Laba setelah pajak adalah laba bersih dari kegiatan operasional setelah dikurangi pajak sedangkan rata-rata total ekuitas adalah rata-
rata modal inti yang dimiliki bank, perhitungan modal inti dilakukan berdasarkan ketentuan kewajiban modal minimum yang berlaku. Rasio
ini dirumuskan sebagi berikut SE BI No 330DPNP tgl 14 Desember 2001:
Laba setelah pajak ROE =
x 100 Rata - rata ekuitas
2. Variabel Independen Efisiensi Operasional X
a. Pangsa Pasar DPK MSDN X
1
MSDN adalah pangsa pasar dana pihak ketiga yang dihimpun oleh masing-masing bank secara individu.
Definisi varibel tersebut adalah: Adiwarman A.Karim, 2004:291-303
1 Giro Wadiah adalah titipan murni yang setiap saat dapat diambil
jika pemiliknya menghendaki. 2
Tabungan Mudharabah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah, dalam hal ini bank bertindak
sebagai mudharib pengelola dana. 3
Deposito Mudharabah adalah simpanan berdasarkan prinsip bagi hasil yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu sesuai dengan kesepakatan.
b. BOPO Biaya Operasional terhadap Beban Operasional X
2
Rasio ini sering disebut rasio efisiensi digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya
operasional terhadap pendaptan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya opearasional yang dikeluarkan bank yang
bersangkutan sehingga kamungkinan suartu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.
Biaya operasional berupa overhad. Pendapatan operasional adalah penjumlahan dari pendapatan margin dan bagi hasil lalu
dikurangi dana pihak ketiga ataas hasil kamudian ditambah dengan pendapatan operasional lainnya. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut
SEBI No330DPNP tgl 14 Desember 2001
Biaya Operasional BOPO
= x
100 Pendapatan Operasional
c. CAR Capital Eduquacy Ratio X
3
CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank ynag mengandung unsur risiko kredit,
pemnyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain yang ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari
sumber-sumber diluar bank. Dengan kata lain, CAR adalah rasio untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang
aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan.
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berilut:
Modal Bank CAR = x 100
Total ATMR
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, Modal Bank terdiri dari modal inti, yaitu: modal disetor, agio saham, cadangan umum, dan
laba di tahan. Ditambah dengan Modal pelengkap yang terdiri antara lain: cadangan revaluasi aktiva tetap. Sedangkan ATMR terdiri atas
ATMR neraca ditambah ATMR rekening administrative jika ada. Dahlam Siamat, 2001:105
d. LDR Loan to Deposit Ratio X