Tipe Utama Gelombang Gempa bumi Zona Konvergen

17

2.4 Tipe Utama Gelombang Gempa bumi

Gelombang gempa bumi gelombang seismik adalah gelombang elastis yang disebabkan karena adanya pecahan tanah yang tiba-tiba atau adanya suatu letusan. Gelombang ini akan menjalar ke seluruh bagian dalam bumi dan melalui permukaan bumi. Ada 2 tipe utama gelombang seismik, yaitu: 1. Gelombang Badan Body Waves yaitu gelombang yang menjalar melalui bagian dalam bumi, yang terdiri dari: a. Gelombang Preasure Wave P atau gelombang longitudinal primer dimana Gerakan partikelnya searah dengan arah penjalaran gelombang. b. Gelombang Shear Wave S atau gelombang sekunder atau gelombang transversal dimana gerakan pertikelnya adalah tegak lurus arah penjalaran gelombangnya. Gelombang S dapat dibagi menjadi 2, yaitu:  Gelombang SV adalah gelombang S yang gerakan partikelnya terpolarisasi pada bidang vertikal.  Gelombang SH adalah gelombang S yang gerakan partikelnya horizontal. 2. Gelombang Permukaan Surface Waves yaitu gelombang yang menjalar sepanjang permukaan bumi, yang terdiri dari :  Gelombang Rayleigh R yaitu gelombang yang arah gerakan partikelnya adalah eliptik retrograd.  Gelombang Love L yaitu gelombang yang terpadu pada permukaan bebas medium berlapis. Gerakan pertikelnya seperti gerakan gelombang SH. 18  Gelombang Stonley yaitu gelombang yang terpadu pada bidang batas antara 2 medium. Gerakan partikelnya serupa dengan gelombang SV. a b P SV L R Gambar 2.2 Gerakan partikel Gelombang. Gerakan partikel gelombang medium yang dilewati gelombang- gelombang P, S, L, dan R, serta posisinya terhadap sumber, a Gambar tampak samping, b Gambar tampak atas.

2.5 Kerangka Tektonik Indonesia

Kerangka tektonik Indonesia dipengaruhi oleh tiga lempeng besar, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Lempeng Indo- Australia bergerak relatif dan menunjam terhadap lempeng Eurasia di lepas pantai barat Sumatera, selatan Jawa, dan Nusa Tenggara. Sedangkan lempeng Pasifik bergerak dan menunjam relatif di Irian utara dan Maluku utara. 19 Gambar 2.3 Penampang Geologi cross-section Pulau Sumatera Gambar 2.3 memberikan sebuah illustrasi mengenai Lempeng Samudra India menyusup kedalam Lempeng Benua Eurasia. Penyusupan lempeng samudra dikarenakan secara umum densitas lempeng samudra lebih berat dibandingkan dengan lempeng benua. Daerah pertemuan kedua lempeng ini disebut sebagai jalur subduksi. Gempa bumi secara umum dapat didefinisikan secara sederhana sebagai pelepasan energi akibat gesekan dua lempeng tersebut Kondisi tektonik Indonesia yang sedemikian rupa menyebabkan Indonesia menjadi daerah yang aktivitas kegempaannya sangat tinggi dan menjadi kawasan yang dilalui oleh 2 jalur gempa utama, yaitu jalur gempa bumi Mediterania dan jalur gempa bumi Pasifik. Menurut teori tektonik lempeng, permukaan bumi ini terbagi atas kira-kira 20 pecahan besar yang disebut lempeng. Ketebalannya hampir sama dengan tebal litosfer 70 km. Pertemuan antar lempeng disebut batas lempeng. Pergerakan lempeng bisa saling menjauh, saling bertumbukan, atau saling menggeser ke

P. Sumatra Lempeng S. India

Eurasia Daerah Pertemuan L.S.India-L. Eurasia 20 samping. Penyebab pergerakan ini menurut ilmuwan karena arus konveksi yaitu memindahkan panas melalui zat cair atau gas dari lapisan astenosfer. Lempeng samudera yang rapat massanya lebih besar ketika bertumbukkan dengan lempeng benua di zona tumbukan subduksi akan menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu akan mengalami perlambatan akibat gesekan dari selubung bumi. Perlambatan gerak itu menyebabkan penumpukkan energi di zona subduksi dan zona patahan. Akibatnya di zona-zona itu terjadi tekanan, tarikan, dan geseran. Pada saat batas elastisitas lempeng terlampaui, maka terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba. Proses ini menimbukan getaran partikel ke segala arah yang disebut gelombang gempa bumi. Gempa bumi dapat disebabkan aktivitas gunung api dan runtuhan batuan yang menyebabkan gempa relatif kecil sedangkan akibat tumbukan antar lempeng dan patahan yang aktif mengakibatkan gempa sangat besar. Apabila pusat gempa terjadi di lautan atau samudra dapat menimbulkan gelombang tsunami. Gambar 2.4. Peta Tektonik Kepulauan Indonesia, Tampak Zona Subduksi dan Sesar Aktif 21 Batas-batas lempeng merupakan suatu daerah yang secara tektonik sangat aktif. Secara umum batas-batas lempeng terdiri dari tiga jenis :

a. Zona Konvergen

Zona ini ditandai dengan adanya dua lempeng yang berbatasan bergerak dengan arah saling mendekati. Seperti pada gambar dibawah ini: Gambar.2.5 Zona Konvergen Zona konvergen dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :  Zona tumbukan Pada zona ini kedua lempeng bergerak saling mendekati sehingga pada batas-batas ke dua lempeng cenderung melipat ke atas dan membentuk pegunungan lipatan.  Zona Subduksi Pada zona subduksi kedua lempeng yang bertumbukan lempeng benua dan lempeng samudera. Lempeng yang lebih berat lempeng samudera akan menunjam di bawah lempeng yang lebih ringan lempeng benua. Hasil aktifitas tektonik semacam ini berupa rangkaian gunung api. 22

b. Zona divergen