Pelaksanaan Penelitian ANALISIS DAN PEMBAHASAN

37

BAB 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan Penelitian

Langkah pertama yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian yaitu membuat kisi-kisi tes Lampiran B yang disesuaikan dengan kompetensi dasar pada materi yang digunakan yaitu segitiga dan pembuatan indikator pencapaian kompetensi dasar pada tiap nomor soal. Langkah selanjutnya yaitu mendesain dan menyusun tes pemecahan masalah terbuka Lampiran C dan pedoman wawancara Lampiran F. Setelah didapatkan sebuah perangkat tes dan pedoman wawancara, kemudian dilakukan uji validitas. Tes pemecahan masalah terbuka akan dilakukan uji validitas isi dan konstruksi, kesesuaian bahasa soal, alokasi waktu dan petunjuk Lampiran E, sedangkan untuk pedoman wawancara dilakukan uji validitas mengenai kesesuaian pertanyaan wawancara dengan indikator berpikir kritis dan langkah Polya Lampiran G. Lembar validasi pedoman wawancara berupa tabel pemetaan antara indikator berpikir kritis pada setiap langkah pemecahan masalah Polya dengan daftar pertanyaan pada pedoman wawancara. Uji validitas dilakukan dengan cara memberikan lembar validasi kepada dua dosen Program Studi Pendidikan Matematika dan seorang guru matematika SMP Negeri 1 Jember. Tes yang akan divalidasi dilengkapi dengan kriteria jawaban berdasarkan langkah pemecahan Polya dari setiap permasalahan Lampiran D. Soal nomor 1 sampai 5 hanya memiliki satu jawaban dan alternatif cara penyelesaian lebih dari satu. Hasil validasi tes oleh ketiga ahli tersebut dapat dilihat pada Lampiran E1, E2 dan E3. Sedangkan hasil validasi pedoman wawancara oleh ketiga ahli dapat dilihat pada Lampiran G1, G2 dan G3. Data yang diperoleh dari hasil uji validitas selanjutnya digunakan untuk merevisi tes pemecahan masalah terbuka dan pedoman wawancara. Uji validitas terhadap tes pemecahan masalah terbuka didasarkan pada validitas isi dan konstruksi. Untuk menguji validitas isi tes, soal tes dibuat dengan berpedoman pada silabus dan sesuai dengan kurikulum. Untuk menguji validitas konstruksi, soal tes dibuat dalam bentuk permasalahan terbuka yang dikorelasikan dengan langkah pemecahan Polya dan indikator berpikir kritis. Pada penelitian ini, terdapat tiga validator yang terdiri dari dua dosen Program Studi Pendidikan Matematika dan seorang guru matematika SMP Negeri 1 Jember. Validator tersebut kemudian disebut V1, V2, dan V3. Data hasil validasi kemudian dianalisis sesuai dengan metode analisis data hasil validasi. Hasil validasi oleh ketiga ahli dapat dilihat pada Lampiran E1, E2, dan E3. Analisis data hasil validasi tes pemecahan masalah terbuka dimuat pada Lampiran E4. Berdasarkan hasil validasi tes pemecahan masalah terbuka, nilai rerata total Va untuk seluruh aspek dihitung berdasarkan rerata nilai untuk setiap aspek I i . Berdasarkan perhitungan, diperoleh �� = 4,42 sehingga termasuk pada kategori valid. Pada kategori valid, tidak perlu dilakukan validasi kembali. Namun ada sebagian komponen soal yang perlu direvisi menurut saran ketiga validator. Oleh sebab itu, instrumen tes pemecahan masalah terbuka sudah dapat digunakan dalam penelitian. Adapun saran revisi mengenai soal tes pemecahan masalah terbuka yang diberikan oleh validator diantaranya: a. Petunjuk pada nomor 6 sebaiknya dihapus. Namun, langsung dituliskan perintah pada setiap soal yaitu minimal dua alternatif penyelesaian. b. Apabila dalam soal ada gambar sebaiknya pada bawah gambar tersebut diberi nama gambar. c. Menggunakan equation dalam menuliskan semua angka, kalimat matematika pada soal dan kriteria jawaban. d. Jumlah soal dikurangi sebab disesuaikan dengan alokasi waktu yang disediakan. e. Untuk soal nomor 4 dan 5 siswa bebas melabeli atau memberi nama segitiga sesuai dengan ilustrasi segitiga yang mereka dapat. Hasil revisi tes dapat dilihat pada Lampiran C1. Kemudian, dilakukan uji validitas pedoman wawancara. Uji validitas pedoman wawancara bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian setiap pertanyaan pada pedoman wawancara dengan indikator berpikir kritis pada setiap langkah pemecahan masalah Polya. Ketiga validator menilai bahwa semua indikator berpikir kritis telah tersurat pada pertanyaan yang akan diajukan pada pedoman wawancara. Validator 1 memberi saran untuk beberapa kata untuk diperbaiki dan ada yang dihapus sebab ada kata-kata yang kurang tepat digunakan dalam pedoman wawancara. Validator 2 memberi saran agar nomor pertanyaan sebaiknya diganti pertanyaan langsung ditulis dan pertanyan untuk setiap nomor ditulis secara rinci pada pedoman wawancara. Sedangkan validator 3 mengatakan bahwa pedoman wawancara yang dibuat sudah sesuai dengan indikator berpikir kritis berdasarkan pemecahan masalah Polya dan secara keseluruhan pedoman wawancara yang dibuah telah lengkap. Hasil revisi pedoman wawancara dapat dilihat pada Lampiran F1. Hasil validasi oleh ketiga ahli dapat dilihat pada Lampiran G1, G2, dan G3. Setelah melakukan uji validitas, langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas menggunakan rumus alpha. Uji reliabilitas dilakukan pada siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Jember yang berjumlah tiga puluh lima siswa. Hasil uji coba tes selanjutnya dianalisis untuk menentukan tingkat reliabilitas tes tersebut dengan menggunakan rumus alpha. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji validitas dan reliabilitas tersebut, maka sudah didapatkan tes yang valid dan reliabel sehingga tes dapat digunakan. Kemudian tes yang valid dan reliabel tersebut di ujikan pada siswa kelas VII- E yang berjumlah tiga puluh lima siswa. Setelah hasil tes pemecahan masalah terbuka dikoreksi dan dinilai kemudian siswa dikelompokkan berdasarkan kriteria kemampuan pemecahan masalah matematika sesuai dengan Tabel 3.3. Selanjuntya, berdiskusi dengan guru bidang studi matematika untuk memilih satu siswa dari tiap kelompok kemampuan pemecahan masalah yang memiliki komunikasi terbaik untuk di identifikasi lebih mendalam agar dapat mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa. Kelima siswa yang terpilih kemudian akan diwawancara lebih mendalam untuk di identifikasi berpikir kritis siswa yang dibandingkan dengan hasil tes.

4.2. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Taksonomi SOLO pada Sub Pokok Bahasan Balok Siswa Kelas VIII H SMP Negeri 7 Jember;

31 207 241

ANALISIS METAKOGNISI SISWA KELAS XI KIA 1 SMKN 5 JEMBER DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA POKOK BAHASAN FUNGSI KOMPOSISI

0 13 195

Analisis Pengetahuan Metakognisi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berbasis Polya Pokok Bahasan Perbandingan Kelas VII Di SMP Negeri 4 Jember;

28 113 268

Identifikasi Berpikir Kritis dalam Pemecahan Masalah Matematika Pokok Bahasan Garis dan Sudut pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 4 Jember;

0 6 226

Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Pokok Bahasan Segitiga Kelas VII-E

0 3 6

Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika Pokok Bahasan Garis dan Sudut pada Siswa Kelas VII E

0 3 6

IDENTIFIKASI KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL - SOAL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Identifikasi Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal - Soal Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Sawit Tahun 2012.

0 3 15

KATEGORI BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SURAKARTA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK HIMPUNAN.

0 0 13

PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURABAYA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA SKRIPSI

0 0 16

SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PERSEGIPANJANG DAN PERSEGI DI KELAS VII SMP ( Studi Kasus pada Dua Siswa Kelas VII SMP )

0 5 198