tua berumur sekitar 32 tahun dan Fokal Minah juga menghindari keberadaan orangutan jantan dewasa seperti fokal Jenggot. Perilaku tersebut dikarenakan fokal Minah memiliki bayi orangutan dan berusaha melindunginya dari berbagai gangguan, seperti perampasan bayi oleh orangutan betina dewasa lain dan ancaman pembunuhan oleh orangutan jantan dewasa Parsons, 1999. Seruan panjang oleh jantan dewasa juga dapat mempengaruhi aktifitas orangutan lainnya. Fokal Minah terkadang akan menghentikan aktifitas makannya di suatu pohon dan berpindah ke pohon lainnya ketika mendengar seruan panjang dari jantan dewasa yang berjarak sekitar kurang dari 50 meter dari fokal. Desli Triman Zendrato : Identifikasi Daerah Jelajah Orangutan Sumatera Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis, 2009. USU Repository © 2009 1530 1404 5596 244 516 758 3262 3874 128 1000 2000 3000 4000 5000 6000 Gera k Pinda h Ma ka n Istira ha t Bersa ra ng Sosia l L a m a A k ti v it a s m e n it Aktivita s Ha ria n Mina h Jenggot Gambar 10. Variasi pemanfaatan waktu aktifitas harian fokal. Tabel 2. Pemanfaatan waktu aktifitas harian fokal. Hari Peng- amat- an Aktifitas Harian menit Jarak Jelajah meter Makan Istirahat Gerak Pindah Bersarang Sosial Total M J M J M J M J M J M J M J 1 116 146 110 314 78 40 2 16 46 352 516 967,98 443,76 2 116 286 244 436 204 40 16 12 32 612 774 2.027,25 712,31 3 100 182 302 458 246 98 12 12 24 684 750 2.113,70 898,82 4 64 200 482 116 104 28 32 8 20 702 352 479,42 498,14 5 96 260 374 394 88 62 22 12 580 728 565,97 751,49 6 118 240 358 340 114 46 10 10 44 644 636 1.105,80 939,77 7 160 252 252 250 174 46 18 2 44 648 550 1.125,70 933,83 8 52 106 434 150 112 26 8 4 606 286 914,37 356,14 9 88 104 418 54 66 6 22 8 52 646 172 522,12 138,48 10 56 214 510 402 38 8 14 12 4 622 636 396,08 193,59 11 110 250 444 236 42 96 26 10 34 656 592 424,73 1.216,03 12 94 320 446 232 60 64 24 12 60 684 628 438,01 778,50 13 64 374 444 54 76 70 8 82 674 498 1.291,50 516,59 14 68 108 376 108 58 24 14 6 66 582 246 417,96 233,76 15 102 220 402 330 70 104 16 4 8 598 658 955,42 1.157,98 ∑ 1.404 3.262 5.596 3.874 1.530 758 244 128 516 0 9.290 8.022 13.745,99 9.769,19 15,1 40,7 60,2 48,3 16,5 9,4 2,6 1,6 5,6 100 100 Keterangan: M = Minah betina dewasa J = Jenggot jantan dewasa ∑ = Jumlah = Persentase aktifitas harian Sumber: Data Primer, 2008. Desli Triman Zendrato : Identifikasi Daerah Jelajah Orangutan Sumatera Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis, 2009. USU Repository © 2009 Fokal minah menghabiskan waktu aktifitas hariannya untuk beristirahat 60,2, bergerak pindah 16,5, makan 15,1, interaksi sosial 5,6 dan bersarang 2,6. Waktu aktifitas harian fokal Minah sangat berbeda dengan pernyataan Fox et al. 2004 dimana dijelaskan pada umumya orangutan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk makan 55 dan istirahat 25. Perbedaan tersebut mungkin dikarenakan rendahnya ketersediaan sumber pakan yang ada di hutan, sehingga fokal Minah lebih sering menjelajah mencari sumber pakan. Jika sumber pakan tidak dapat dijumpai, fokal Minah akan lebih banyak beristirahat untuk memulihkan tenaga sampai siap untuk menjelajah lagi atau beristirahat dan menunggu waktu pemberian makan feeding time oleh petugas perawat orangutan di lokasi tempat pemberian makan feeding site. Fokal Jenggot menghabiskan waktu aktifitas hariannya untuk beristirahat 48,3, makan 40,7, bergerak pindah 9,4 dan bersarang 1,6. Fokal Jenggot lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beristirahat beristirahat dan makan. Aktifitas makan fokal Jenggot yang jauh lebih tinggi dari fokal Minah dikarenakan pada bulan Agustus beberapa pohon pakan berbuah lebat, sehingga fokal Jenggot hanya menjelajah dalam waktu yang singkat dan pendek. Aktifitas istirahat fokal Jenggot yang lebih banyak dari aktifitas makan dikarenakan fokal sering mengikuti orangutan Suma yang juga lebih sering beristirahat dibandingkan mencari sumber makanan.

1. Makan Feeding