Jenis Penelitian Daerah dan Subjek Penelitian

20

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan menginterprestasi Narbuko, 2010:44. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus-menerus disesuaikan dengan kenyataan di lapangan, tidak harus menggunakan desain yang telah disusun secara ketat atau kaku, sehingga tidak dapat diubah lagi. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2010:4, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data yang dikumpulkan akan dipaparkan dalam bentuk kata-kata yang dirangkai dalam sebuah kalimat, tidak berupa angka atau nilai saja. Dalam penelitian ini, akan mendeskripsikan atau menggambarkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika dari hasil tes yang dilakukan siswa.

3.2 Daerah dan Subjek Penelitian

Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area yaitu menentukan dengan sengaja daerah atau tempat penelitian dengan beberapa pertimbangan seperti waktu, tenaga, dan biaya yang terbatas Arikunto, 2006:16. Daerah penelitian merupakan tempat atau lokasi objek penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini mengambil daerah penelitian di SMP Negeri 1 Jember dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut: 1 Lokasi sekolah yang strategis berada pada pusat kota. 2 Belum pernah dilakukan penelitian yang sama di SMP Negeri 1 Jember. 3 Adanya kesediaan dari SMP Negeri 1 Jember untuk dijadikan tempat penelitian. Awalnya seluruh siswa pada kelas VII-E diminta untuk menyelesaikan tes pemecahan masalah terbuka. Kemudian dilakukan pengoreksian dan penskoran untuk menentukan kedudukan siswa dalam satu kelas. Setelah siswa dikelompokkan ke dalam kategori siswa berkemampuan matematika sangat tinggi, siswa berkemampuan matematika tinggi, siswa berkemampuan matematika sedang, siswa berkemampuan matematika rendah dan siswa berkemampuan matematika sangat rendah kemudian dipilih satu siswa pada tiap ketegori untuk di wawancara. Sehingga, mendapatkan hasil yang lebih mendalam saat siswa mampu mengutarakan apa yang ada dalam pikirannya ketika mengerjakan soal tes pemecahan masalah terbuka melalui perkataan serta dapat menyelidikimenelusuri kemampuan berpikir kritis siswa.

3.3 Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Taksonomi SOLO pada Sub Pokok Bahasan Balok Siswa Kelas VIII H SMP Negeri 7 Jember;

31 207 241

ANALISIS METAKOGNISI SISWA KELAS XI KIA 1 SMKN 5 JEMBER DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA POKOK BAHASAN FUNGSI KOMPOSISI

0 13 195

Analisis Pengetahuan Metakognisi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berbasis Polya Pokok Bahasan Perbandingan Kelas VII Di SMP Negeri 4 Jember;

28 113 268

Identifikasi Berpikir Kritis dalam Pemecahan Masalah Matematika Pokok Bahasan Garis dan Sudut pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 4 Jember;

0 6 226

Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Pokok Bahasan Segitiga Kelas VII-E

0 3 6

Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika Pokok Bahasan Garis dan Sudut pada Siswa Kelas VII E

0 3 6

IDENTIFIKASI KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL - SOAL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Identifikasi Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal - Soal Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Sawit Tahun 2012.

0 3 15

KATEGORI BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SURAKARTA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK HIMPUNAN.

0 0 13

PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURABAYA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA SKRIPSI

0 0 16

SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PERSEGIPANJANG DAN PERSEGI DI KELAS VII SMP ( Studi Kasus pada Dua Siswa Kelas VII SMP )

0 5 198