Maka pada Bab III ini penulis mencoba menganalisis pemakaian verba agaru, noboru, dan noru yang sesuai dengan beberapa pendapat dari beberapa ahli
linguistic yang telah dipaparkan sebelumnya.
3.1 Verba Agaru
Contoh :1
この夏はロック好き男の子聴いて盛り上がって Kono natsu wa rokku suki no otoko no ko kiite mori agate majalah with edisi
299,2006:213. Dimusim panas ini anak laki-laki yang suka mendengar musik rock meningkat.
Analisis: Pemakaian verba agaru pada kalimat di atas sudah tepat. Karena makna naik
meningkat yang ditunjukkan kalimat di atas adalah hal peningkatan. Hal ini sesuai dengan teori Shoji dan Hirotase 2001:4 yang menyatakan bahwa verba
agaru di gunakan ketika hal perpindahan posisi, tingkat dan nilai. Situasi yang ditampilkan sebelumnya dalam kalimat diatas adalah peminat musik rock
dikalangan anak laki-laki sebelum musim panas tidak banyak, tetapi ketika musim panas peminat musik rock menjadi meningkat. Hal menjadi banyak ini
menunjukkan adanya peningkatan.
Contoh : 2 来月からバス代が上がります。
Rai getsu kara basu dai ga agaru atarashi nihongo :300
Universitas Sumatera Utara
Mulai bulan depan ongkos bus naik Analisis:
Pada pemakaian verba agaru pada kalimat di atas sudah tepat. Karena makna naik yang ditunjukkan pada kalimat diatas adalah hal naik harga. Hal ini sesuai dengan
teori Shoji dan Hirotase 2001 : 3 yang menyatakan bahwa agaru digunakan ketika adanya perpindahan tingkat nilai, ataupun harga. Situasi yang ditampilkan
sebelumnya dalam kalimat di atas adalah harga ongkos bus seperti biasa dan kemudian menjadi naik.
Contoh: 3
きのうの 夜 熱が上がって薬を飲んだんですがまだ熱が下 がら な いで
す Kinou no yoru netsu ga agate, kusuri o nondandesu ga, mada netsu ga
sagaranaindesu. Kemarin malam panas badan naik, sudah minum obat tetapi panas belum turun
nihongo roplay:52 Analisis :
Pemakaian verba agaru pada kalimat diatas sudah tepat. Karena makna naik yang ditunjukkan adalah hal naik panas badan. Hal ini menunjukkan bahwa naik pada
kalimat diatas adalah abstrak. Situasi yang ditampilkan sebelumnya dalam kalimat diatas adalah sebelum malam panas badan belum naik tetapi pada saat malam
panasnya menjadi naik.
3.2 Verba Noboru
Universitas Sumatera Utara
Contoh : 1 私たちは後ろの丘に登って、町を見おろしました。
Watashitachi wa ushiro no oka ni nobotte, machi o mioroshimashita atarashi nihongo 1988 : 79
Kami naikmendaki ke belakang bukit dan melihat kebawah kota. Analisis:
Pada pemakaian verba noboru pada kalimat di atas sudah tepat. Karena naik mendaki yang ditunjukkan kalimat di atas adalah hal proses perpindahan. Hal ini
sesuai dengan teori Shoji dan Hirotase, 2001: 5 yang menyatakan bahwa noboru merupakan proses perpindahan menuju tempat yang tinggi, dan dengan kemauan
sendiri. Ini meunjukkan bahwa pada saat mendaki bukit adanya proses gerakan naik, dan proses gerakan ini di dorong oleh kemauan sendiri.
Contoh :2 A:
ホテル案内書はどこですか。 B:
その階段を上ってください。
左てにあります。 A:
ありがとう。 A: hoteru annaisho wa doko desuka?
B: sono kaidan wo nobotte kudasai. Hidari ni arimasu A: arigatou….
atarashi nihongo 1988 : 146
Universitas Sumatera Utara
Analisis : Pada pemakaian verba pada kalimat di atas sudah tepat. Karena makna naik yang
ditunjukkan kalimat di atas adalah hal proses perpindahan ke atas. Hal ini sesuai dengan teori Nomoto Kikuo 1988 : 843 yang menyatkan bahwa noboru adalah
merupakan naik menuju ketempat yang tinggi. Naik menyusuri permukaan tanah dan permukaan benda. Pada konteks ini bahwa pembicara naik dengan
menggunakan tangga, tangga pada konteks ini tidak bergerak dan adanya proses gerak dari sipembicara yaitu gerakan yang konkrit.
Contoh : 3 煙突けむりがまっすぐ上に上っている。
Entotsu no kemuri ga massugu ue ni nobotteiru Asap dari cerobong asap segera naik ke atas.
Analisis : Pemakaian verba noboru pada kalimat diatas sudah tepat. Karena makna naik
yang ditunjukkan kalimat di atas adalah hal proses perpindahan. Hal ini sesuai dengan teori Shoji dan Hirotase, 2001:5 yang menyatakan bahwa noboru adalah
merupakan hal proses perpindahan menuju ketempat yang tinggi. Gerakan asap pada kalimat ini adalah gerkan yang konkrit.
3.3 Verba Noru