Rasio Likuiditas Liquidity Ratio Rasio Solvabilitas dan Umum Solvency and overall ratios Ratio Teknis Technical Ratio

b. Membantu mengidentifikasi perusahaan yang memerlukan pemantauan lebih jauh untuk menghindari kemungkinan terjadinya insolvencies di masa yang akan datang. c. Sebagai alat penentu prioritas dalam pemilihan perusahaan asuransi kerugian yang akan diperiksa secara langsung. d. Sebagi dasar untuk member tingkatan grading pada perusahaan asuransi kerugian.

2. Bentuk dan Analisis Rasio Keuangan Early Warning System EWS

Rasio keuangan Early Warning System EWS menganalisis tiga rasio dari Undang-undang asuransi dan peraturan pemerintah. Penjelasan mengenai ketiga rasio beserta interpretasinya adalah sebagai berikut

a. Rasio Likuiditas Liquidity Ratio

Rasio likuiditas atau liquidity ratio mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dan secara kasar memberikan gambaran kondisi keuangan perusahaan apakah dalam kondisi likuid atau tidak. Rasio Likuiditas dapat dihitung sebagai berikut Satria,1994:71: Rasio Likuiditas = Total kekayaan yang diperkenankan admitted assets adalah jumlah kekayaan yang dapat diperhitungkan untuk menilai tingkat solvabilitas. Interpretasi: Rasio yang tinggi menunjukkan adanya masalah likuiditas dan perusahaan kemungkinan besar berada dalam kondisi yang tidak solven, sehingga perlu dilakukan analisis terhadap tingkat kecukupan cadangan Universitas Sumatera Utara reserve adequacy, serta kestabilan dan likuiditas kekayaan yang diperkenankan admitted assets.

b. Rasio Solvabilitas dan Umum Solvency and overall ratios

Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan keuangan perusahaan asuransi kerugian dalam mendukung kewajiban yang mungkin timbul dari penutupan risiko yang telah dilakukan. Rasio Batas Solvabilitas dapat dihitung sebagai berikut Satria,1994:67: Solvency Margin = Modal disetor, cadangan khusus serta laba dan laba ditahan disebut juga Dana Pemegang Saham atau Modal Sendiri. Premi neto adalah hasil bersih premi bruto dikurangi dengan premi reasuransi. Interpretasi : Rendahnya solvency margin mencerminkan adanya risiko yang tinggi sebagai akibat tingginya penerimaan premi penerimaan risiko. Rasio ini lebih baik dihubungkan dengan rasio retensi diri.

c. Ratio Teknis Technical Ratio

Cadangan teknis terdiri dari cadangan premi dan cadangan klaim. Rasio ini dapat mengukur secara kasar tingkat kecukupan cadangan yang diperlukan dalam smenghadapi kewajiban yang timbul dari penutupan resiko. Rasio Cadangan Teknis Sebagai berikut Satria, 1994:74: Rasio Cadangan Teknis = Interpretasi: Universitas Sumatera Utara Rendahnya rasio ini mungkin disebabkan oleh penetapan cadangan yang terlalu rendah, sehingga perlu dilihat pula tingkat solvency margin perusahaan, sebab ada kemungkinan perusahaan berada dalam kondisi insolven. Dipihak lain rasio yang relative tinggi cenderung menunjukkan bahwa portofolio usaha kurang merata sepanjang tahun. Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat P.T. Asuransi Multi Artha Guna, Tbk 1. Pendirian P.T. Asuransi Multi Artha Guna, Tbk P.T. Asuransi Multi Artha Guna Tbk Perusahaan didirikan di Surabaya berdasarkan Akta No. 87 tanggal 14 Nopember 1980 dari notaris Haji Bebasa Daeng Lalo, SH. Akta pendirian ini disahkanoleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5285 tanggal 29 Januari 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 12 Maret 1982, Tambahan No. 314. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 245 tanggal 30 Juni 2008 dari notaris Eliwaty Tjitra, SH, notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang- Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Huku m dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-23781, tanggal 20 Nopember 2008. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memiliki lima cabang Bandung, Medan, Makassar, Palembang dan Surabaya serta tujuh belas kantor perwakilan di luar Jakarta Balikpapan, Bandar Lampung, Banjarmasin, Batam, Bogor, Kendari, Kuta-Bali, Malang, Manado, Padang, Palu, Pekanbaru, Pontianak, Samarinda, Semarang, Solo dan Yogyakarta. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Bank Panin Pusat Lt. 8 Jl. Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta 10270. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan kegiatan usaha di bidang asuransi kerugian Universitas Sumatera Utara