Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan Data Pengolahan Data

31

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dimulai dari bulan Januari 2010 sampai dengan Mei 2010 dalam kurun waktu 5 bulan, penelitian dilakukan di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Pusat, Jakarta Pusat. Data penelitian yang digunakan adalah data gempa bumi 05 Juni 1909-31 Oktober 2009 dengan magnitude ≥ 5 SR dan kedalaman h ≤100 Km merupakan kedalaman yang dangkal yang berpotensi besar mengakibatkan resiko kerusakan yang tinggi. Data yang diambil dari data USGS, dan ISG. Penelitian ini di fokuskan pada titik koordinat Daerah Sumatera Barat dan Sekitarnya pada 3°LU-5°LSdan 96°-103°BT.

3.2 Pengumpulan Data

Data gempa bumi periode tahun 1909 sd 2009 diperoleh dari Sub bagian Mitigasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Data diperoleh dengan studi pustaka dan literatur yang ada, kemudian penyajian datanya dalam bentuk tabel, grafik dan peta dengan menggunakan aplikasi Software GIS Geography Information System.

3.3 Pengolahan Data

Data yang yang digunakan dalam menentukan b value nilai b terdiri dari magnitude dan frekuensi gempa bumi tahun 1909 sd 2009. Dalam pengolahan ini 32 menggunakan metode likelihood untuk menentukan b value dan metode statistik untuk mengetahui tingkat seismisitas dan probabilitas gempa bumi. DIAGRAM ALIR PERHITUNGAN B-VALUE DAN PERIODE ULANG GEMPA Seleksi Data Gempa Bumi 1909 sd 2009 M≥5 SR -8.6 SR Input Data Pengeplotan Data Dalam Peta Pembagian Daerah Menjadi 10 Zona Peta b value berdasarkan Pembagian Wilayah dan juga penyebaran seismisitasnya Perhitungan nilai probabilitas dan Periode ulang gempa Perhitungan Indeks Seismisitas Perhitungan b value Metode Likelihood Maksimum Analisa Kesimpulan 33 Pengolahan data dilakukan secara manual yaitu dengan cara memasukkan kedalam rumus yang telah ada. Analisa semua diperoleh dari hasil perhitungan rumus, sedangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkat resiko gempa bumi seperti kondisi geologis, kualitas infra struktur, kepadatan penduduk dan sebagainya diabaikan. Adapun tahapan dalam pengolahan datanya adalah sebagai berikut : 1. Data magnitude dan frekuensi gempa bumi yang terjadi pada lokasi penelitian dimasukkan dalam komputer sesuai dengan urutan tahunnya dan koordinat lintang dan bujurnya. 2. Hitung frekuensi kumulatif berdasarkan magnitudonya. 3. Cari nilai b value nilai b nya dengan menggunakan metode likelihood maksimum. 4. Jika b value telah didapat, langkah selanjutnya adalah mencari nilai a. 5. Lalu mencari indeks seismisitas. 6. Untuk mencari probabilitas gempa merusak dari kurun waktu tertentu, dapat dicari dengan menghitung probabilitas gempa bumi. 7. Semua data dan hasil perhitungan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, supaya lebih memudahkan dalam analisa. 8. Gambaran seismisitas yang yerjadi pada lokasi penelitian digambarkan pada peta dengan software aplikasi GIS dan Arcview. Agar lebih spesifik, akurat dan terperinci wilayah penelitian tersebut dibagi lagi menjadi 10 wilayah, yaitu : 34 1. Wilayah 1 : 4 LS - 5 LS dan 102 BT - 103 BT 2. Wilayah 2 : 3 LS - 4 LS dan 101 BT - 102 BT 3. Wilayah 3 : 2 LS - 3 LS dan 100 BT - 101 BT 4. Wilayah 4 : 1 LS - 2 LS dan 99 BT - 100 BT 5. Wilayah 5 : 0 LS - 1 LS dan 98 BT - 99 BT 6. Wilayah 6 : 0 LU - 1 LU dan 97 BT - 98 BT 7. Wilayah 7 : 1 LU - 2 LU dan 96 BT - 97 BT 8. Wilayah 8 : 2 LU - 3 LU dan 96 BT - 97 BT 9. Wilayah 9 : 2 LU - 3 LU dan 97 BT - 98 BT 10. Wilayah 10 : 2 LU - 3 LU dan 98 BT - 99 BT Gambar 3.1 Peta Penyebaran Seismisitas Daerah Sumatera Barat dan Sekitarnya dengan Pembagian 10 Wilayah 35

3.4 Perhitungan Data 1. Perhitungan Metode Likelihood