Klasifikasi Abu Batubara Batubara

Tabel 2.1 Susunan Kimia dan Sifat Fisik Abu Batubara Uraian Kelas F Kelas C A. Susunan Kimia 1. Silikon dioksida, min 2. Silikon dioksida + Aluminium oksida + Besi oksida min 3. Sulfur Trioksida, maks 4. Kadar Air, maks 5. Hilang Pijar, maks 6. Na2O, maks B. Sifat Fisik 1. Kehalusan sisa diatas ayakan 45 um, maks 2. Indeks keaktifan pozolon dengan PC I, pada umur 28 hari, min 3. Air, maks 4. Pengembangan dengan Autoclave, maks 54,90 70,00 5,0 3,0 6,0 1,5 34,0 75,0 105,0 0,8 39,90 50,00 5,0 3,0 6,0 1,5 34,0 75,0 105,0 0,8

2.1.3 Klasifikasi Abu Batubara

Menurut ASTM C6618-96 ada tiga klasifikasi abu batubara yaitu : a. Kelas N Buangan atau pozzolan alam terkalsinasi yang dipenuhi dengan kebutuhan yang memenuhi syarat yang dapat dipakai sesuai kelasnya, seperti beberapa tanah diatomaceous, opalinse chert dan serpihan-serpihan tuff dan debu-debu vulkanik atau pumicities, dan bahan-bahan lainnya yang mungkin masih belum terproses oleh kalsinasi; dan berbagai material yang memerlukan kalsinasi untuk memperoleh sifat-sifat yang memuaskan, misalnya beberapa jenis tanah liat dan serpihan-serpihan. Universitas Sumatera Utara b. Kelas F Abu batubara yang umumnya diproduksi dari pembakaran anthracite batubara keras yang mengkilat atau bitumen-bitumen batubara yang memenuhi syarat- syarat yang dapat dipakai untuk kelas ini sperti yang disyaratkan. Abu batubara jenis ini memiliki sifat Pozzolanic. c. Kelas C Abu batubara yang umumnya diproduksi dari lignite atau batubara subitumen yang memenuhi syarat yang dapat dipakai untuk kelas ini seperti yang disyaratkan. Abu batubara kelas ini, selain memiliki sifat pozzolan juga memiliki beberapa sifat yang lebih menyerupai semen. Untuk beberapa abu batubara kelas C bias mengandung kapur lebih tinggi dari 10 . Menurut SK SNI S- 15- 1990- F p- 1, yang dimaksud dengan : a. Abu batubara kelas N adalah hasil kalsinasi dari pozzolan alam seperti tanah diatonice, shole serpih, tuff, dan batu apung yang beberapa jenis dari bahan tersebut ada yang tidak mengalami kalsinasi. b. Abu batubara kelas F adalah abu yang dihasilkan dari pembakaran batubara jenis anthrasite pada suhu 1560 o C, abu batubara ini memiliki sifat pozzolan. c. Abu batubara kelas C adalah abu yang dihasilkan dari pembakaran lignite atau batubara dengan kadar karbon ± 60 Sub bituminous; abu ini mempunyai sifat pozzolan dan sifat menyerupai semen dengan kadar kapur diatas 10 . Penelitian ini hanya terbatas menggunakan abu batubara tipe C karena sudah terbukti memiliki kekuatan tekan yang lebih baik pada mortar geopolymer dibanding kedua tipe lainnya Kosnatha dan Prasetio, 2007 Abu batubara tipe C memiliki kandungan CaO diatas 10 dan dihasilkan dari pembakaran batubara dengan kadar karbon ±60, selain itu kadar kandungan SiO 2 + Al 2 O 3 + Fe 2 O 3 50, dan abu batubara jenis ini mempunyai sifat pozzolanic dan hidrolis. Universitas Sumatera Utara

2.2 Mortar