Perumusan Masalah Kerangka Konseptual

Berdasarkan teori dan fenomena diatas maka peneliti ingin mengukur kinerja keuangan dengan mempergunakan rasio keuangan Early Warning System EWS pada PT. Asuransi Multi Guna Darma, Tbk dan PT. Asuransi Ramayana, Tbk yang bergerak dalam bidang asuransi kerugian, dimana masing- masing perusahaan asuransi tersebut memiliki Risk Based Capital RBC tertinggi dan terendah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI maka judul dalam penelitian ini adalah : “Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Keuangan Early Warning System Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia BEI ”.

B. Perumusan Masalah

Suatu masalah dapat timbul dikarenakan adanya hambatan, rintangan ataupun tantangan sehingga dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan ataupun kegagalan dalam mencapai suatu tujuan. Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, peneliti merumuskan masalah “ Bagaimana kinerja keuangan pada Perusahaan Asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI yaitu PT. Asuransi Multi Guna Darma, Tbk dan PT. Asuransi Ramayana, Tbk selama tahun 2006, 2007, 2008 dan 2009 berdasarkan tolak ukur rasio Early Warning System EWS”.

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dan kerangka berpikir merupakan gambaran tentang hubungan antara variabel yang akan diteliti, yang disusun dari berbagai teori yang Universitas Sumatera Utara telah dideskripsikan Sugiyono, 2006 : 49. Early warning Sytem EWS adalah tolak ukur perhitungan dari The National Association of Insurance Commissioners NAIC atau lembaga pengawas badan usaha asuransi Amerika Serikat dalam mengukur kinerja keuangan dan menilai tingkat kesehatan perusahaan asuransi. Di samping itu, sistem ini dapat memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan kesulitan keuangan dan operasi perusahaan asuransi di masa yang akan datang. Manfaat dari Early Warning System EWS adalah membantu mengidentifikasi masalah dalam perusahaan asuransi kerugian secara dini sehingga tindakan dan perbaikan dapat segera dilakukan. Perhitungan sistem Early Warning System EWS digunakan banyak negara dalam mengawasi kinerja keuangan suatu perusahaan asuransi, hal ini dikarenakan hasil analisis sistem ini memberikan peringatan dini early warning terhadap kondisi keuangan Satria,1994:5. Kinerja keuangan perusahaan asuransi dapat diketahui mengalami peningkatan ataupun mengalami penurunan dari hasil analisis rasio keuangan. Alat ukur untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dapat melihat antara rasio keuangan likuiditas, solvabilitas, profitabiltas, dan rasio teknis. Rasio-rasio tersebut mempunyai kemampuan pembeda yang paling tinggi dalam mengelompokkan perusahaan, apakah perusahaan masuk kedalam kelompok sehat atau kelompok kurang sehat. Secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 1.1. dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Satria 1994:5 Selain beberapa rasio keuangan Early Warning System EWS, pemerintah Indonesia menerapkan peraturan mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi yakni setiap perusahaan asuransi di Indonesia harus memiliki modal minimum sebesar Rp 100.000.000.000.00, seratus milyar rupiah berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia No.63 Tahun 1999 Pasal 6, dan setiap perusahaan asuransi hanya dapat memiliki Premi Netto paling banyak 300 tiga ratus peratus dari modal sendiri periode berjalan berdasarkan keputusan menteri keuangan Republik Indonesia No. 424 KMK.06 2003 pasal 35.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian