14 Gambar 2.3a menunjukkan histogram yang menumpuk pada bagian
kiri karena citra tersebut mengandung banyak nilai intensitas yang dekat dengan 0 hitam. Gambar 2.3b menunjukkan histogram yang banyak
menumpuk pada bagian kanan karena citra tersebut mengandung banyak nilai intensitas yang dekat dengan 255 putih. Gambar 2.3c menunjukkan
histogram yang tersebar di daerah derajat keabuan. Khusus untuk citra berwarna, histogramnya dibuat untuk setiap komponen
RGB merah, hijau dan biru.
2.5.3 Segmentasi Citra
Untuk menganalisis sebuah citra, adakalanya tidak semua bagian citra akan dianalisa, akan tetapi ada bagian tertentu dari sebuah citra yang
menarik untuk dianalisa. Untuk mengambil bagian tertentu dari sebuah citra perlu adanya pembagian citra tersebut menjadi beberapa daerah berdasarkan
sifat-sifat tertentu dari citra yang dapat dijadikan pembeda. Proses pembagian ke dalam sub-sub daerah inilah yang disebut dengan segmentasi
citra [5]. Segmentasi secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Diskontinu : membagi suatu berdasarkan perubahan besar nilai
intensitas 2.
Similaritas : membagi suatu citra berdasarkan similaritas sesuai kriteria tertentu yang sudah didefinisikan.
2.5.4 Konversi Citra Berwarna
15 Citra berwarna umumnya banyak disukai daripada citra grayscale
karena citra tersebut menampilkan warna objek seperti warna aslinya. Warna yang diterima oleh mata dari sebuah objek ditentukan oleh warna
sinar yang dipantulkan oleh objek sendiri. Untuk mengektraksi citra berwarna yang disusun oleh warna-warna
pokok RGB Red, Green, Blue dibutuhkan tiga buah filter yaitu filter R, filter G dan filter B yang masing-masing mempunyai level warna. Dalam
pengolahan citra digital yang tidak memerlukan informasi warna, maka ekstraksi tersebut akan memakan banyak memori. Untuk mengurangi
kebutuhan memori, maka citra tersebut harus diubah ke citra grayscale. Untuk mengubah citra berwarna menjadi citra grayscale dilakukan
dengan cara mengkonversi komponen RGB yang terdapat pada citra berwarna. Menurut standar ITU-T International Telecomunication Union-
T nilai intensitas citra grayscale dihasilkan dari komposisi RGB Red, Green, Blue sebagai berikut [5]:
Dengan I = citra grayscale R = komponen warna merah
G = komponen warna hijau B = komponen warna biru
Persamaan tersebut digunakan oleh Mathlab dalam fungsi rgb2grayI, dengan I adalah citra berwarna dengan komponen RGB. Fungsi tersebut
akan mengubah citra berwarna menjadi citra grayscale.
16
2.5.5 Thresholding