3.5 Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto 2006:160, instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah
dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini yakni peneliti, tes dan pedoman wawancara.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti selain
berperan sebagai pengelola penelitian juga sebagai satu-satunya instrumen dalam mengumpulkan data yang tidak dapat digantikan dengan instrumen lainnya.
Berdasarkan bentuk soalnya, tes dibagi menjadi dua jenis yaitu tes subjektif yang pada umumnya berbentuk essay uraian dan tes objektif yang pemeriksaannya
dapat dilakukan secara objektif. Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah tes subjektif atau tes essay uraian karena ingin mengetahui kemampuan siswa berpikir
kritis siswa secara tertulis dalam memecahkan masalah matematika. Soal tes yang diujikan adalah tes pemecahan masalah terbuka yang memiliki alternatif penyelesaian
yang lain artinya bisa diselesaikan dengan banyak cara dan satu jawaban. Soal tes pemecahan masalah tersebut terdiri dari lima soal uraian.
Pedoman wawancara digunakan untuk melakukan wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan, namun pertanyaan tersebut dapat berkembang sesuai
dengan keadaan dan kenyataan subjek penelitian. Wawancara yang semacam ini disebut dengan wawancara semi terstruktur. Pedoman wawancara disesuaikan dengan
indikator berpikir kritis. Wawancara dilakukan pada lima subjek yang telah terpilih dari tiap kelompok kemampuan pemecahan masalah matematika.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan dan akurat yang dapat digunakan dengan tepat sesuai tujuan penelitian.
Menurut Hikmat 2011:71, cara pengambilan data menentukan kualitas data yang
terkumpul dan kualitas data akan menentukan kualitas hasil penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara, angket dan tes.
3.6.1 Metode Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok Arikunto, 2002:127.
Tes pemecahan masalah terbuka menggunakan tahapan pemecahan Polya yang disesuaikan dengan indikator berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian
ini. Tes pemecahan masalah ini menggunakan materi segitiga. Soal tes pemecahan masalah merupakan tes pemecahan masalah terbuka yang memiliki cara lebih dari
satu dengan hanya terdapat satu jawaban. Sehingga siswa diharapkan dapat menentukan alternatif cara lain dalam menyelesaikan masalah sebagai pencapaian
semua indikator berpikir kritis. Tes pemecahan masalah terbuka yang diujikan kepada seluruh siswa di kelas VII-E yang dikerjakan pada jam sekolah dan waktu yang
diberikan sekitar 80 menit. Tes dikerjakan pada lembar jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. Siswa mengerjakan soal-soal tes tersebut sesuai perintah
yang ada di lembar jawaban dan jawaban dituliskan sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat pada lembar jawaban hingga siswa dapat pula menuliskan
alternatifcara penyelesaian lain untuk memperoleh satu jawaban yang sama. Kemudian, hasil jawaban siswa di analisis.
3.6.2 Metode Angket Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal- hal yang ia ketahui Arikunto, 2002:128. Juliansyah Noor dalam Musfiqoh, 2012:
128 mengatakan terdapat empat komponen inti sebuah angket, yaitu 1 adanya subjek; 2 adanya ajakan yaitu permohonan peneliti kepada responden untuk turut
mengisi angket; 3 adanya petunjuk pengisian kuisioner, agar responden mudah menjawab, dan 4 adanya daftar pertanyaan yang berisi item-item yang telah disusun
dengan sistematis sesuai masalah penelitian.
Metode angket yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar validasi tes. Validasi dilakukan berdasarkan validasi isi dan konstruksi, dengan meminta
pertimbangan dan penilaian dari tiga validator yaitu ahli matematika dua dosen dan 1 guru. Penilaian tersebut diberikan pada instrumen lembar validasi tes pemecahan
masalah. Pada lembar validasi tes pemecahan masalah, val idator mengisi kolom “1”,
“2”, “3”, “4”, atau “5” dengan tanda cek √ berdasarkan nilai yang ingin diberikan untuk masing-masing aspek yang akan dinilai. Selain dinilai, validator juga
memberikan saran untuk perbaikan tes secara keseluruhan baik dari isi maupun tata bahasa dari masing-masing permasalahan. Saran validator dapat ditulis pada baris
“Saran revisi” Safrida, 2014:36. 3.6.3 Metode Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik
tertentu. Pada penelitian ini, data diperoleh melalui wawancara dengan siswa dan peneliti.
Menurut Sugiyono 2010:72, ada tiga jenis wawancara yakni wawancara berstruktur dan wawancara semiterstruktur dan wawancara tak terstruktur.
Wawancara terstruktur Structured interview digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh. Pada wawancara semiterstruktur Semistructure Interview dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara
terstruktur. Sedangkan pada wawancara tak berstruktur Unstructured interview adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data.
Jenis wawancara yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara semiterstruktur karena pedoman wawancara telah disusun terlebih dahulu, namun
pertanyaan dapat berkembang disesuaikan dengan keadaan dan ciri subjek penelitian. Wawancara ini bersifat fleksibel dan memungkinkan peneliti mengikuti pemikiran
subjek tanpa beralih dari tujuan awal wawancara. Wawancara dilakukan setelah di analisis hasil tes seluruh siswa. Kemudian, subjek yang akan di wawancara adalah
siswa yang telah terpilih pada tiap tingkatan kemampuan pemecahan masalah matematika setelah diadakan tes pemecahan masalah terbuka. Jadi, subjek yang akan
di wawancara sebanyak lima subjek. Wawancara tersebut dilakukan pada saat jam istirahat sekolah pada tempat yang kondusif di sekolah yaitu di perpustakaan agar
hasil wawancara tercapai dengan baik. Wawancara pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi mengenai berpikir kritis yang dilalui siswa dalam
pemecahan masalah sehingga hasil lebih akurat. Jadi data diperoleh dari jawaban siswa pada tiap pertanyaan yang disesuaikan dengan indikator berpikir kritis.
3.7 Analisis Data