18
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Bimbingan Islam
1. Pengertian Metode, Bimbingan, Islam
a. Pengertian Metode
Secara etimologi metode berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari penggalan kata
“meta” yang berarti “melalui” dan “hodos” berarti “jalan”. Bila digabungkan maka metode bisa
diartikan “jalan yang dilalui”. Dalam pengertian yang lebih luas, metode bisa pula diartikan sebagai “segala sesuatu atau cara yang
digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan ”.
1
Sedangkan menurut “Kamus Besar Bahasa Indonesia” metode ialah “cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan
suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan ”.
2
Sedangkan menurut
“Kamus Manajemen” metode ialah “cara melaksanakan pekerjaan”.
3
Begitu pun yang diungkapkan oleh M. Arifin dalam bukunya yang berjudul “Pedoman pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan Islam”
1
M. Luthfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Konseling Islam, Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008, h. 120.
2
Depdiknas, Kamus Bahasa Indonesia, edisi ke. 3, Jakarta : Balai Pustaka, 2002, h. 740.
3
B. N. Marbun, Kamus Manajemen, Jakarta : Pustaka Harapan, 2005, h.173.
19
bahwa metode adalah adalah segala sarana yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, baik sarana yang tersebut bersifat fisik
seperti alat peraga, alat administrasi, dan pergedungan dimana proses kegiatan bimbingan berlansung, bahkan pelaksana metode seperti
pembimbing sendiri adalah termasuk metode juga. Selain kata metode adapula kata “teknik” dan “pendekatan”,
keduanya dipahami sebagai cara-cara ilmiah yang dipakai sebagai peralatan instrument dalam melakukan pekerjaan yang sifatnya lebih di
fokuskan kepada subyek atau obyek yang dijadikan sasaran pelayanan. Sesungguhnya antara metode dan teknik secara subtansial,
memiliki pengertian yang sama. Perbedaannya adalah pada sisi fungsionalisasinya, yaitu unsur-unsur dan penggunaan metode bersifat
teoritis dan lebih luas sebagai bagian dari upaya ilmiah. Dalam pelayanan bimbingan dan penyuluhan konseling pada
umumnya penggunaan istilah metode dan teknik kadangkala dipakai berganti-ganti tergantung kepada obyek permasalahan yang sedang
dilayani. Hal ini perlu dikemukakan untuk memberikan wacana yang lebih luas dan fleksibel mengenai berbagai metode dan teknik serta
pendekatan yang digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
4
Untuk itu penulis menyimpulkan bahwa metode adalah sebuah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan yang
diinginkan dan dengan adanya metode maka diharapkan apa yang
4
M. Luthfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Konseling Islam, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2008, h. 121.