Metode Pengembangan Sistem Pengembangan Sistem

dan memadukan prosedur, sarana dan sumber daya manusia yang dimiliki. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal sebagai berikut : 1. Adanya permasalahan-permasalahan problems yang timbul di sistem yang lama seperti : adanya ketidakberesan atau adanya pertumbuhan organisasi. 2. Adanya intruksi-intruksi directives dari atasan atau pimpinan atau dari luar organisasi, seperti peratuaran pemerintah. 3. Untuk meraih kesempatan-kasempatan opportunities. Kesempatan- kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang meningkat pada pelayan.

2.7.1. Metode Pengembangan Sistem

Menurut L.B.S Racoon 1995 menjelaskan bahwa Metode yang digunakan dalam melakukan rancang bangun sistem adalah menggunakan tahapan -tahapan yang tedapat pada sekuensial linier yaitu suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk menyelesaikan suatu masalah sistem. Sebagai pendekatan air terjun waterfall approach. Model proses sekuensial linier sering disebut juga dengan “siklus kehidupan klasik” atau “model air terjun Waterfall ” yang melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut : 1. Rekayasa atau pemodelan sistem informasi, yaitu mengumpulkan kebutuhan pada tingkat sistem, misalnya studi kelayakan sistem feasibility study, dan cakupan scope sistem yang akan di bangun. 2. Analisis, yaitu memahami sistem yang sedang berjalan, mengidentifikasi masalah yang ada serta mencari solusinya. 3. Desain, yaitu membuat desain data, desain arsitektur dan desain prosedural yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi spasial yang diusulkan. 4. Kode, tahap ini sering disebut juga sebagai tahap implementasi perangkat lunak atau coding. Dengan kata lain, pada tahap ini dilakukan implementasi hasil rancangan ke dalam baris-baris kode program yang dapat dimengerti oleh mesin komputer. 5. Tes, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem informasi spasial yang telah dibuat. 6. Pemeliharaan, yaitu kegiatan untuk mendukung beroperasinya aplikasi sistem informasi spasial ini. Tahap ini ditandai oleh penyerahan perangkat lunak kepada pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Tangerang serta kegiatan pemeliharaan sistem yang dilakukan secara berkala oleh seorang administrator. 7. Dalam hal ini penulis hanya melakukan metodologi sampai pada tahap tes, sedangkan untuk implementasi dan perawatan sistem diserahkan pada pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Tangerang.

2.8. Perancangan Sistem