1.2 Permasalahan
Dalam proses pemasakan serpihan kayu chip di dalam digester, volume lindi putih yang digunakan harus disesuaikan dengan berat serpihan kayu yang dimasak. Jika volume lindi
putih yang digunakan dalam proses pemasakan tidak sesuai dengan berat serpihan kayu maka mutu pulp yang dihasilkan kurang bagus. Mutu pulp yang dihasilkan dapat dilihat
dari kadar lignin yang terdapat pada pulp yang dihitung dengan rumus : kadar lignin = 0,147 x kappa number. Dari uraian di atas maka yang diangkat sebagai rumusan masalah
adalah” bagaimanakah pengaruh pemakaian volume lindi putih white liquor terhadap kadar lignin pulp dan bagaimana akibatnya jika volume lindi putih yang digunakan tidak
sesuai dengan serpihan kayu yang dimasak ?”.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh dari volume lindi putih white liquor yang digunakan terhadap kandungan lignin dalam pulp yang dihasilkan yang diketahui sebagai jumlah
bilangan kappa kappa number yang dihasilkan.
1.4 Manfaat
Sebagai pemberi informasi mengenai pengaruh jumlah volume lindi putih yang digunakan dalam proses pemasakan serpihan kayu terhadap kualitas pulp yang akan
dehasilkan dengan menentukan kadar lignin pulp yang dihitung sebagai bilangan kappa kappa number.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Umum Tentang Kayu
Pulp adalah produk dasar dari kayu, sebagian besar digunakan untuk pembuatan kertas, akan tetapi ini diproses dengan selulosa yang berbeda, seperti sebagai rayon sutera
selophane. Bahan baku pulp dapat berasal dari kayu, bagasse, lalang, jerami, rumput- rumputan dan bahan-bahan yang mengandung selulosa dan hemisolulosa. Sedangkan
bahan dasar yang terpenting dalam pembuatan pulp adalah selulosa. Kayu yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan pulp dapat dibedakan atas dua jenis yaitu kayu
serat panjang soft wood dan kayu serat pendek hard wood. Perbedaan utama antara softwood dengan hardwood adalah panjang seratnya.
Serat hardwood sekitar 13-15 dari panjang serat softwood. Perbedaan lainnya adalah jumlah tipe-tipe sel yang berbeda. Softwood memiliki fraksi serat yang lebih tinggi
daripada hardwood. Umumnya, pulp dari softwood menghasilkan pulp yang lebih kuat daripada hardwood. Karena serat softwood lebih panjang. Softwood biasanya
memberikan yieldrendemen yang lebih rendah daripada hardwood dalam kondisi pengolahan yang sama. Ini karena hemiselulosa pada softwood lebih mudah larut
daripada hemiselulosa pada hardwood. softwood umumnya mengandung lebih banyak
Universitas Sumatera Utara
lignin daripada hardwood. Pulp dari kraft hardwood yang diputihkan menghasilkan kertas dengan kualitas yang bagus dan membutuhkan formasi lembaran dan permukaan
untuk cetakan yang bagus. Kekuatan yang tinggi tidak terlalu dibutuhkan. Serat hardwood memiliki permukaan yang halus karena ukurannya yang kecil.
2.2. Komponen kimia kayu