Sejarah Programmable Logic Controller

ini juga muncul apa yang dinamakan PLC Programmable Logic Controller, sebagai pengganti relai elektromagnetik pada sistem kendali yang bersifat sekuensial . Dalam perkembangannya hingga kini, otomasi dalam dunia industri makin lama makin bertambah kompleks. Perkembangan ini membentuk sistem otomasi menuju pada suatu struktur tertentu, dan membentuk suatu hirarki sistem otomasi.

2.2. Sejarah Programmable Logic Controller

PLC diciptakan sebagai respon atas kebutuhan – kebutuhan pada industri otomotif Amerika. Sebelumnya, kontrol, sequencing, dan safety interlock logic untuk manufaktur automobile dan truk-truk dikerjakan dengan relay, timer, dan kontroler close-loop. Proses dalam mengupdate fasilitas-fasilitas tersebut, yaitu dengan mengadakan perubahan model dalam waktu setahun dirasakan sangat mahal dan boros, sedangkan dalam rewiring, sistem relay membutuhkan teknisi elektrik yang ahli dan terampil. Pada tahun 1968, GM General Motors Hydaramatic the automatic transmission division of General Motors mengeluarkan proposal permintaan untuk penggantian terhadap sistem relay hard-wired. Proposal yang disetujui berasal dari Bedford Associates of Bedford, Massachusetts. PLC pertama, dengan model desain 084, oleh karena proyek ini merupakan proyek ke-84 pada Bedford Associates. Bedford Associates mulai membuka perusahaan untuk tujuan pengembangan, pembuatan, penjualan dan layanan produk baru : Modicon, yang merupakan kependekan dari Modular Digital Controller. Orang yang sangat berpengaruh dalam projek Modicon ini adalah Dick Morley, yang terkenal dengan Universitas Sumatera Utara sebutan “Father of the PLC”. Jenis Modicon telah dijual pada tahun 1977 Gould Electronics, dan terakhir oleh Schneider Electric, Pemilik tunggal. Salah satu model awal 084 yang telah dibuat ditampilkan pada kantor pusat perusahaan Modicon, di North Andover, Massachussetts. Model itu dipresentasikan oleh GM kepada Modicon, ketika unit tersebut telah habis produksi sekitar dua puluh tahun. Industri otomotif masih merupakan perusahaan pengguna PLC terbesar. PLC digunakan pada banyak jenis industri yang berbeda, seperti packaging dan mesin – mesin semikonduktor. Jenis PLC yang terkenal adalah Koyo, Honeywell, Siemens, Schneider Electric, Omron, Rockwell, General Electric, Panasonic dan Mitsubishi. 2.3.Konsep Dasar Programmable Logic Controller Secara definitif, menurut NEMA National Electrical Manufactures Association, PLC adalah suatu alat elektronika digital yang berbasis mikrokontroller dan menggunakan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan dan mengaplikasikan instruksi – instruksi dari suatu fungsi tertentu, seperti logika, sekuensial, pewaktuan timing, pencacahan counting, dan aritmatika dalam rangka mengendalikan mesin-mesin ataupun suatu proses. PLC merupakan elemen unit pengendali yang fungsi pengendaliannya dapat diprogram sesuai dengan keperluan. Jadi, sebelum digunakan PLC diprogram terlebih dahulu agar proses pengendalian yang terjadi sesuai dengan yang diinginkan. Universitas Sumatera Utara Piranti ini juga dirancang sedemikian rupa agar tidak hanya para programer komputer saja yang dapat membuat dan mengubah program-program yang ada di dalamnya melainkan juga dapat dioperasikan oleh para insinyur yang memiliki kemampuan terbatas mengenai pemograman bahasa komputer. Oleh sebab itu para perancang PLC sudah menempatkan sebuah program awal pre- program yang memungkinkan program-program kontrol dapat dimasukkan dengan menggunakan bahasa pemograman yang sederhana dan mudah dipahami. Prinsip kerja PLC sama dengan prinsip relay yaitu berupa saklar on-off, tetapi PLC dipandang lebih menguntungkan dari pada relay pada umumnya. Kemudahan – kemudahan yang di dapat dengan menggunakan PLC sebagai unit pengendali adalah sebagai berikut : 1. Fleksibel Sebelum menggunakan PLC sebagian besar sistem kontrol mesin menggunakan alat kontrol berupa relay ataupun electronic card. Sistem tersebut tidak praktis karena tidak bisa digunakan secara umum. Sebagai contoh pada setiap mesin yang berbeda tipe, maka akan dibutuhkan electronic card yang berbeda pula sesuai dengan yang dibuat oleh pabrikannya. Sedangkan PLC bisa digunakan secara umum pada setiap tipe mesin dan kita cukup hanya menyediakan program aplikasinya saja. 2. Kemudahan pembuatan dan pengeditan program. PLC mudah diprogram dengan menggunakan bahasa pemograman yang relatif sederhana dan mudah dipahami serta sebagian besar berhubungan dengan operasi-operasi logika dan penyambungan. Pengeditan program juga dapat dilakukan dengan mudah sesuai dengan kebutuhan. Universitas Sumatera Utara 3. Kemudahan pemeliharaan dan perbaikan Dibutuhkan banyak waktu pada saat hendak memodifikasi proses pengontrolan dengan menggunakan electronic card maupun relay-relay. Selain itu proses pelacakan pada saat terjadi gangguan akan cukup sulit dilakukan. Tetapi, dengan PLC proses modifikasi dapat dilakukan dengan hanya pemograman ulang Reprogram tanpa perlu diinstalasi ulang. Proses pelacakan kesalahan juga dapat dimonitor langsung dengan menggunakan programming tools yang disediakan oleh masing- masing vendor PLC. 4. Dapat digunakan pada berbagai macam alat Proses pengontrolan dengan menggunakan PLC dapat dilakukan pada berbagai macam alat maupun mesin, walaupun mesin yang digunakan berbeda-beda jenis maupun tipe. Pemakai hanya perlu menyediakan program aplikasi sesuai dengan PLC yang digunakan dan memogram PLC tersebut agar beroperasi sesuai dengan proses yang diinginkan. 5. Memiliki jumlah kontak relay yang banyak Setiap PLC memiliki jumlah kontak relay yang cukup banyak. Sedangkan pada relay konvensional jumlah kontaknya terbatas. Pada satu koil internal relay PLC jumlah kontaknya bisa mencapai ratusan, tetapi hal ini juga tergantung pada kapasitas memori dari PLC yang digunakan. Universitas Sumatera Utara 6. Memiliki banyak fasilitas dan lebih fungsional Setiap PLC sudah memiliki fasilitas seperti timer, counter, latch, dan fungsi-fungsi lainnya. Sehingga tidak diperlukan lagi penggunaan timer dan counter dan fasilitas eksternal lainnya karena sudah ada dalam PLC. 7. Keamanan security yang baik Program PLC yang telah dirancang dapat diproteksi sehingga tidak dapat diubah orang sembarangan. Hal ini berbeda dengan sistem relay konvensional yang sistemnya cenderung lebih terbuka dan memungkinkan setiap orang melakukan perubahan pada sistemnya. 8. Program yang telah dibuat dapat disimpan Program aplikasi PLC yng telah dirancang dengan mudah dapat disimpan pada CD, disket, dan harddisk komputer seperti program komputer pada umumnya. Sehingga program aplikasi yang asli dapat disimpan dan bisa digunakan kembali bila diperlukan. 9. Dapat dimonitoring secara visual Sebelum program aplikasi yang telah dirancang akan digunakan, maka program tersebut dapat dites terlebih dahulu dalam skala laboratorium dengan menggunakan lampu indikator yang ada pada PLC. Hal ini akan memudahkan proses evaluasi dan penyempurnaan program. Selain itu, program tersebut dapat dimonitoring secara visual dengan menggunakan programming device yang disediakan masing-masing PLC. 10. Bersifat kokoh dan dirancang untuk dapat beroperasi pada kondisi suhu, kelembapan, getaran, dan tingkat kebisingan yang lebih dari kondisi normal. Universitas Sumatera Utara Perkembangan PLC berhubungan erat dengan perkembangan mikroprosesor. Oleh karena itu, bila kemampuan mikroprosesor meningkat, maka kemampuan PLC yang menggunakan mikroprosesor tersebut meningkat juga. Saat ini PLC sudah mampu berkomunikasi dengan operator, dengan modul – modul khusus seperti PID, analog IO, dan komputer untuk suatu proses pengendalian khusus. Hal – hal mendasar yang harus diketahui dalam pengenalan dan penggunaan PLC sesuai fungsi yang diinginkan adalah : • Prinsip Kerja Dasar PLC menerima sinyal input dari peralatan diskrit onoff atau analog sensor. Modul input mengidentifikasi serta mengubah sinyal tersebut ke dalam bentuk tegangan yang sesuai dengan modul input dan mengirimkannya ke CPU Central Processing Unit. Sinyal input tersebut diolah, kemudian dikirim ke modul output berdasarkan program yang telah disimpan di CPU. Bentuk sinyal output diubah menjadi tegangan yang sesuai dan dipakai untuk menjalankan peralatan output actuator . Selama proses operasinya, CPU sebuah PLC melakukan tiga operasi utama yaitu: o Membaca data masukan input melalui perangkat yang disebut modul input. o Mengeksekusi program kontrol yang telah dirancang dan tersimpan pada memori PLC. o Memperbaharui data-data pada modul output PLC. Ketiga proses di atas dinamakan proses scanning : Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1. Prinsip kerja dasar PLC • Sistem Aliran Daya Sistem aliran daya merupakan prinsip yang digunakan pada pemrograman PLC. Seperti arus yang mengalir pada rangkaian listrik, garis vertikal pada posisi kiri dan kanan adalah rel daya yang diasumsikan sebagai sumber daya untuk mengaktifkan fungsi – fungsi yang terdapat di dalam program yang dibuat. Fungsi – fungsi tersebut secara langsung berhubungan dengan rel daya. Kemudian dieksekusi setiap satu kali scan operasi. Gambar berikut merupakan sistem aliran daya yang menjelaskan fungsi-A aktif jika ada aliran daya melewatinya. Sedangkan agar fungsi-C dapat aktif, maka fungsi-B harus aktif terlebih dahulu untuk melewatkan daya ke fungsi-C. Gambar 2.2. Sistem Aliran Daya FUNGSI-A FUNGSI-B FUNGSI-C Universitas Sumatera Utara

2.4. Komponen - komponen Penyusun PLC