PEMOGRAMAN PLC DENGAN MENGGUNAKAN SIEMENS S7 MIKRO WIN V4.0 SIEMENS STEP-7 MIKRO WIN V.4.0 Pada dasarnya setiap vendor PLC memiliki software pendukungnya

BAB IV SISTEM PENGONTROLAN MESIN CASE PACKER

Mesin Pengisi Botol DENGAN MENGGUNAKAN PLC TIPE SIEMENS S7-200

4.1. PEMOGRAMAN PLC DENGAN MENGGUNAKAN SIEMENS S7 MIKRO WIN V4.0

Programmable logic controller yang digunakan oleh penulis untuk proses sistem pengontrolan mesin case packer mesin pengisi krat dalam karya akhir ini adalah PLC SIEMENS dengan spesifikasi sebagai berikut : Spesifikasi tersebut menunjukkan bahwa PLC yang digunakan dapat beroperasi pada suplai tegangan 100 – 240 VAC dengan frekuensi 5060 Hz, dan memiliki arus kerja sebesar 2.5 A untuk beban resistif. Selain itu, PLC ini memiliki jumlah terminal input 24 buah dan terminal output sebanyak 16 buah, sedangkan tegangan kerja internalnya sebesar 24 V DC. Sehingga semua input yang digunakan bekerja pada tegangan 24 V DC dan semua terminal output memiliki tegangan 100 – 240 V AC. Model : S7 - 200 100 – 240 VAC 50 60 Hz 35 VA Max 2.5 A 240 VAC Resistif Load Input Output : 24 16 Serial No. 226 SIEMENS Universitas Sumatera Utara

4.2. SIEMENS STEP-7 MIKRO WIN V.4.0 Pada dasarnya setiap vendor PLC memiliki software pendukungnya

masing, seperti : PLC OMRON yang menggunakan program CX, PLC MITSUBISHI yang menggunakan program MELSOFT seri GX Developer, PLC LG yang menggunakan program KGL_Win, dan SIEMENS sendiri yang menggunakan S-7 Mikro win . Program pendukung software support ini bertujuan agar setiap pengguna personal komputer yang bermaksud untuk menggunakan PLC sebagai alat kontrol dapat berkomunikasi dengan PLC itu sendiri. Walaupun setiap merk PLC menggunakan software yang berbeda-beda, namun pada dasarnya sistem operasionalnya sama saja. Siemens S-7 Mikro win memiliki 8 delapan simbol dasar yang digunakan pada pemogramannya. Setiap simbol memiliki keunikan tersendiri. Kedelapan simbol tersebut antara lain :  I : digunakan sebagai simbol input PLC  Q : digunakan sebagai simbol output PLC  T : digunakan sebagai simbol timer pada PLC  C : digunakan sebagai simbol counter pencacah pada PLC  M : digunakan sebagai simbol memori internal  SM : digunakan sebagai simbol memori spesial internal  V : digunakan sebagai simbol memori variabel internal  HC : digunakan sebagai simbol high speed counter Semua simbol di atas juga dikenal dengan Bit. Ini berarti bahwa semua peralatan yang diwakili oleh simbol – simbol tersebut akan bekerja hanya pada dua keadaan yaitu : ON atau OFF, logika 1 atau logika 0. Bagian ini akan membahas secara singkat cara menggunakan software Siemens S7 Mikro Win. Universitas Sumatera Utara

4.3. PENGENALAN SUPPORT SOFTWARE MIKRO WIN S7 UNTUK PLC SIEMENS