Asimilasi-Individualisasi Asosiasi-Disasosiasi Konsep Analisis Wacana 1. Pengertian Analisis Wacana

aktor atau mengenai suatu permasalahan, seringkali terjadi pilihan apakah aktor tersebut ditampilkan apa adanya, ataukah yang disebut adalah kategori dari aktor sosial tersebut.

4. Nominasi-Identifikasi

Merupakan startegi tentang bagiaman suatu kelompok, peristiwa, atau tindakan tertentu didefinisikan. Proses pendifinisiannya dilakukan dengan memberi anak kalimat sebagai penjelas.

5. Determinasi-Indeterminasi

Penulisan anonim tidak jelas oleh wartwan karena belum mendapatkan bukti yang cukup jelas untuk menulis atau karena ada ketakutan struktural kalau kategorisasi yang jelas dari seorang aktor sosial disebut dalam teks.

6. Asimilasi-Individualisasi

Berhubungan dengan pertanyaan, apakah aktor sosial yang diberitakan ditunjukkan dengan jelas kategorinya atau tidak yang terjadi karena dalam pemberitaan bukan kategori aktor sosial yang spesifik yang disebut dalm berita tetapi komunitasi atau kelompok sosial dimana seseorang berada tersebut.

7. Asosiasi-Disasosiasi

Berhubngan dengan pertanyaan, apakah aktor atau suatu pihak ditampilkan sendiri ataukah ia dihubungkan dengan kelompok lain yang lebih besar yang terjadi seringkali tanpa disadari. Dalam kerangka analisisnya van Leeuwen memberikan serangkaian strategi wacana bagaimana wacana itu dapat digunakan sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi makna yang sampai ke tangan pembaca. Secara umum, apa yang dilihatnya dapat digambarkan dalam tabel berikut: Tabel 6 TINGKATAN YANG INGIN DILIHAT Ekslusi Apakah ada aktor seseorang kelompok sosial yang dihilangkan atau disembunyikan dalam pemberitaan. Bagaimana strategi yang dilajukan untuk menyembunyikan atau menghilangkan aktor sosial tersebut? Inklusi Dari aktor sosial yang disebut dalam berita, bagaimana mereka ditampilkan? Dengan strategi apa pemarjinalan atau pengucilan dilakukan? 8 b. Sara Mills Titik perhatian Sara Mills pada wacana terutama mengenai feminisme: bagaimana wanita ditampilkan dalam teks, baik dalam novel, gambar, foto, atau apapun dalam berita. Oleh karena itu apa yang dilakukan oleh Sara Mills sering juga disebut dengan perspektif feminisme dengan titik perhatian yang menunjukkan pada bagaimana teks bias dalam menampilkan wanita. 9 Tabel berikut akan menjelaskan tentang model analisis wacana Sara Mills: Tabel 7 Posisi: Subjek-Objek Dengan menekankan bagaimana posisi dari berbagai aktor sosial, posisi gagasan, atau peristiwa ditempatkan dalam teks. Posisi-posisi tersebut pada akhirnya menentukan bentuk teks yang hadir ditengah khalayak. Posisi Pembaca Dalam teks ini menekankan bahwa teks adalah hasil negosiasi antara penulis dengan pembaca. Oleh karena itu, pembaca disini tidaklah dianggap semata sebagai pihak yang menerima teks, tetapi juga ikut melakukan transaksi sebagaimana akan terlihat dalam teks. 8 Ibid., h. 192-193. 9 Ibid., h. 199. Secara umum, ada dua hal yang diperhatikan dalam analisis model ini yaitu: 1. Bagaimana aktor sosial dalam berita tersebut diposisikan dalam pemberitaan. Siapa pihak yang diposisikan sebagai penafsir dalam teks untuk memaknai peristiwa, dan apa akibatnya. 2. Bagaimana poembaca diposisikan dalam teks. Teks berita dimaknai sebagai hasil negosiasi antara penulis dan pembaca. 10 Kerangka Analisis Sara Mills dijelaskan dalam tabel beikut ini: Tabel 8 TINGKAT YANG INGIN DILIHAT Posisi Subjek-Objek Bagaimana peristiwa dilihat, dari kacamata siapa peristiwa itu dilihat, siapa yang diposisikan sebagai pencerita subjek dan siapa menjadi objek yang diceritakan. Apakah masing-masing aktor dan kelompok sosial mempunyai kesempatan untuk menampilkan dirinya sendiri, gagasannya ataukah kehadirannya, gagasannya ditampilkan oleh kelompok atau orang lain. Posisi Penulis-Pembaca Bagaimana posisi pembaca ditampilkan dalam teks. Bagaimana pembaca memposisikan dirinya didalam teks yang ditampilkan. Kepada kelompok manakah pembaca mengidentifikasikan dirinya. 11 10 Ibid., h. 210-211. 11 Ibid., h. 211.

3. Analisis Wacana Teun A. van Dijk