1.4. Metode Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah: 1.
Dengan mempelajari teori dan pengamatan langsung di lapangan serta melakukan diskusi dengan pembimbing lapangan dan juga operator di
bagian line Produksi.
2. Studi literatur
Yaitu dengan mempelajari buku referensi, buku manual, artikel dari media cetak dan internet, dan bahan kuliah yang mendukung dan berkaitan
dengan topik karya akhir ini.
3. Studi bimbingan
Yaitu dengan melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing tugas akhir, dalam hal ini adalah Bapak Ir. Syarifuddin Siregar.
1.5. Sistematika Penulisan
Penulisan tugas akhir ini disusun secara sistematis sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Bagian ini berisikan latar belakang, tujuan penulisan, batasan
masalah, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TEORI DASAR
Bab ini memberikan penjelasan mengenai teori – teori dasar yang diperlukan dalam karya akhir. Diantaranya dijelaskan mengenai
dasar pengontrolan otomatis, PLC Programmable Logic Controller, Arsitektur Sistem Otomasi Industri.
BAB III PETUNJUK PENGGUNAAN SOFTAWARE STEP 7 Mikro Win
V4.0 DAN INTERAKSINYA DENGAN PLC SIEMENS Bagian ini menguraikan tentang cara menggunakan Step 7 mikro
Win V4.0 sebagai software pendukung dan interaksinya dengan PLC yang digunakan.
BAB IV SISTEM PENGONTROLAN MESIN CASE PACKER
Mesin Pengisi Krat DENGAN MENGGUNAKAN PLC TIPE SIEMENS S7-200.
Bagian ini akan membahas tentang contoh aplikasi sistem pengontrolan mesin case packer yang dilakukan dengan PLC
Siemens S7-200.
BAB V PENUTUP
Bagian ini berisikan beberapa kesimpulan dan saran dari penulisan karya akhir ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TEORI DASAR PLC PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
2.1. UMUM
Pada awalnya, mesin merupakan suatu peralatan sederhana yang menggantikan satu bentuk usaha menjadi usaha yang dapat dikendalikan atau
diatur oleh manusia. Ini berarti mesin merupakan suatu teknologi yang maju dijamannya, yang mengantikan fungsi tertentu dalam suatu proses tertentu, dan
yang menggantikan campur tangan manusia. Namun dalam pengoperasiannya, manusia yang mengendalikan mesin tersebut.
Bagian terpenting yang dapat dirasakan pada otomasi modern adalah pada industrial robotics. Beberapa keuntungan yang didapat adalah kontrol kualitas
yang sangat baik, efisiensi yang lebih tinggi, dapat diintegrasikan dengan sistem – sistem yang berhubungan dengan bisnis, peningkatan produktivitas, dan
mengurangi tenaga kerjaburuh. Sedangkan beberapa kerugian yang dapat dirasakan adalah modal yang dibutuhkan besar, dan menambah ketergantungan
pada perawatan dan perbaikan. Sebagai contoh, Jepang harus menarik beberapa industri robot ketika mereka menyadari ketidakmampuan mereka terhadap
perubahan kebutuhan produksi yang adalah penting sehingga tidak mampu untuk memberikan harga produksi awal mereka.
Pada kenyataannya, sistem otomasi dalam dunia industri tidak lepas dari berkembangnya teknologi dalam bidang elektris, yang dimulai pada awal abad ini,
Universitas Sumatera Utara
ketika motor mulai menggantikan bentuk sumber energi yang lain seperti manusia, hewan atau tenaga air. Sistem terotomasi apabila dilihat dari sudut
pandang ilmu kendali merupakan sistem yang mempunyai harga sesaat dari nilai sebenarnya dibandingkan nilai yang diinginkan, sehingga selisih tersebut
menghasilkan sinyal untuk mengoreksi dan mengontrol sistem tanpa campur tangan manusia .
Pada pertengahan abad ke-20, otomasi telah ada untuk beberapa tahun dalam skala yang kecil, menggunakan devais atau peralatan mekanikal yang
sederhana untuk mengotomasikan proses manufacturing yang sederhana. Sedangkan dunia elektronik mulai memasuki arena industri pada tahun 1940-an
ketika berbagai komponen pengendali dibuat untuk meningkatkan kinerja sistem industri. Pada masa ini, motor – motor AC mulai muncul mendampingi motor DC
sebagai tulang punggung sistem industri. Pada tahun 1950-an, penguat elektronik dan magnetik memberikan sumbangan besar pada sistem kendali, yaitu dengan
memungkinkan umpan balik pada kendali posisi. Bagaimanapun juga, konsep akan menjadi benar-benar terwujud dalam prakteknya dengan adanya perubahan
atau evolusi pada komputer digital, yang fleksibilitasnya memampukannya untuk mengatur hampir semua bagian dari tugas atau proses produksi. Komputer digital
dengan kombinasi kecepatan, kemampuan untuk menghitung atau mengkalkulasi dengan cepat, harga, dan ukuran yang dibutuhkan secara keseluruhan, pertama
kali muncul sekitar tahun 1960. Sebelumnya, komputer – komputer yang ada pada industri terdiri dari komputer analog dan komputer hybrid. Sejak tahun 1960,
komputer digital telah mengambil alih kontrol secara luas dan sederhana, proses yang diulang-ulang, dan proses – proses lain yang lebih kompleks.Pada periode
Universitas Sumatera Utara
ini juga muncul apa yang dinamakan PLC Programmable Logic Controller, sebagai pengganti relai elektromagnetik pada sistem kendali yang bersifat
sekuensial . Dalam perkembangannya hingga kini, otomasi dalam dunia industri makin
lama makin bertambah kompleks. Perkembangan ini membentuk sistem otomasi menuju pada suatu struktur tertentu, dan membentuk suatu hirarki sistem otomasi.
2.2. Sejarah Programmable Logic Controller