Pembuatan Sampel Uji Penyerapan Air dan Porositas Pembuatan Sampel Uji Densitas

Diratakan permukaan cetakan dengan menggunakan skrap lalu ditutup dengan kain basah dan dibiarkan selama 24 jam di suhu kamar agar mortar mengering. 4. Perendaman Setelah dibiarkan mengering selama 24 jam, cetakan dibuka dan sampel uji direndam selama 27 hari agar terjadi proses hidrasi antara semen dan air.

3.3.2 Pembuatan Sampel Uji Penyerapan Air dan Porositas

1. Pencampuran a Untuk mortar normal Bahan-bahan seperti semen dan pasir ditimbang dengan perbandingan 1 : 2,75, kemudian kedua bahan dicampur. b Untuk mortar dengan campuran abu batubara Bahan-bahan seperti semen dan pasir ditimbang dengan perbandingan 1 : 2,75, abu batubara sebanyak 5, 10, 15, 20, 25, 30. 2. Pengadukan Setelah bahan-bahan dicampur, dan diletakkan diatas wadan pencampuran serta dibentuk menyerupai gunung, kemudian ditengah dibentuk berupa celah, lalu pada bagian tengah bahan tersebut diberi air sedikit demi sedikit dengan perbandingan 0,5 dari perbandingan pasir dan semen serta dibiarkan selama 60 detik agar air menyatu dengan bahan lalu campuran tersebut diaduk sampai campuran benar-benar homogen. 3. Pencetakan Setelah pengadukan selesai, maka dilakukan pencetakan dengan memasukkan pasta mortar kedalam cetakan briket dan kubus yang telah diolesi vaseline terlebih dahulu dengan cara: Universitas Sumatera Utara a Dimasukkan pasta mortar setinggi 13 bagian ke dalam cetakan kubus dan briket, kemudian dirojok Crushed sampai padat. b Dimasukkan kembali pasta mortar 13 bagian, kemudian dirojok kembali sampai padat. c Dimasukkan kembali pasta mortar hingga penuh kemudian dirojok kembali sampai padat. Diratakan permukaan cetakan dengan menggunakan skrap lalu ditutup dengan kain basah dan dibiarkan selama 24 jam di suhu kamar agar mortar mengering. 4. Pengeringan Setelah dibiarkan mengering selama 24 jam, cetakan dibuka dan sampel uji dikeringkan diruang perawatan selama 55 hari, lalu direndam selama 24 jam.

3.3.3 Pembuatan Sampel Uji Densitas

1. Pencampuran a Untuk mortar normal Bahan-bahan seperti semen dan pasir ditimbang dengan perbandingan 1 : 2,75, kemudian kedua bahan dicampur. b Untuk mortar dengan campuran abu batubara Bahan-bahan seperti semen dan pasir ditimbang dengan perbandingan 1 : 2,75, abu batubara sebanyak 5, 10, 15, 20, 25, 30. 2. Pengadukan Setelah bahan-bahan dicampur, dan diletakkan diatas wadan pencampuran serta dibentuk menyerupai gunung, kemudian ditengah dibentuk berupa celah, lalu pada bagian tengah bahan tersebut diberi air sedikit demi sedikit dengan perbandingan 0,5 dari perbandingan pasir dan semen serta dibiarkan selama 60 Universitas Sumatera Utara detik agar air menyatu dengan bahan lalu campuran tersebut diaduk sampai campuran benar-benar homogen. 3. Pencetakan Setelah pengadukan selesai, maka dilakukan pencetakan dengan memasukkan pasta mortar kedalam cetakan briket dan kubus yang telah diolesi vaseline terlebih dahulu dengan cara: a Dimasukkan pasta mortar setinggi 13 bagian ke dalam cetakan kubus dan briket, kemudian dirojok Crushed sampai padat. b Dimasukkan kembali pasta mortar 13 bagian, kemudian dirojok kembali sampai padat. c Dimasukkan kembali pasta mortar hingga penuh kemudian dirojok kembali sampai padat. Diratakan permukaan cetakan dengan menggunakan skrap lalu ditutup dengan kain basah dan dibiarkan selama 24 jam di suhu kamar agar mortar mengering. 4. Pengeringan Setelah dibiarkan mengering selama 24 jam, cetakan dibuka dan sampel uji dikeringkan diruang perawatan selama 55 hari. 3.4 Pengujian Sampel 3.4.1 Kuat tekan