Definisi Operasional Prosedur Penelitian

2 Belum pernah dilakukan penelitian yang sama di SMP Negeri 1 Jember. 3 Adanya kesediaan dari SMP Negeri 1 Jember untuk dijadikan tempat penelitian. Awalnya seluruh siswa pada kelas VII-E diminta untuk menyelesaikan tes pemecahan masalah terbuka. Kemudian dilakukan pengoreksian dan penskoran untuk menentukan kedudukan siswa dalam satu kelas. Setelah siswa dikelompokkan ke dalam kategori siswa berkemampuan matematika sangat tinggi, siswa berkemampuan matematika tinggi, siswa berkemampuan matematika sedang, siswa berkemampuan matematika rendah dan siswa berkemampuan matematika sangat rendah kemudian dipilih satu siswa pada tiap ketegori untuk di wawancara. Sehingga, mendapatkan hasil yang lebih mendalam saat siswa mampu mengutarakan apa yang ada dalam pikirannya ketika mengerjakan soal tes pemecahan masalah terbuka melalui perkataan serta dapat menyelidikimenelusuri kemampuan berpikir kritis siswa.

3.3 Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya salah persepsi beberapa istilah yang terdapat dalam penelitian ini maka perlu diberikan definisi operasional. Adapun beberapa istilah yang perlu didefinisikan dalam penelitian ini adalah: a. Identifikasi adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk memeriksa dan menganalisa secara lebih mendalam akan sebuah hal atau benda. Identifikasi berpikir kritis dalam penelitian ini merupakan penyelidikan dan penelusuran, serta mendeskripsikan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika oleh siswa SMP. b. Berpikir kritis adalah pemikiran rasional yang tercermin dalam tindakan untuk memecahkan masalah dengan memahami penjelasan sederhana, penjelasan lanjut, mengatur strategi dan teknik penyelesaian serta menyimpulkan dan mengevaluasi. c. Pemecahan masalah merupakan suatu kegiatan yang melibatkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman yang telah dimiliki seseorang untuk menemukan solusi dari masalah yang dihadapinya. d. Aspek keterampilan memberikan penjelasan yang sederhana terdapat dua indikator yaitu menganalisis pertanyaan dan memfokuskan pertanyaan. e. Aspek keterampilan memberikan penjelasan lanjut terdapat satu indikator yaitu mengidentifikasi asumsi. f. Aspek keterampilan mengatur strategi dan teknik terdapat dua indikator yaitu menentukan solusi dari permasalahan dalam soal dan menuliskan jawaban atau solusi dari permasalahan dalam soal. g. Aspek keterampilan menyimpulkan dan mengevaluasi terdapat dua indikator yaitu menentukan kesimpulan dari solusi permasalahan yang telah diperoleh dan menentukan alternatif-alternatif cara lain dalam menyelesaikan masalah.

3.4 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan uraian tentang langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian atau komponen-komponen yang harus dilakukan untuk meraih hasil yang hendak dicapai sesuai dengan tujuan penelitian. 1 Kegiatan Pendahuluan Tahap pendahuluan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menentukan daerah penelitian, membuat surat ijin penelitian, dan berkoordinasi dengan guru matematika tempat penelitian untuk menentukan jadwal pelaksanaan penelitian. Selanjutnya dilakukan beberapa kegiatan pada tahapan ini antara lain: a. Pembuatan Tes dan Pedoman Wawancara Menyusun draf I yang berupa soal pemecahan masalah terbuka matematika. Soal tes terdiri dari 5 soal uraian tentang materi yang sudah dipelajari siswa SMP kelas VII-E yakni pokok bahasan segitiga dan membuat pedoman wawancara yang disesuaikan dengan indikator berpikir kritis. b. Memvalidasi Tes dan Pedoman Wawancara Melakukan validasi soal tes dan pedoman wawancara dengan cara memberikan lembar validasi kepada tiga orang validator yaitu dua orang dosen Pendidikan Matematika dan seorang guru matematika SMPN 1 Jember. Lembar validasi berisi tentang kesesuaian validasi isi, validasi konstruksi, bahasa soal, alokasi waktu dan petunjuk pengerjaan soal. Sedangkan untuk lembar validasi pedoman wawancara disesuaikan dengan indikator berpikir kritis. c. Memvalidasi data yang diperoleh dari lembar hasil validasi dan kemudian merevisi tes berdasarkan hasil analisis tersebut. Jika soal valid, dilanjutkan ke uji reliabilitas dan jika soal tidak valid maka dilakukan revisi dan uji validitas ahli kembali. d. Menguji Reliabilitas Melakukan uji reliabilitas berdasarkan rumus alpha. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan cara mengujikan tes yang telah divalidasi dosen dan guru pada seluruh siswa kelas VII-A. e. Memvalidasi data yang diperoleh dari uji reliabilitas. Bila memenuhi kriteria tes yang reliabel maka dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Jika tidak, maka akan dilakukan revisi dan uji reliabilitas kembali. 2 Mengumpulkan Data Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan tes pemecahan masalah terbuka pada pokok bahasan segitiga untuk mengetahui berpikir kritis siswa. Kemudian, dari masing-masing tingkatan kemampuan pemecahan masalah dipilih salah satu siswa sebagai subjek penelitian. Pada akhirnya dilakukan wawancara terhadap siswa untuk memperoleh analisis yang lebih mendalam. 3 Menganalisis Data Pada tahap ini hasil jawaban siswa akan dianalisis dari tes pemecahan masalah terbuka yang telah dilakukan. Analisis ini adalah tujuan utama dari penelitian, bertujuan untuk mengidentifikasi berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika pada pokok bahasan segitiga berdasarkan indikator berpikir kritis serta berdasarkan langkah pemecahan masalah Polya. 4 Kesimpulan Pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan terhadap hasil analisis data yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Secara ringkas prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini.

3.5 Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Taksonomi SOLO pada Sub Pokok Bahasan Balok Siswa Kelas VIII H SMP Negeri 7 Jember;

31 207 241

ANALISIS METAKOGNISI SISWA KELAS XI KIA 1 SMKN 5 JEMBER DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA POKOK BAHASAN FUNGSI KOMPOSISI

0 13 195

Analisis Pengetahuan Metakognisi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berbasis Polya Pokok Bahasan Perbandingan Kelas VII Di SMP Negeri 4 Jember;

28 113 268

Identifikasi Berpikir Kritis dalam Pemecahan Masalah Matematika Pokok Bahasan Garis dan Sudut pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 4 Jember;

0 6 226

Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Pokok Bahasan Segitiga Kelas VII-E

0 3 6

Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika Pokok Bahasan Garis dan Sudut pada Siswa Kelas VII E

0 3 6

IDENTIFIKASI KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL - SOAL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Identifikasi Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal - Soal Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Sawit Tahun 2012.

0 3 15

KATEGORI BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SURAKARTA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK HIMPUNAN.

0 0 13

PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURABAYA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA SKRIPSI

0 0 16

SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PERSEGIPANJANG DAN PERSEGI DI KELAS VII SMP ( Studi Kasus pada Dua Siswa Kelas VII SMP )

0 5 198