4. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian, untuk membantu memecahkan masalah yaitu dengan data sekunder.
Data Sekunder yaitu data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Peneliti
mendapatkan data sekunder dari buku-buku, majalah, hasil karangan, dan informasi dari internet.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data pendukung berupa literature,
penelitian terdahulu, laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapat gambaran dari masalah yang akan diteliti.
6. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan di dalam penelitian ini adalah : a.
Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif yang digunakan oleh peneliti adalah
menghitung rasio – rasio keuangan berdasarkan Early Warning System EWS dan tolak ukur yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah.
b. Metode Analisis Kuantitatif
Metode analisis kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk angka. Metode analisis kuantitatif yang
dipakai dalam penelitian skripsi, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1 Metode Analisis Vertikal
Merupakan analisis data yang membandingkan data rasio keuangan perusahaan dengan rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis
atau industry yang sama. Analisis rasio yang digunakan adalah rasio Early Warning System.
Berdasarkan acuan dari penelitian salustra satria terhadap perushaan asuransi di Indonesia, alat-alat rasio untuk mengukur kinerja keuangan
menggunakan analisis rasio keuangan Early Warning System EWS. Adapun alat – alat analisis rasio Early Warning System EWS
yang digunakan adalah, sebagai berikut : a
Rasio Likuiditas b
Rasio Solvabilitas dan umum c
Rasio Cadangan Teknis
Asumsi:
Hasil analisis menggunakan rasio Early Warning System EWS akan dibandingkan dengan menggunakan tolok ukur rasio Early Warning
System EWS yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia . Tolak ukur dari masing-masing rasio adalah sebagai berikut
Tabel 1.2 Tolak Ukur Rasio Early Warning System
Rasio Batas
Minimum Batas
Maksimum
a. Rasio Likuiditas Liquidity Ratio
b. Rasio Batas Solvabilitas Solvency Margin
Ratio c.
Rasio Cadangan Teknis 1,2
1,2
0,4
Sumber : Satria 1994:97
Universitas Sumatera Utara
Selain beberapa rasio di atas, pemerintah Indonesia menerapkan peraturan mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi yakni setiap
perusahaan asuransi di Indonesia harus memiliki modal minimum sebesar Rp 100.000.000.000.00,seratus milyar rupiah berdasarkan peraturan
pemerintah Republik Indonesia No.63 Tahun 1999 pasal 6, dan setiap perusahaan asuransi hanya dapat memiliki Premi Netto paling banyak
300 tiga ratus peratus dari modal sendiri periode berjalan berdasarkan keputusan menteri keuangan Republik Indonesia No. 424 KMK.06 2003
Pasal 35. Rasio likuiditas memiliki tingkat batas minimum 120 seratus
dua puluh per seratus yaitu 1,2. Jika perusahaan asuransi memiliki rasio likuditas lebih dari 120 , perusahaan tersebut memiliki kondisi
kesehatan keuangan perusahaan yang baik begitu sebaliknya. Rasio solvabilitas memiliki tingkat batas minimum 120 seratus
dua puluh per seratus yaitu 1,2. Jika perusahaan asuransi memiliki rasio solvabilitas lebih dari 120 , perusahaan tersebut memiliki kondisi
kesehatan keuangan perusahaan yang baik begitu sebaliknya. Rasio cadangan teknis memiliki tingkat batas minimum 40
empat puluh per seratus yaitu 0.4. Jika perusahaan asuransi memiliki lebih dari 120 , perusahaan tersebut memiliki kondisi kesehatan
keuangan perusahaan yang baik begitu sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
2 Metode Analisis Horizontal Trend Analysis
Metode analisis yang membandingkan kegiatan usaha suatu perusahaan dengan kegiatan-kegiatan yang telah dicapai pada periode-
periode sebelumnya. Sehingga dapat terlihat perkembangan dari kinerja keuangan PT Asuransi Multi Artha Guna, Tbk dan PT. Asuransi
Ramayana dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian Agustinus 2005 dengan judul Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Keuangan Early Warning System EWS pada PT. Asuransi
Ramayana Tbk Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan asuransi tersebut berdasarkan rasio keungan Early Warning
System EWS. Penelitian ini menggunakan tolok ukur 10 rasio Early Warning System EWS, yaitu: Rasio Likuiditas, Rasio Agents Balance to Surplus Ratio,
Rasio Solvabilitas, Rasio Tingkat Kecukupan Dana, Rasio Komisi, Rasio Beban Klaim, Rasio Underwriting, Rasio Pengembalian Investasi, Rasio Biaya
Manajemen, Rasio Retensi Sendiri. Berdasarkan hasil penelitian terhadap laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis rasio EWS, perusahaan
mengalami penurunan dan kenaikan laba dari tahun ke tahun dengan persentase yang cukup besar dan hasil investasi yang terus menurun sehingga dapat
mempengaruhi investor. Likuiditas perusahaan tergolong tinggi meskipun masih berada dibawah batas normal. Perusahaan ini memiliki tingkat kesehatan yang
baik karena berada diatas tingkat RBC yang ditetapkan oleh pemerintah untuk kategori perusahaan asuransi yang sehat
.
B. Laporan Keuangan
Alat yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri
Universitas Sumatera Utara